Monday 8 July 2013

Akhlak

Akhlak kepribadian

Nabi Muhammad adalah Rasulullah yang diangkat dan diutus oleh Allah tidak lain adalah untuk menyempurnakan budi pekerti, atau akhlak manusia agar menjadi mulia…

akhlak adalah segala tindakan,ucapan, kelakuan atau perbuatan seseorang dalam bergaul dan bermasyarakat, baik dengan Allah maupun dengan sesamanya (hablum minallah wahablum minannas)…

Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat terhadap sesamanya dan sebaik baik kamu adalah yang terbaik akhlaknya dan sebaik baik akhlak diantara kamu adalah yang terbaik kelakuanya kepada anak dan istrinya

akhlak terbagi dua yaitu:
akhlakul karimah (akhlak mahmudah = terpuji) atau budi pekerti yang mulia (jujur, tolong menolong, dermawan, rendah hati, sopan santun, qonaah, sabar, ramah, manis budi, penyayang,tawadu, tunduk patuh perintah Allah, empati kepedulian, amanah,menepati janji, malu, thaat, setia,hormat kepada yang tua dan sayang kepada yang muda, (10:26). bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya [Yang dimaksud dengan tambahannya ialah kenikmatan melihat Allah]. dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan [Maksudnya: muka mereka berseri-seridan tidak ada sedikitpun tanda kesusahan.]. mereka Itulah penghuni syurga, mereka kekal di dalamnya.)

dan akhlak buruk (akhlak madzmunah = tercela), yaitu perangi yang tidak baik yang dibenci Allah (kebalikan dari perbuatan baik, seperti: angkuh sombong, takabur, bakhil, tinggi hati, pemarah, tergopoh-gopoh, pemarah, masa bodoh, egois, hasud, iri dengki,munafik, hianat, bohong, ingkar, kesaksian palsu, zalim, fasik, tidak ada malu, dst (18:7).

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.).

Sebaik-baik contoh adalah akhlak Rasulullah karena beliau adalah suri tauladan terbaik buat orang beriman “(33:21).

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.)

1. Paling dekatdengan aku kedudukannyapada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.(HR. Ar-Ridha)

2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud)

3. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab,"Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani)

4. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi)

5. Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)

6. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim)

7. Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Rela lah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang palingkaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin.

Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

8. Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun,bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami)

9. Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah.Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

10. Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani)

11. Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al Hakim)

12. Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumbermana datangnya. (HR. Ibnu Hibban)

13. Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari)

14. Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan  (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta'ala. (HR. Ahmad)

15. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan,"Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan,"Jangan suka marah." (HR. Bukhari)

16. Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad)

17. Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan paling dusta.  (HR. Bukhari)

18. Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan.  (HR. Asysyihaab)

19. Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi)

20. Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR. Muslim)

21. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar)

22. Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani)

23. Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad)

24. Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi)

25. Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

26. Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah bagian) dari keimanan.(HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih)

27. Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim)

28. Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim)

Komentar
1 Komentar

1 komentar:

Hadis riwayat Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. tentang apa yang beliau ceritakan dari Allah swt. beliau bersabda, Seorang hamba melakukan dosa, lalu mengucap, اللهم اغفرلى ذنبى Ya Allah, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang mau mengampuni dosa, atau menghukum sebab dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi berbuat dosa, lalu mengucap sesudah itu, Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa, atau menghukum sebab dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu mengucap, Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa atau menghukum sebab dosa itu. Berbuatlah sesukamu, Aku benar-benar telah mengampunimu (selama engkau berdosa, lalu bertaubat)

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More