Penonton lebih pintar dr Pemain

Umumnya manusia senang jadi penonton walaupun bukan pemain, karena memang bukan dan tidak alhlinya jadi pemain, akan tetapi walaupun cuma penonton lebih senang mengomentarinya seakan dia ahlinya seperti penonton bola..

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang...

Bersatulah jangan Bercerai-berai

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah keep

Kawinkanlah yang sendirian

Di usia selevel kita ini sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk anak-anak kita sebagai hak dan kewajiban kita untuk menikahkan mereka..

Monday 30 January 2012

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang yang berperang, jihad pada jalan Allah atau bagaikan orang yang selalu menjalankan salat malam, atau bagaikan orang yang selalu berpuasa

Sunday 29 January 2012

BEGITU BESAR CINTA DUNIA MAKA AKHIRAT TERLUPA

Kiat mendapat
rahmat Benar juga orang bilang
segala sesuatu harus
dengan duit, mau
makan pake duit, mau
pintar pake duit, mau
cantik pake duit, mau kawin pake duit, mau
sukses pake duit dan
ingin pangkat serta
jabatannpun pake duit,
semuanya serba duit
hingga ke wc pun harus pake duit,
akhirnya hampir semua
orang menuhankan
duit, sehingga tidak
peduli bagaimana cara
mendapatkannya apakah haram atau
halal yang penting
saya dapat duit. Siapa yang tidak mau
duit, orang bilang akan
senang dengan duit
dan siapa lagi yang
tidak mau kaya, karena
dengan kekayaan tidak sedikit orang jadi
senang dan dengan
kekayaan banyak
orang menganggap
mulia, demikian pula
dengan pangkat dan jabatan itu semua
orang akan bangga
bahkan dengan
jabatannya dia bisa
berkuasa bahkan
dengan pangkat dan golongannya dia punya
kekuatan dan
kekayaan dan ahirnya
orang menjadi hormat
kepadanya, dan ada
pula professional, baik sebagai aktifis,
pedagang, pengajar
bahkan para ustadpun
mengejar popularitas
bersaing dengan artis
yang konotasinya dengan popularitas
banyak orang ngefans
dan senang padanya,
sehingga sebagai
orang populer itu akan
mendatangkan uang atau duit. Tidak sedikit orang
mengejar akan
kekayaan yang
menyenangkan,
jabatan dan
kekuasaan,yang membanggakan, anak
dan istri yang
menggairahkan,
bahkan profesional
yang popularitas yang
didambakan semuanya ingin didapatkan karena
(Dijadikan indah pada
(pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-
apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak- anak, harta yang
banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan,
binatang-binatang
ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia dan di sisi Allah-
lah tempat kembali
yang baik (surga).
(3.14)) Kehidupan dunia
dijadikan indah dalam
pandangan orang-
orang kafir, dan mereka
memandang hina
orang-orang yang beriman. Padahal
orang-orang yang
bertakwa itu lebih mulia
daripada mereka di hari
kiamat. Dan Allah
memberi rezki kepada orang-orang yang
dikehendaki-Nya tanpa
batas.(2.212) Dan
tiadalah kehidupan
dunia ini, selain dari
main-main dan senda gurau belaka. Dan
sungguh kampung
akhirat itu lebih baik
bagi orang-orang yang
bertakwa. Maka
tidakkah kamu memahaminya?(6.32) Dan demikianlah telah
Kami uji sebahagian
mereka (orang-orang
yang kaya) dengan
sebahagian mereka
(orang-orang miskin), supaya (orang-orang
yang kaya itu) berkata:
"Orang-orang
semacam inikah di
antara kita yang diberi
anugerah oleh Allah kepada
mereka?" (Allah
berfirman): "Tidakkah
Allah lebih mengetahui
tentang orang-orang
yang bersyukur (kepada-Nya)?" (6.53) Dan di antara manusia
ada orang yang
ucapannya tentang
kehidupan dunia
menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Allah (atas
kebenaran) isi hatinya,
padahal ia adalah
penantang yang paling
keras.(2.204) Maka
janganlah harta benda dan anak-anak mereka
menarik hatimu.
Sesungguhnya Allah
menghendaki dengan
(memberi) harta benda
dan anak-anak itu untuk menyiksa
mereka dalam
kehidupan di dunia dan
kelak akan melayang
nyawa mereka, sedang
mereka dalam keadaan kafir.(9.55 dan 85) Dan tinggalkanlah
orang-orang yang
menjadikan agama
mereka sebagai main-
main dan senda-gurau,
dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia.
Dan kalau Kami
menghendaki,
sesungguhnya Kami
tinggikan (derajat) nya
dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung
kepada dunia dan
menurutkan hawa
nafsunya yang rendah,
maka
perumpamaannya seperti anjing jika kamu
menghalaunya
diulurkannya lidahnya
dan jika kamu
membiarkannya dia
mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah
perumpamaan orang-
orang yang
mendustakan ayat-
ayat Kami. Maka
ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu
agar mereka berfikir.
(7.176) Barangsiapa yang
menghendaki
kehidupan dunia dan
perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada
mereka balasan pekerjaan mereka di
dunia dengan
sempurna dan mereka
di dunia itu tidak akan
dirugikan.(11.15) Itulah
orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat,
kecuali neraka dan
lenyaplah di akhirat itu
apa yang telah mereka
usahakan di dunia dan
sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan?
(11.16) Dan ada (pula) umat-
umat yang Kami beri
kesenangan pada
mereka (dalam
kehidupan dunia),
kemudian mereka akan ditimpa azab yang
pedih dari
Kami." (11.48) (yaitu)
orang-orang yang lebih
menyukai kehidupan
dunia daripada kehidupan akhirat, dan
menghalang-halangi
(manusia) dari jalan
Allah dan
menginginkan agar
jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada
dalam kesesatan yang
jauh. (14.3) Sesungguhnya orang-
orang yang tidak
mengharapkan (tidak
percaya akan)
pertemuan dengan
Kami, dan merasa puas dengan
kehidupan dunia serta
merasa tenteram
dengan kehidupan itu
dan orang-orang yang
melalaikan ayat-ayat Kami,10.7 (Bagi
mereka) kesenangan
(sementara) di dunia,
kemudian kepada
Kami-lah mereka
kembali, kemudian Kami rasakan kepada
mereka siksa yang
berat, disebabkan
kekafiran mereka.
(10.70) Yang demikian itu
disebabkan karena
sesungguhnya mereka
mencintai kehidupan di
dunia lebih dari akhirat,
dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk
kepada kaum yang
kafir.16.107 Yaitu
orang-orang yang telah
sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
menyangka bahwa
mereka berbuat sebaik-
baiknya.(18.104) Barangsiapa
menghendaki
kehidupan sekarang
(duniawi), maka Kami
segerakan baginya di
dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi
orang yang Kami
kehendaki dan Kami
tentukan baginya
neraka Jahannam; ia
akan memasukinya dalam keadaan tercela
dan terusir.(17.18) Harta dan anak-anak
adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi
amalan-amalan yang
kekal lagi saleh adalah
lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta
lebih baik untuk menjadi
harapan.(18.46) Tapi ketahuilah
bahwasannya setiap
orang atau semua
mahkluk yang bernafas
akan mengalami
kematian. Dan sesungguhnya pada
hari kiamat sajalah
disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga, maka
sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan
yang memperdayakan. (3.185) Barangsiapa
yang menghendaki
pahala di dunia saja
(maka ia merugi),
karena di sisi Allah ada
pahala dunia dan akhirat. Dan Allah
Maha Mendengar lagi
Maha Melihat.(4.134) Ketika ajal tiba atau
maut menjemput
segala yang kita miliki
tiada arti bahkan istri
yang cantik tidak lagi
mau mendekati termasuk anak yang
tercinta tidak ada yang
minta menjaga dan
menemani di kubur,
pangkat dan jabatan
ditinggalkan, harta kekayaan tidak lagi
bermanfaat kecuali
amal dan perbuatan
yang menjadi safaat. Kita telah melihat dan
mendengar seorang
penguasa yang kaya
raya di sebuah Negara,
yang banyak disana
sini barisan penjaga dan keamanannya,
bahkan makanan dan
kesehatannyapun telah
disiagakan akan tetapi
datang kematian tak
seorangpun yang dapat menghalanginya,
semuanya tiada yang
bisa menolong,
jangankan harta
pangkat, jabatan
bahkan keluarga dan ajudannyapun tak
dapat menghalang�?
� Peringatkanlah
(mereka) dengan Al
Qur'an itu agar masing-
masing diri tidak
dijerumuskan ke dalam
neraka, karena perbuatannya sendiri.
Tidak akan ada
baginya pelindung dan
tidak (pula) pemberi
syafa`at selain
daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan
segala macam
tebusanpun, niscaya
tidak akan diterima itu
daripadanya. Mereka
itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam
neraka, disebabkan
perbuatan mereka
sendiri. Bagi mereka
(disediakan) minuman
dari air yang sedang mendidih dan azab
yang pedih disebabkan
kekafiran mereka
dahulu.(6.70) Hai kaumku,
sesungguhnya
kehidupan dunia ini
hanyalah kesenangan
(sementara) dan
sesungguhnya akhirat itulah negeri yang
kekal.(40.39) Ketahuilah, bahwa
sesungguhnya
kehidupan dunia itu
hanyalah permainan
dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah
antara kamu serta
berbangga-bangga
tentang banyaknya
harta dan anak, seperti
hujan yang tanam- tanamannya
mengagumkan para
petani; kemudian
tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat
warnanya kuning kemudian menjadi
hancur. Dan di akhirat
(nanti) ada azab yang
keras dan ampunan
dari Allah serta
keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini
tidak lain hanyalah
kesenangan yang
menipu.(57.20) Dan jika kamu sekalian
menghendaki
(keridhaan) Allah dan
Rasul-Nya serta
(kesenangan) di negeri
akhirat, maka sesungguhnya Allah
menyediakan bagi
siapa yang berbuat
baik di antaramu pahala
yang besar.(33.29) Allah meluaskan rezki
dan menyempitkannya
bagi siapa yang Dia
kehendaki. Mereka
bergembira dengan
kehidupan di dunia, padahal kehidupan
dunia itu (dibanding
dengan) kehidupan
akhirat, hanyalah
kesenangan (yang
sedikit).(13.26) Itu hanyalah kesenangan
sementara, kemudian
tempat tinggal mereka
ialah Jahannam; dan
Jahannam itu adalah
tempat yang seburuk- buruknya.(3.197) Pasa suatu hari nanti
tidak akan berguna
anak hartamu kecuali
mereka yanag datang
kepada Allah dengan
hati yang bersih (26.88-89) Tuhan
mereka
menggembirakan
mereka dengan
memberikan rahmat
daripada-Nya, keridhaan dan syurga,
mereka memperoleh di
dalamnya kesenangan
yang kekal, (9.21)

Saturday 28 January 2012

Mujizat

Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung- gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur'an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji

Wednesday 25 January 2012

IKHLAS DAN AKTUALISASINYA

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

(2:25). dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : "Inilah yang pernah diberikan kepada Kami dahulu." mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya [Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani].

Wabasyirilladzina...

Berilah kabar gembira kepada orang yang beriman dengan melaksanakan amal saleh bahwa bagi mereka akan mendapatkan surga (2.25).

Alhamdulillah... kita sudah beriman semoga kita menjadi ahli surga...Allahu Akbar...

Dan Sabda nabi menegaskan bahwa kullu ummati yadhulul jannah...(semua umatku akan masuk surga)...

Namun...Siapakah umat nabi,

Alhamdulillah kita mengaku sebagai umat nabi...bener... (atau jangan2 kita baru me-ngaku2 umat nabi,... tetapi apakah kita jadi umat nabi muhammad saw itu sudah diakuikah oleh baginda nabi Muhammad saw atau belum...

(untuk mengetahui apakah kita umat nabi atau bukan...

kemudian bagaimana dan siapakah umat nabi dimaksud... terdapat dalam surat 7 (al-araf) ayat 157 yaitu: ...

(7:157). (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka [dalam syari'at yang dibawa oleh Muhammad itu tidak ada lagi beban-beban yang berat yang dipikulkan kepada Bani Israil. Umpamanya: mensyari'atkan membunuh diri untuk sahnya taubat, mewajibkan kisas pada pembunuhan baik yang disengaja atau tidak tanpa membolehkan membayar diat, memotong anggota badan yang melakukan kesalahan, membuang atau menggunting kain yang kena najis]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung.

mengikuti dan mempercayai rasul dan menolong rasul dengan perjuangan serta menegakan risalah Islam dan memuliakanya serta melaksanakan perintahnya sesuai petunjuk dari alquran...

athiullah waathiurrasul (3:32). Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".)....relevansi dg perintah allah dalam surat ali imran...kul inkuntum tuhibbunallah fatthabiuni yuhbibkumullah...jika kamu ingin dicintai Allah maka ikutilah aku, niscaya Allah mengampuni dosa2mu (3:31)...

jadi...apa yang diberikan rasul kepadamu terimalah dan apa yang dilarang rasul maka tinggalkanlah dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya siksa Allah sangat sangat kejam(59.7)... (tidaklah kami utus seorang nabi melainkan untuk diikuti dan ditaati, 4.64) dan dalam sabda baginda...faman raghiba an sunati falaisa minni ...

(barangsiapa yang tidak mengikuti sunnahku maka dia bukan umatku ... 810 Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Sesungguhnya beberapa orang Sahabat r.a bertanya kepada isteri-isteri Nabi s.a.w mengenai amalan yang dilakukan oleh baginda secara diam-diam. Maka ada di antara mereka yang memberitahu bahawa dia tidak akan berkahwin. Ada juga yang memberitahu bahawa dia tidak makan daging dan ada pula yang memberitahu bahawa dia tidak pernah tidur di atas hamparan. Mendengar hal itu semua, Nabi s.a.w memuji kepada Allah dan bersabda: Apa kena dengan kaum itu, mereka berbicara itu dan ini, sesungguhnya aku mendirikan sembahyang dan aku juga tidur, aku berpuasa, berbuka dan aku juga berkahwin. Maka sesiapa yang tidak suka sunnahku, dia bukanlah golonganku iaitu umatku)...

alasan kita mengaku umat nabi karna mengikuti sunnah nabi (baru nambah istri atau poligami...apakah memang sunah nabi hanya poligami... atau mengambil pekerjaan amalan yang dapat menguntungkan dirinya saja.

Dan Siapa yang akan mendapatkan surga...

Alladzina amanu, yaitu orang2 yang beriman... Sunnguh mengagumkan perihal mu’min. Semua hal yang dialaminya adalah baik. Jika ia mendapat hal yang menyenangkan, ia bersyukur. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya. Jika ia tertimpa hal yang menyakitkan, ia bersabar. Maka hal itu menjadi suatu kebaikan baginya. Sifat itu tidak dimiliki siapapun kecuali oleh seorang mu’min” ....tetapi apakah kamu tidak memperhatikan orang2 yang mengaku dirinya telah beriman (4.60), tetapi kamu lihat kebanyakan dari sebagian kamu berusaha mencegah dan melarang menerapkan hukum2 Allah (4.61), yaitu kafirin, zalimin dan fasikin (5.44, 45,47). "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".

(iman yang benar)...

innamal mukminunalladzina amanu billahi warasulihi tsuma lamyartabu..., sesungguhnya orang yang beriman itu adalah hanya iman kepada Allah dan iman kepada utusan Allah (rasul) kemudian dia tidak ragu, penuh dengan keyakinan, dimana keyakinaan akan didapatkan melalui petunjukNya sedangkan petunjuk Allah adanya di alquran, dan alquran akan menjadi petunjuk (dengan mengkaji dan mengaji serta tahu maksudnya) dan bila kita mempercayainya... (dzalikal kitabu laraiba fihi hudal lilmuttaqien)....

(wainkuntum firaibim mimmanazzalna ala abdina (yaitu rasul nabi muhammad ...dg tawaddu penuh dg ketaatan (seperti taatnya nabi Ibrahim) ...

fa thu bisuratim mim mislih wad’u syuhada akum mindunillahi inkuntum shadiqin (maka datangkanlah satu surat saja seperti surat dalam alquran dan panggilah kelompok jin dan manusia bergabung untuk membuat satu surat saja yang serupa dengan Alquran jika kamu orang yang benar) namun sampai saat ini tidak ada yang bisa mendatangkan seperti alquran walaupun cuma satu ayat saja...

Wajahadu fisabilillah...maka iman yang benar dibuktikan dg amal saleh...

Wa amilusshalihat

amal saleh (baik ibadah mahdoh maupun ghaira mahdoh seperti salat, menafkahkan rezeki atau derma, puasa, haji, jihad (perang dan mati sahid, fisabilillahi ...(alim) biamwalihim (derma) waanfusihim (tenaga, pikiran, menegakan islam (alim, mualim, mustami, muhiban, salihin sadikin) dan amal tsb harus dibarengi dg ikhlas... Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih[1], baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia beriman, maka sesungguhnya akan Kami karuniakan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka lakukan." [An-Nahl: 97]...Kecuali orang- orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar. (4.146)...

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus ?)...bagi mereka adalah Surga (4.125).....

(89:27). Hai jiwa yang tenang. 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. 29. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, 30. masuklah ke dalam syurga-Ku.

...illa man aba (kecuali yang tidak mau karna aba wastakbaro...angkuh tidak taat karna sombong... (16:31). bahwa janganlah kamu sekalian Berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri".

...layadhulul jannah mankana minkum fiqalbihi mitsqala darratin minkibrin, tidak akan masuk surga siapa saja diantara kamu yang ada di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar atom... spt iblis), makanya lalai... yang salat atau beribadah saja bisa masuk neraka (fawailul lilmushallin..) apalagi yang tidak pernah ibadah.

Dalam riwayat menyebutkan bahwa ada beberapa golongan yang mengaku ahli surga namun setelah melewati hari perhitungan maka mereka tertolak masuk surga...

1. Syuhada, yang mati sahid dalam pertempuran memperjuangkan Islam, di jaman Nabi ada sahabat yang gigih berjuang dalam peperangannya bahkan menjadi panglima perang, semua prajurit mengagumi dan menyanjungnya, namun Rasulullah menyayangkan bahwa dia termasuk dalam ahli neraka...para sahabat kaget dan tercengang...di dalam hati sahabat penasaran kenapa bisa terjadi demikian sedangkan dia adalah panglima perang yang tangguh dan selalu menang dalam peperangan... akhirnya mereka mengikuti panglima secara seksama sehingga sampai pada suatu ketika perang berkobar kembali yang banyak memakan korban, termasuk panglimapun banyak luka di sekujur badan kena tusukan pedang yang pada akhir hayyatnya dia tidak sabar akan penderitaan akibat banyaknya luka pedang dalam peperangan sehingga merintih kesakitan dan tidak kuat sehingga menusukan pedang pada dirinya, bunuh diri...

2. Haji Mabrur,...tidak ada pahala bagi orang yang berhaji mabrur kecuali Surga, namun ada pejabat yang kaya raya, akan tetapi karena kekayaannya itu berlaku sombong sehingga ibadah hajinya tidak ikhlas, angkuh tidak mau campur dengan orang lain dan ingin menunjukkan kekayaannya tidak mau berjamaah, jangankan salat makanpun harus terpisah dari keramaian orang dan harus sesuai pesanannya dan tidurpun dalam ruangan kamar yang dia pesan walaupun mahal, padahal melaksanakan haji tidak boleh berkata kasar, mencaci orang, hasud dan berlaku tidak baik dan sombong...maka matinyapun sia-sia hartanya menjadi hisaban dalam hidupnya...hajinya jadi mardud

3. Dermawan (berderma mengeluarkan harta kekayaannya untuk jihad fisabilillah, membangun sekolah, membangun masjid, sedekah di sana sini dan menghabiskan hartanya untuk fisabilillah, tapi sayang dia terbersit dalam hatinya ingin mendapatkan pujian atau riya dengan kedudukan agar masyarakatnya menyebut dermawan, dan ada juga orang yang bersedekah karena ingin mendapatkan rezekinya berlimpah atau bertambah banyak...

4. Ulama (orang Alim), ulama terkenal seperti bal ambaura ulama yang terkenal kesalihannya sehingga doanya makbul sekali sembur langsung terkabul selama 300 tahun sehingga murid dan pengikutnya sampai jutaan sayang matinya sirik kepada Allah...dan demikian juga ibadahnya hamba yang 500 tahun hidup digunakan hanya untuk ibadah bahkan matinyapun mati dalam keaadaan sujud, namun di akhirat dia masuk neraka...

demikian pula ada seorang mubaligh ceramah dengan penuh berapi-api menyampaikan ayat yang isinya bahwa.... “kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya (3:92)”.... Sang anak sangat antusias dan mencermati apa yang disampaikan orang tuanya lalu dialaksanakannya dan diambilkannya si Jago, ayam pelung kesayangan ayahnya kemudian dipotong untuk dimasak lalu dibagikan kepada tetangga terdekat kiri kanan depan belakang...keesokan harinya sang mubaligh mencari-cari si Jago dan bertanya kepada istrinya...bu...kenapa si Jago tidak kedengar suaranya ya... biasanya dia suka berkokok membangunkan kita, kenapa hari ini tidak...har si bapak...kan sudah dipotong oleh si Otong dan dibagikan pada saudara dan tetangga kita, jawab dari istrinya....lha ibu kenapa dipotong itu si Jago adalah ayam pelung kesayangan kita bu yang paling kita cintai (kata mubaligh)....kan bapak telah berdakwah dan menyapaikan kepada jamaah atau mustami agar memberikan sesuatu yang kita cintai....dan si Otong, anak kita tahu kalau bapak mencintai si Jago makanya di potong (kata istrinya) ...ibu-ibu...kemarin itu bapak dakwah bukan buat kita tetapi buat jamaah agar supaya mereka memberikan sedekah kepada kita rezeki yang baik-baik ...

Semua golongan tersebut di atas hanya sampai di mulut (dalam ucapan atau pengakuan) bahkan karena mengikuti keinginan syahwatnya (hawa nafsu) tidak sampai ke hati yaitu dengan keikhlasan dan keridhaan, sementara Allah maha mengetahuinya bahkan Allah mencatat amal perbuatan kita melalui malaikat Rakib dan Atid...saat mereka mau masuk surga Allah berfirman masuklah hamba-hambaku ke dalam Surgaku dengan rahmatku...namun mereka merasa bahwa masuk surga karena amal saleh yang dilakukannya...sehingga Allah menghisab mereka satu persatu golongan dan berfirman...siapa kalian....saya orang saleh...malaikat berkata bohong kalian....maka Allah berfirman memang kamu dusta padaku...sesungguhnya Allah maha mengetahui bahkan Allah telah menugaskan malaikat pencatat amal perbuatan manusia yaitu Rakib dan Atid...kamu beramal bukan karena mengharap ridhaku akan tetapi kamu riya, angkuh dan sombong, pamrih pahala, ingin dipuji, jadi semua sia-sia dan masuklah ke dalam neraka naudzubillah...jadi ibadah harus ikhlas...

Jadi siapakah Ahli Surga yang dimaksud ayat tersebut di atas....disamping iman dan amal saleh maka mereka pun mengerjakannya dengan yang ikhlas...

(4:125). dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.

(98:5). Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

(16:31). (yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang bertakwa,

(34:46). Dalam firmannya Allah berkehendak menjelaskan peringatan dan ancaman agar taat kepada Allah dan utusannya "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, Yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri [Berdua-dua atau sendiri-sendiri Maksudnya ialah bahwa dalam menghadap kepada Allah, kemudian merenungkan Keadaan Muhammad s.a.w. itu Sebaiknya dilakukan dalam Keadaan suasana tenang dan ini tidak dapat dilakukan dalam Keadaan beramai-ramai]; kemudian kamu fikirkan (tentang Baginda Nabi Muhammad SAW, tidak ada penyakit gila sedikitpun pada junjungan kita itu, sebagai rasul yang umi, namun sangat mulia, cerdik, benar, informatif dan terpercaya. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras

dengan sedekah hidup jadi tambah berkah

Aswrwb
mentemen terkasih,
Scara dhahir bila kita memberikan uang kepada orang lain akan
berkurang harta kita, misalnya 1juta dikasih 25.000 menjadi 975ribu, namun sebenarnya harta kita justru akan bertambah (25rbx700=17.500.000 sehingga total menjadi 18.475.000) bahkan sbagai bekal untuk kehidupan akhirat nanti semakin banyak yang kita berikan semakin banyak harta yang ditanam dan semakin banyak pula hasil panen yang kita raih.
Allah
memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah
. Yang dimaksud
dengan memusnahkan
riba ialah
memusnahkan harta itu
atau meniadakan berkahnya. Dan yang dimaksud dengan
menyuburkan sedekah
ialah
memperkembangkan
harta yang telah
dikeluarkan sedekahnya atau
melipat gandakan berkahnya.
"Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji". Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. {2.261} amin

Tuesday 24 January 2012

KEMUDAHAN

Adapun
orang yang memberikan
"hartanya di jalan Allah" dan bertakwa, dan
membenarkan adanya
pahala yang terbaik
"surga", maka Kami
kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang mudah. Adapun orang-
orang yang bakhil dan
merasa dirinya cukup,
serta mendustakan
pahala yang terbaik,
maka kelak Kami akan menyiapkan baginya
"jalan" yang sukar

Monday 23 January 2012

SIAPAKAH ORANG BERUNTUNG

Sesungguhnya
beruntunglah orang-
orang yang beriman, (yaitu) orang-orang
yang khusyu' dalam
sembahyangnya, SEBAB TURUNNYA
AYAT: Ibnu Abu Hatim mengetengahkan hadis
ini melalui Ibnu Sirin
secara Mursal,
bahwasanya para
sahabat selalu
menengadahkan mukanya ke langit jika
mereka salat, kemudian
turunlah ayat ini. Ibnu
Abu Hatim
mengetengahkan
sebuah hadis melalui sahabat Umar yang
menceritakan, bahwa ia
pernah mengatakan, "
Aku bersesuaian
dengan Rabbku dalam
empat perkara; antara lain sewaktu firman-
Nya berikut ini
diturunkan, 'Dan
sesungguhnya Kami
telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.' (Q.S. Al
Mu'minun, 12).
Kemudian aku
mengatakan, 'Maka
Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.' (Q.S. Al
Mu'minun, 14)."
Maka bertakwalah
kamu kepada Allah
menurut
kesanggupanmu dan
dengarlah serta ta'atlah
dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk
dirimu [1481]. Dan
barangsiapa yang
dipelihara dari kekikiran
dirinya, maka mereka
itulah orang-orang yang beruntung. [1481] Maksudnya:
nafkahkanlah nafkah
yang bermanfaat bagi
dunia dan akhirat. Surah: At-Taghaabun -
Ayat: 16

Wednesday 18 January 2012

SOMBONG

Kalo kita
renungkan dosa nabi
Adam
cuma sekali dan itu
fatal
hingga dicabut kenikmatan
surga dan di usir Allah
ke
muka bumi, walaupun
sudah
bertaubat.
Nabi Muhammad
terjaga dari dosa dan
amalnya luar biasa
namun
bertaubat tiap hari tdk
kurang dari 100x. Bagaimana
dengan kita yang tiap
hari
berdosa baik sengaja
maupun
yang tdk kita sadari bahkan
melalaikan ibadah?.

Semoga Allah
mengampuni
kita...amin ya Robbal alamin....
Kita Dosanya nggak
kehitung, kali ya ....? Allah
maha
pengampun dan hadis
riwayat Haritsah bin
Wahab ra.: Bahwa ia mendengar
Nabi
saw. bersabda:
Maukah
kalian aku beri tahu
tentang ahli surga? Para
sahabat
berkata: Mau.
Rasulullah saw.
bersabda: Yaitu setiap
orang yang lemah dan
melemahkan
diri, seandainya ia
bersumpah demi Allah,
pasti
akan dilaksanakan. Kemudian
beliau bertanya lagi:
Inginkah kamu sekalian
aku
beritahukan tentang ahli
neraka? Mereka menjawab:
Mau. Beliau bersabda:
Yaitu
setiap orang yang
kejam,
bengis dan sombong
... walaupun
dosa kita
sepenuh bumi kemudian
bertaubat Allah tetap
mengampuni kecuali
dosa sirik
Ya Allah, ampunilah
kami.
Bimbing hamba terjauh
dari dosa. Amin....
Hadis riwayat Abdullah
bin
Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw.
bersabda:
Allah Taala melipat langit-
langit pada hari kiamat,
kemudian
menggenggam
langit-langit itu dengan
tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja!
Manakah orang-orang
penguasa yang suka
menindas? Manakah
orang-
orang yang sombong? Kemudian Dia melipat
bumi
dengan tangan kiri-
Nya, lalu
berfirman: Akulah Raja!
Manakah orang-orang penguasa yang suka
menindas? Manakah
orang- orang yang sombong?. Dan (juga)
orang- orang
yang apabila
mengerjakan
perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun
terhadap
dosa-dosa mereka dan
siapa
lagi yang dapat mengampuni
dosa selain dari pada
Allah?
Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka
mengetahui. [3.136]
Mereka itu
balasannya ialah
ampunan
dari Tuhan mereka dan surga
yang di dalamnya
mengalir
sungai-sungai, sedang
mereka kekal di
dalamnya; dan itulah sebaik-baik
pahala
orang-orang yang
beramal.

Dalam satu
riwayat
menyebutkan ada
seorang
hamba yang saleh hidupnya
hanya dihabiskan
beribadah
hingga 500th. Saat itu
Allah
berfirman wahai hamba masuklah ke dalam Surga dg
karuniaKU. Dasar
manusia
tama... "aku ke Surga
dg
karunia Allah jadi apa pahala
ibadahku" ...maka
malaikat
menghisab amalnya
dibanding karuniNya...
ketika malaikat
menghisab
hamba tsb atas
perintah Allah
dan mengintrogasinya wahai
pulan kamu dapat
beribadah
berapa tahun? dia
jawab 500
th. siapa yang memberi hidup? Allah. siapa
yang kasih
umur 500th? Allah.
kamu kuat
ibadah siapa yang
kasih sehat dan kekuatan? Allah.
kamu
memiliki kekuatan
karna
dapat makan siapa yg
memberi makan? Allah. terus
dihujani pertanyaan
dan
semua jawabanya
adalah
Allah. malaikat marah. lantas
apa yang kamu miliki
dan apa
hak kamu berlaku
sombong.
kemudian Allah memutuskan.
masukanlah dia ke
neraka dg
kemurkaanKu wahai
malaikat
dan akhirnya Allah
berfirman
masukanlah dia ke
dalam
neraka...
Manusia memang benar-benar
bodoh ya, ?

Kesimpulan tidak boleh
sombong. ya manusia menurut kita bodoh
ye
udah dikasih enak
ngelunjak
akibatnya bukan enak
tapi laknat, kenapa
demikian... dia merasa
bisa dan pintar
sehingga timbul
sombong
makanya pamrih
Naudzubillah min
dzalik ......

emang
dasar manusia memiliki
sifat
sombong naudzubillahi
mindalik, bahkan ada
hadits yang menyebutkan
tidak
masuk surga orang
yang ada
dalam hatinya merasa
sombong walaupun sebesar
atom bahkan Hadis
riwayat
Abdullah bin
Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda:
Allah Taala melipat
langit-
langit pada hari kiamat,
kemudian
menggenggam langit-langit itu dengan
tangan kanan-Nya, lalu
berfirman: Akulah Raja!
Manakah orang-orang
penguasa yang suka
menindas? Manakah orang-
orang yang sombong?
Kemudian Dia melipat
bumi
dengan tangan kiri-
Nya, lalu berfirman: Akulah Raja!
Manakah orang-orang
penguasa yang suka
menindas? Manakah
orang-
orang yang sombong?

Hidup itu memang
cobaan dan ujian yang
berlaku pada setiap
orang...
akan tetapi ujianya berbeda satu sama lain
sesuai dg kemampuan
dan
kesanggupan masing2. Yaitu :1. ada kenikmatan
dengan segala kesenangan dan
kebahagianya, juga
. 2. ada kenikmatan
dengan segala
kesusahan,
penderitaan dan kesengsaraannya.
Namun kita tidak boleh
larut apalagi hanyut
dari
keduanya sebab
bahagia dan sengsara atau baik dan buruk
semuanya
adalah kehendakNya
dan bila kita tidak bisa
menghindarinya maka
itu namanya takdir dan
takdir adalah wajib di
imani sehingga bila
tercapai
keIMANan maka akan
disikapi dg baik yang endingnya juga baik,
(orang
mukmin indah dalam
berbagai kondisi).
Artinya ketemu dg
takdir baik maka disyukurinya dan
syukur itu baik,
demikian pula ketemu
dg takdir buruk maka
disabarinya dan sabar
itu baik bahkan ada
plusnya yaitu Allah
menyertai orang sabar.
Contoh kasus takdir
Kita harus pandai ambil
hikmah: 1. Bila kita menjadi
orang kaya, ternyata di
luar, kita pergi bahkan di
kota lain ada yang lebih
kaya sehingga tidak
menjadi angkuh dan sombong namun
ternyata kita lebih dari
orang lain sehingga
dapat
mensyukuri
. 2. Bila kita susah dan menderita (sakit parah)
ternyata sampe di
rumah
sakit banyak yang lebih
parah dan lebih
menderita sehingga akan muncul
syukur dan sabar. Jadi
kembali kepada kita
bagaimana mensikapi
takdir.
Wallahu alam, allahummaj'alna bi
khusnul khatimah amin

Monday 16 January 2012

dengan Sedekah rezeki bertambah

Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Seseorang yang memberikan sedekah dari harta yang baik -Allah tidak menerima kecuali yang baik-, pasti Allah yang Maha Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan- Nya meskipun sedekah itu hanya sebuah korma. Lalu, di tangan Allah yang Maha Pengasih, sedekah itu bertambah-tambah
sehingga menjadi lebih besar daripada gunung, sebagaimana kalian membesarkan anak kuda atau anak untanya

Saturday 14 January 2012

Hukum berpihak pada Beruang

Mentemen yang terkasih...Negara kita bukan berdasar suatu agama tertentu tetapi berdasarkan hukum, namun sayang hukum yang ada adalah hukum rimba dimana keadilan hukum berpihak kepada beruang hitam dan beruang putih, terbukti rakyat yang nyolong ayam babak belur, maling sandal jepit, disidang pengadilan dengan tuntutan penjara lima tahun, pejabat maling dapat perlindungan dan pengawalan aparat, dikasih ampunan dan remisi, grasi dan amnesti, bukankah ada aparat yang menyanyikan slogan ...siap sedia... mempertahan... menyelamatkan negara republik indonesia, ...pada kenyataan aparat negara hanya melindungi konglomerat, tetapi menembak rakyat atau masyarakat melarat...

Friday 13 January 2012

dewan mewakili rakyat

Aswrwb, mentemen pada umumnya manusia tidak lepas dari subyektivitas pribadi dan golongan, benar terbukti. Negara kita yang terbentang luas digaris khatulistiwa dari sabang sampai meroke memiki kekayaan dan kesuburan hingga orang2 bilang tanah kita tanah surga tongkat kayu dan batu jadi kekayaan. Undang2 menyebutkan bahwa kekayaan alam dan hasil bumi dikuasai oleh Negara dan digunakan sebanyak-banyak untuk kemakmuran rakyatnya...jadi dengan kata lain negara bukan milik golongan apalagi milik perorangan tetapi milik rakyat dan bangsa indonesia pada umumnya, ...namun kenyataan tidak sedikit orang memperkaya diri dengan kroni2nya, karna mungkin sistim penyelenggaraan negara dikuasai oleh pemerintahan kita dengan sistim perwakilan (kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan), maka terbentuklah dpr (dewan perwakilan rakyat) jadi kekayaan kemakmuran kepintaran sudah diwakilkili oleh penyelenggara negara dan dewan yang
terhormat jadi sampai saat ini rakyat tetap melarat, kecil, miskin, bodoh dan menderita

Thursday 12 January 2012

Quran Explorer

Quran Explorer

apa kabar mentemen

Apakabar mentemen semua... semoga kita tetap sehat walafiat dan sukses selalu dalam sgala tujuan penuh keberkahan dan senantiasa dalam lindungan Allah yang penuh kasih sayang maka tetaplah kita istiqamah dalam ketaatan tunduk patuh penuh ketawaduan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wednesday 11 January 2012

7gol yg dilindungi Allah

559 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, Ada tujuh gologan manusia yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu; pemimpin yang adil, pemuda yang dibesarkan di lingkungan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), orang yang hatinya senantiasa bergantung pada mesjid-mesjid (sangat mencintianya dan selalu melakukan salat jamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah (keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah), seorang laki-laki yang diajak berbuat serong oleh seorang perempuan cantik yang punya kedudukan, tapi dia mengatakan, Aku takut kepada Allah!, orang yang memberikan sedekah, kemudian
merahasiakannya
sehingga seakan-akan tangan kanannya tidak tahu apa yang diberikan oleh tangan kirinya (atau kebalikannya) dan sesorang yang berzikir (mengingat Allah) dalam kesunyian, lalu menetes air mata dari kedua matanya

Tuesday 10 January 2012

Monday 9 January 2012

Re: [CAS383] DOA DAN TAKDIR

Sedikit tambahan buat uraian Abah yg sudah panjsng lebar

Pada intinya Allah Subhana Wata'ala pasti akan mengabulkan semua doa kita. Seperti yg sudah disinggung tadi oleh Abah. Cara Allah Subhana Wata'ala mengabulkan doa ada beberapa macam, yaitu :
1. Mengabulkan persis sama dg yg kita pinta saat itu juga
2. Mengabulkan, namun menundanya sampai kita siap menerima anugrahNya
3. Mengabulkan namun dalam bentuk lain yg lebih bsik dari yg kita minta
4. Mengabulkan, namun akan diberikan di Akhirat sbg "tabungan" kita kelak

Demikian Abah, jika kita beriman kpd Allah, yakinlah bahwa tidak ada doa yg tertolak sepanjang kita mengikuti adab berdoa yg di syariatkan

Wuallahu'alam

RW
Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Abah <nandang_misbah@yahoo.com>
Sender: cas383@googlegroups.com
Date: Mon, 9 Jan 2012 10:11:57 +0800 (SGT)
To: darussalam.wanaraja@groups.facebook.com<darussalam.wanaraja@groups.facebook.com>; ananda.darussalam@groups.facebook.com<ananda.darussalam@groups.facebook.com>; uminizla@groups.facebook.com<uminizla@groups.facebook.com>; beehard.dzikir@groups.facebook.com<beehard.dzikir@groups.facebook.com>; gosipgarut@groups.facebook.com<gosipgarut@groups.facebook.com>; pesonakoe@groups.facebook.com<pesonakoe@groups.facebook.com>; Keluargaislamiah@groups.facebook.com<Keluargaislamiah@groups.facebook.com>; klarga.sknh@groups.facebook.com<klarga.sknh@groups.facebook.com>; nnu.mail@groups.facebook.com<nnu.mail@groups.facebook.com>; pupira@groups.facebook.com<pupira@groups.facebook.com>; piss.ktb@groups.facebook.com<piss.ktb@groups.facebook.com>; arfadilah@groups.facebook.com<arfadilah@groups.facebook.com>; brufc99@groups.facebook.com<brufc99@groups.facebook.com>; jbsm.subang@groups.facebook.com<jbsm.subang@groups.facebook.com>; biulumilfuqoha@groups.facebook.com<biulumilfuqoha@groups.facebook.com>; merekalah.pelita.islam@groups.facebook.com<merekalah.pelita.islam@groups.facebook.com>; habibsabrul@groups.facebook.com<habibsabrul@groups.facebook.com>; Obrolanromadhan@groups.facebook.com<Obrolanromadhan@groups.facebook.com>; dailami@groups.facebook.com<dailami@groups.facebook.com>; dress877nicaea@m.facebook.com<dress877nicaea@m.facebook.com>; hussar443pushy@m.facebook.com<hussar443pushy@m.facebook.com>; abah.misbah.misbah@blogger.com<abah.misbah.misbah@blogger.com>; nandang_misbah.misbah@blogger.com<nandang_misbah.misbah@blogger.com>
ReplyTo: cas383@googlegroups.com
Cc: cas383@googlegroups.com<cas383@googlegroups.com>
Subject: [CAS383] DOA DAN TAKDIR

Kita sebagai orang tua dari anak2 kita tentu akan mengetahui karakter dan prilaku anak2 kita dan kitapun mengetahui mana yang baik dan mana yang  buruk buat anak2 kita...
Ketika anak mencari dan meminta pisau atau korek api yang bisa saja membahayakannya dan orang lain  tentu saja kita cegah, pasti tidak akan kita kasih, sebagai orang tua yang bijak dan sayang pada anaknya, permintaan tersebut kita ganti dengan mainan yang tidak membahayakan atau makanan yang enak, atau kita tangguhkan bila sudah dewasa...
namun karna permintaan tersebut tidak dipenuhi maka anak kita menangis dan merengek bersi keras mau apa yang dimintanya, tetapi kitapun tetap tidak ngasih sehingga tidak hanya merenge, meratap bahkan anak kita marah dengan tangisan tersedu sedu seakan kita  tidak sayang pada anaknya...itulah sekilas drama permintaan anak pada orangtua, ...

demikian pula kita saat memanjatkan doa atas segala kemauan dan  permintaan yang dipanjatkan kehadirat ilahi rabbi... kadang kita minta segera dan memaksa, tidak sabar kadang kita kecewa dan marah seakan doa kita tidak dikabul, padahal bisa saja permintaan kita ditangguhkan atau diganti yang lebih baik atau memang mau menguji kesabaran kita karna Allah sangat sayang pada hambanya, maka doa kita tidak akan dipenuhi bila sekiranya membahayakan umatnya, atau permintaan kita tidak sesuai dengan kehendaknya... itulah kasih sayang Allah dengan tidak mengabulkan permohonan kita karna Dia maha mengetahi dan menetapkan takdirnya....Allah Maha mengetahui sedangkan kita tidak mengetahuinya
 (                      
  ...boleh Jadi kamu membenci sesuatu,
Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(2.216)).
 ... dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (2:186).
Iman tidak hanya percaya  tentang keesaan Allah, tetapi juga kita percaya akan takdir yang ditetapkannya apakah baik atau buruk...

Barangsiapa ridho terhadap takdir Allah, maka takdir itu tetap berlaku atasnya dan ia mendapatkan pahala-Nya. Dan barangsiapa yang tidak ridho terhadap takdir-Nya, maka takdir itu pun tetap berlaku atasnya dan terhapuslah pahalanya. (Ali bin Abi Thalib)

 وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

DOA DAN TAKDIR

Kita sebagai orang tua dari anak2 kita tentu akan mengetahui karakter dan prilaku anak2 kita dan kitapun mengetahui mana yang baik dan mana yang  buruk buat anak2 kita...
Ketika anak mencari dan meminta pisau atau korek api yang bisa saja membahayakannya dan orang lain  tentu saja kita cegah, pasti tidak akan kita kasih, sebagai orang tua yang bijak dan sayang pada anaknya, permintaan tersebut kita ganti dengan mainan yang tidak membahayakan atau makanan yang enak, atau kita tangguhkan bila sudah dewasa...
namun karna permintaan tersebut tidak dipenuhi maka anak kita menangis dan merengek bersi keras mau apa yang dimintanya, tetapi kitapun tetap tidak ngasih sehingga tidak hanya merenge, meratap bahkan anak kita marah dengan tangisan tersedu sedu seakan kita  tidak sayang pada anaknya...itulah sekilas drama permintaan anak pada orangtua, ...

demikian pula kita saat memanjatkan doa atas segala kemauan dan  permintaan yang dipanjatkan kehadirat ilahi rabbi... kadang kita minta segera dan memaksa, tidak sabar kadang kita kecewa dan marah seakan doa kita tidak dikabul, padahal bisa saja permintaan kita ditangguhkan atau diganti yang lebih baik atau memang mau menguji kesabaran kita karna Allah sangat sayang pada hambanya, maka doa kita tidak akan dipenuhi bila sekiranya membahayakan umatnya, atau permintaan kita tidak sesuai dengan kehendaknya... itulah kasih sayang Allah dengan tidak mengabulkan permohonan kita karna Dia maha mengetahi dan menetapkan takdirnya....Allah Maha mengetahui sedangkan kita tidak mengetahuinya
 (                      
  ...boleh Jadi kamu membenci sesuatu,
Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(2.216)).
 ... dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (2:186).
Iman tidak hanya percaya  tentang keesaan Allah, tetapi juga kita percaya akan takdir yang ditetapkannya apakah baik atau buruk...

Barangsiapa ridho terhadap takdir Allah, maka takdir itu tetap berlaku atasnya dan ia mendapatkan pahala-Nya. Dan barangsiapa yang tidak ridho terhadap takdir-Nya, maka takdir itu pun tetap berlaku atasnya dan terhapuslah pahalanya. (Ali bin Abi Thalib)

 وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

Sunday 8 January 2012

ILMU DAN NASIHAT

Nasehat Bagi Penuntut Ilmu Untuk Menetapi Kebenaran Dan Kesabaran

-Bagian Pertama dari Dua Tulisan 1/2-
Syaikh Ali bin Hasan Abdul Hamid Al-Halabi
Alhamdulillah pada tanggal, 15–19 Muharram 1427 H atau bertepatan 14–18 Februari 2006 M daurah syar’iyyah para da’i kembali diadakan oleh Ma’had Ali Al–Irsyad di Surabaya yang bekerjasama dengan Markaz Imam Al–Albani Yordania.  Hadir dalam kesempatan kali ini Syaikh DR. Muhammad Bin Musa, Syaikh Salim Bin I’ed. Pada edisi kali ini, sebagai bentuk penyebaran ilmu, kami angkat muhadharah ilmiyyah Syaikh Ali Hasan ketika beliau berkunjung ke Ma’had kami (Ma’had Al-Furqon)  pada tanggal, 18 Muharram 1427 H. Semoga bermanfaat.

Segala puji hanya milik bagi Allah Jalla Jalaluhu, kita memujiNya, meminta pertolonganNya, memohon ampunanNya dan kita meminta perlindungan kepadaNya dari kejelekan diri dan amal kita. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah Jalla Jalaluhu maka tidak ada seorang pun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkanNya, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk. Aku bersaksi tidak sesembahan yang benar kecuali Allah Jalla Jalaluhu, tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم adalah hamba dan utusanNya.

Selanjutnya :
Sesungguhnya sebaik–baik pembicaraan adalah Kalamullah dan sebaik–baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan sejelek–jelek perkara adalah menambah–nambah dalam urusan agama dan setiap perkara baru dalam agama adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan nerakalah tempatnya.

Lalu aku memuji kepada Alloh Jalla Jalaluhu yang telah memberikan taufiqNya kepada kita dalam perjalanan kunjungan ilmiah yang berkelanjutan setiap tahunnya ke negeri kalian yang indah ini, yang kami perhatikan adanya sambutan yang hangat untuk menerima kebenaran dan sangat berantusias untuk menimba ilmu agama. Kami pun memperhatikan adanya sambutan yang penuh adab, kelembutan dan rasa santun yang layak disandang oleh para penuntut ilmu. Oleh karena itu kita mohon pertolongan kepada Alloh Jalla Jalaluhu semoga menambahkan kepada kita semangat dan melipatgandakan pahala.

Kita memohon kepada Alloh Jalla Jalaluhu (pujian penuh barakah) semoga Alloh Jalla Jalaluhu memudahkan kita dalam pertemuan ini di madrasah dan ma’had kalian ini, dalam rangka saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran dan juga saling mengingatkan antara kita semua karena memang orang muslim itu (memiliki sifat) saling menasehati, sedangkan sifat orang munafik saling mengkhianati.

Dalam rangka memenuhi permintaan saudaraku Al–Ustadz Aunur Rofiq– semoga Alloh Jalla Jalaluhu senantiasa menolongnya dan semoga kebenar selalu menyertaiNya, dan dalam rangka mengamalkan hadits Nabi صلی الله عليه وسلم “Agama adalah nasehat, agama adalah nasehat, agama adalah nasehat.” Tamim Ad–Dari رضي الله عنه bertanya : “Wahai Rasulullah ! untuk siapa ?” Beliau menjawab : “Untuk Alloh, untuk RasulNya, untuk kitabNya, untuk para pemimpin kaum muslimin, dan untuk seluruh kaum muslimin.”

Dan dalam rangka memenuhi undangan pertemuan ini sekaligus untuk menyampaikan beberapa untaian nasehat. Kita memohon kepada Alloh Jalla Jalaluhu agar anak–anakku, saudara–saudaraku yang hadir di majelis ini dapat mengambil faedah dan manfaatnya.

Pertama.
Yang ingin aku ingatkan dalam rangka saling menasehati dan saling berwasiat, untuk menetapi kebenaran dan kesabaran adalah masalah ikhlas.

Ikhlas merupakan rahasia (diterimanya) ibadah. Kita sering melihat amalan seseorang yang begitu tekun, begitu bersungguh–sungguh, baik dalam mengeluarkan shadaqah atau pun infak akan tetapi itu semua jadi bumerang baginya (tidak mendapatkan pahala). Alloh Jalla Jalaluhu berfirman :

“Artinya : Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” [Al–Furqan : 23]

Setiap amalan yang tidak ikhlas, bukan saja amalan tersebut tidak bermanfaat bagi pelakunya tetapi juga menjadi bencana dan bahaya yang akan menimpa pelakunya. Alloh Ta’a la berfirman :

“Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali menyembah Alloh dengan memurnikan ketaatan kepadaNya (dalam menjalankan agamaNya dengan lurus)" [Al–Bayyinah  : 5]

Ikhlas merupakan cahaya yang memberikan petunjuk dan menyinari pelakunya menuju jalan keselamatan serta mendekatkan diri kepada Alloh Jalla jalaluhu.

Untuk mewujudkan keikhlasan membutuhkan ketekunan, kesabaran serta kesungguhan, sebab menanamkan keikhlasan bukanlah perkara yang mudah karena setan selalu mengawasi gerak–gerik manusia. Alloh Jalla Jalaluhu berfirman.

“Artinya : Iblis menjawab : “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba–hambaMu yang mukhis di antara mereka.” [As–Shad : 82–82]

Yang dinamakan mukhlis adalah orang yang dikokohkan keikhlasan dan kemurnian niatnya serta kesucian hatinya menuju Rabbul Bariyyah, Yang Maha Mulia dalam ketinggian serta Agung, berada di atas ‘Arsy). Alloh Jalla Jalaluhu berfirman :

“Artinya : Dan orang–orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami benar–benar akan tunjukkan jalan–jalan tersebut" [Al–Ankabut : 69]

Perjalanan hidup manusia dalam beramal, kadang kala diliputi oleh rasa ikhlas dan jujur untuk melawan tipu daya setan ; yang mana (setan) tersebut selalu menghiasi amalannya yang tidak ikhlas dibuat seperti amalan yang ikhlas.

Demikian juga sebaliknya kadang kala setan menghiasi amalan orang yang ikhlas dibuat seperti amalan orang yang tidak ikhlas sehingga membuat dia berhenti dari beramal dan tidak beristiqomah.

Oleh karena itu, orang yang benar–benar memiliki kejujuran (dalam beribadah) kepada Alloh Jalla Jalaluhu, akan tetapi konsisten dalam beramal dan mampu menghalau tipu daya setan dengan melawan kecenderungan hawa nafsunya yang selalu mengarah kepada kejelekan. Sebagaimana sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم dalam hadits qudsi, Alloh Jalla Jalaluhu berfirman

“Artinya : Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu terhadap diriKu           [HR. Bukhari 7405 Muslim 6952 ; bersumber dari Abu Hurairah Rhadhiallahu ‘anhu]

Maka berprasangka baiklah kepada Alloh Jalla Jalaluhu dan peruntukkanlah semua amal kebaikanmu hanya kepada Alloh Jalla Jalaluhu semata. Perangilah was–was setan dan hawa nafsumu, niscaya Alloh Jalla Jalaluhu akan menolongmu.

Kedua
Yang ingin saya uraikan kepada anak–anak dan saudara–saudaraku adalah perihal “berpegang teguh kepada Sunnah Nabi صلی الله عليه وسلم yang suci lagi mulia” dan hal itu merupakan salah satu syarat diterimanya amal seorang hamba, karena amal tidak akan diterima kecuali memenuhi dua syarat, sebagaimana seekor burung tidak akan terbang kecuali dengan dua sayap.

Syarat yang pertama adalah Ikhlas adapun syarat kedua adalah ittiba’ (mengikuti Sunnah Rasulullah صلی الله عليه وسلم), kedua syarat tersebut merupakan wujud realisasi dari kalimat syahadah “Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah”

Adapun maknanya adalah “laa ma’buuda bihaqqin illalloh” (tidak ada sesembahan yang benar kecuali Alloh Jalaalahu) dan kalimat “Muhammad Rasulullah” adalah “Laa matbuu’a bihaqqin illa Rasulullah” (tidak ada seorang pun yang patut diikuti kecuali Rasulullah).

Alloh Jalla  Jalahu berfirman ketika menyifati diriNya :

“Artinya : Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” [Al–Mulk : 2]

Berkata Fudhail Bin Iyadh : “Yang dimaksud dengan ‘ahsanu amalan’  adalah amalan yang paling ikhlas dan paling baik.” Mereka mengatakan : “Wahai Abu ‘Ali (ini merupakan kunyah beliau pada saat itu), apa yang dimaksud dengan amalan yang paling ikhlas dan paling baik ?” Beliau menjawab : “Amalan yang paling ikhlas adalah amalan yang diperuntukkan hanya kepada Alloh semata dan amalan yang paling baik adalah amalan yang sesuai dengan Sunnah Rasulullah.”

Sunnah yang mulia ini merupakan petunjuk menuju jalan Alloh yang lurus. Bagaimana tidak ? Alloh telah mengaitkan hidayah seorang hamba yang ia selalu minta kepadaNya pada setiap siang dan malam tidak kurang dari 17 kali tatkala ia mengucapkan’ ihdinash shirotol mustaqim’ (tunjukilah kami kepada jalan yang lurus) maka Alloh telah mengaitkan bukti wujud hidayah seorang hamba dengan mengikuti Sunnah Rasulullah صلی الله عليه وسلم dalam firmanNya :

“Artinya : Dan jika kalian menaatinya (Rasul) niscaya kalian akan mendapatkan hidayah” [An–Nur : 54]

Jika kalian mengikuti Sunnahnya, melaksanakan perintahnya dan menjadikannya sebagai suri tauladan maka kalian akan mendapatkan petunjuk dan keselamatan. Sungguh, Alloh telah berfirman dalam kitabNya :

“Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh” [Al–Ahzab : 21]

Oleh karena itu, Alloh mengaitkan bukti cinta terhadapNya dengan mencintai Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan mengaitkan seluruh kecintaan ini dalam bentuk mengikuti Sunnah Rasulullah. Alloh Jalla jalaluhu berfirman :

“Artinya : Jika kamu benar–benar mencintai Alloh maka ikutilah aku, niscaya Alloh akan mengasihimu” [Ali Imron : 1]

Inilah timbangan yang benar dalam hal kecintaan. Tidaklah bukti cinta kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم hanya melibatkan perasaan semata, tanpa dibarengi dengan amalan yang benar serta ittiba’ yang kokoh.

Memang benar, cinta itu melibatkan perasaan dan harapan, akan tetapi seluruhnya tidak bernilai benar, kecuali dengan ber–qudwah dan mengikuti Rasululloh صلی الله عليه وسلم sepenuhnya, sehingga bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم merupakan wujud kecintaan kita kepada Alloh, sedangkan cinta kepada Nabi صلی الله عليه وسلم adalah dengan mengikuti Sunnahnya.

Ketiga.
Nasehat yang ingin saya wasiatkan kepada saudaraku, karena hal ini merupakan perkara yang sangat fundamental dan mendasar sekali, yaitu yang berkenaan dengan arti pentingnya ilmu, bagaimana antusias kita dalam menuntutnya, mengamalkannya, serta mendakwahkannya.

Pada dasarnya, setiap hamba muslim adalah da’i menuju Alloh, sehingga seluruh kehidupannya dicurahkan untuk memurnikan keikhlasan kepada Alloh dan berittiba’ kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم kesemuanya itu tidak akan terwujud kecuali dengan adanya ilmu, belajar dan mengajar. Ibnu Hajar telah menjelaskan hadits pertama dari Shahih Bukhari yang berbunyi.

“Artinya : Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya dan seseorang akan mendapatkan apa yang ia niatkan” [HR. Bukhari 1, bersumber dari Umar Bin Khaththab]

Beliau menjelaskan, hadist ini merupakan dalil yang yang menunjukkan bahwa ilmu itu mendahului niat. Kalau engkau tidak mengetahui apa yang akan engkau katakan atau yang akan engkau kerjakan, bagaimana engkau bisa memurnikan dan membedakan niat ? Hal itu dikuatkan dengan firman Alloh :

“Artinya : Ketahuilah bahwa tidak illah yang haq disembah melainkan Alloh, maka mohonlah ampunan bagi dosamu” [Muhammad : 19]

Al–Imam Bukhari menjadikan ayat ini pada salah satu bab dalam kitab Shahihnya. Beliau berkata “Bab Ilmu sebelum berkata dan berbuat”, kemudian beliau mengomentari ayat tersebut : “Maka Alloh Jalla Jalaluhu telah memulai dengan ilmu sebelum berucap dan beramal.”

Berilmulah, wahai saudaraku ! Dan jadikanlah tujuan kalian dalam menuntut ilmu, mencari keridhaan Alloh Jalla Jalaluhu, jujur dan kembali kepadaNya. Janganlah engkau jadikan tujuan menuntut ilmu dalam rangka membantah ulama, menonjolkan diri dalam majelis, bersaing dan pamer kepada khalayak ramai. Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda.

“Arrtinya : Barang siapa menuntut ilmu untuk membodohi orang, atau menantang para ulama, atau mencari perhatian manusia, maka dia masuk neraka” [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam Muqaddimah 253, dan dishahihkan Al–Albani lihat Al–Misykat 225–226 ; bersumber dari sahabat Ibnu Umar Rhadiyallahu ‘anhu]

Hadits ini merupakan peringatan keras bagi orang yang tidak ikhlas dalam menuntut ilmu, serta tujuannya dalam menuntut ilmu tidak dalam rangka mencari keridhoan Alloh Jalla Jalaluhu.

Sebagaimana yang telah saya sampaikan sebelumnya, bahwa syetan selalu mengintai dan membisikkan kepadamu untuk tidak berbuat ikhlas kepada Alloh Jalla Jalaluhu, maka janganlah engkau menggubrisnya dan upayakanlah dirimu untuk senantiasa ikhlas dalam segala hal, utamanya menuntut ilmu, oleh karena itu teruslah menuntut ilmu !.

Berkata Sufyan Ats–Tsauri : “Dulu kami menuntut ilmu untuk selain Alloh tetapi ilmu itu enggan kecuali hanya untuk Alloh Jalla Jalaluhu.” Maknanya, jiwa itu selalu memiliki tuntutan serta keinginan, terlebih lagi ketika menginjak usia muda dan memasuki usia remaja, jiwa ini memiliki keinginan dan dorongan yang sangat kuat untuk melakukan berbagai macam perkara sesuai dengan kadar kejahilannya, atau ilmu yang dimiliki serta keikhlasan kepada Rabbnya serta keikhlasan kepada Rabbnya serta rasa ittiba’nya kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم.

6 KEUTAMAAN BAGI AHLI MAJLIS TAKLIM

Mentemen dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa orang yang senantiasa hadir di majlis2 taklim atau majlis dikir maka Allah memberikan 6 keutamaan yaitu:
1. Meberikan Rezeki yg halal, orang bilang yang haram aja susah sedangkan ini Allah kasih dg mudah dan halal
2. Memberikan catatan amal perbuatan yang baik dg tangan kanannya
3. Dibebaskan oleh Allah dari siksa kubur
4. Melewati jembatan sirathalmustaqim dg cepat
5. Bersama para nabi masuk surga
6. Dibangunkan rumah di Surga dari temboknya berlian dan mutiara

Saturday 7 January 2012

APAKAH MERASA AMAN DARI MURKA ALLAH

BERSYUKUR JADI MAKMUR BERKUFUR JADI HANCUR (14:7). dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain daripada Allah. (4:173) Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (17:19) (16:112). dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian [Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (7:97). Maka Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? (7:98). atau Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? (7:99). Maka Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (12:107). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (16:45). Maka Apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, (17:68). Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkir balikkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun bagi kamu (17:69). atau Apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) kami. (67:16) Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang?, (67:17) atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? (70:28). karena Sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).             •     (2:239). jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (2:153). Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai menolongmu [Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (4:103). Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (5:55). Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). (6:162). Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (14:40). Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. (20:14). Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku. (20:132). dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (29:45). bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (31:17). Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (17:15) Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

BERSYUKUR MENJADI MAKMUR BERKUFUR AKAN HANCUR

BERSYUKUR JADI MAKMUR BERKUFUR JADI HANCUR (14:7). dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Adapun orang-orang yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya. Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain daripada Allah. (4:173) Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (17:19) (16:112). dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian [Maksudnya: kelaparan dan ketakutan itu meliputi mereka seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka] kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (7:97). Maka Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? (7:98). atau Apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? (7:99). Maka Apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (12:107). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (16:45). Maka Apakah orang-orang yang membuat makar yang jahat itu, merasa aman (dari bencana) ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka, atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari, (17:68). Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkir balikkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindung pun bagi kamu (17:69). atau Apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taupan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) kami. (67:16) Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang?, (67:17) atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku? (70:28). karena Sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).             •     (2:239). jika kamu dalam Keadaan takut (bahaya), Maka Shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. kemudian apabila kamu telah aman, Maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (2:153). Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai menolongmu [Ada pula yang mengartikan: mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat], Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (4:103). Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (5:55). Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). (6:162). Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (14:40). Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. (20:14). Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku. (20:132). dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (29:45). bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (31:17). Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (17:15) Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

DOA TOLAK BALA

Yaa Allah ya ghaniyu ya qawwiyulmatin hindarkanlah kami dari resesi ekonomi, musibah, penyakit, kekejian, kemungkaran dan bencana yang timbul karena keterpurukan, kesulitan kesulitan dan berbagai petaka baik yang lahir maupun yang batin dari negara kami khususnya dan negara kaum muslimin pada umumnya sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More