Wednesday 24 October 2012

muhasabah

Musibah... Ujian, Peringatan atau Hukuman
Berkurbanlah sebelum jadi korban!

Bismillahis salamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allahu Akbar 9 x

Laa Ilaaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamdu,
Allahu akbar kabiro, walhamdulillahi katsiro, wasubhanallahi
bukratan wa-ashila, Laa-ilaha illah walaa na'budu illa iyyahu,
muhlishina lahuddina, walau karihal kafiruun,

Laa-ilaaha illa allahu wahdahu, shodaqo wa'dah, wanashora 'abdah,
wa-a'azzajundah, wahajamal ahzaaba wa'dah, Laailaaha illa Allahu
Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamdu,
...........Alhamdulillah.....

Asyhadu anlaailaaha illallah...wa-asyhadu anna muhammd abduhu
warasuluhu... Allhumma sholli ala syaidina muhammad.....

Faya ayyuhal hadirun
Usikum waiyyaya bitaqwallah faqod fazal muttaqun, waqolallahu ta'ala
filqur'anil azhim....
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, ....

Begitu banyak nikmat yang dianugrahkan Allah kepada kita sehingga
tidak terhingga banyaknya "Waintauddu ni'matallahi latuhsuha" bila
hendak menghitung-hitung nikmat Allah tidak terhingga luasnya bagaikan
Alkautsar, seperti dilukiskan dalam firman-Nya "Inna 'A'thoina
kalkaustar...." baik nikmat hidup, nikmat iman, nikmat islam bahkan
nikmat sihat ....

Hari ini Begitu banyak orang terbaring dirumah sakit, bukan kenikmatan
yang didapatkan, tetapi penderitaan yang memilukan, manakala nikmat
sihat telah diangkat, yang lezat-pun tidak enak....hingga seolah tidak
berharga lagi harta yang berlimpah... jabatan tidak lagi membanggakan,
bahkan istri yang cantikpun tidak menggairahkan. Semuanya tidak ada
artinya dibanding sihat. Mereka merintih kesakitan sambil
berharap-harap cemas ingin sihat.

Dipagi yang cerah ini kita dapat menikmatinya, sehingga makan akan
terasa enak jangankan yang lezat-lezat, bila sudah lapar dengan
garampun terasa nikmat, kita bahkan dapat bekumpul dengan keluarga dan
dapat menjalankan tugas sehari-hari dengan baik.
..................Alhamdullah itulah keberkahan.

Allah menurunkan keberkahan melalui hujan kemudian jadi rahmat
sehingga dapat menyuburkan tanah pertanian sehingga menjadi rezeki
buat hidup dan prikehidupannya yang akhirnnya tercapai kesejahteraan
dan kebahagiaan.

Fasholli lirobbika wanhar...... Maka oleh karena berbagai karunia
telah banyak kita nikmati sehingga timbal balik rasa terima kasihnya
adalah bersyukur..."Dirikanlah sholat dan berkurbanlah...".

Kurban sebagai perwujudan syukur yang telah Allah wajibkan kepada kita
sebagaimana dalam surat Adduha 11 "Wa-amma bini'mati robbika fahadits"
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya
dengan bersyukur). yang dibuktikan dengan sholat dan rela berkurban
baik harta maupun nyawa ihlas ingin mengharap rido dari Allah ...

Semua ini patut disukuri sebagai timbal balik rasa terima kasih kepada
yang memberi kasih sayang, dengan mengeluarkan sebagian harta yang
telah dianugerahkannya melalui sedekah infak termasuk kurban........

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih" (14:7). Dengan kata lain .... "Berkurbanlah
sebelum jadi korban!,

...karena tidak sedikit mereka yang tidak berkurban justru pada
akhirnya jadi korban, korban bencana, korban kerusuhan, korban
penganiayaan, korban pelecehan, korban fitnah dan korban neraka
jahanan....

Air hujan yang seharusnya bisa mendatangkan rahmat, malahan sebaliknya
hujanpun bisa mendatangkan laknat.

Banyak bangsa-bangsa binasa tertimpa berbagai musibah, seperti bencana
banjir melanda dan gempa bumi yang menimpa, tidak terhitung kerugian
tidak hanya kehilangan harta bahkan nyawa baik itu di jaman kaum Ad,
Samud, Nuh dan Etopia akibat mengingkari nikmat atau melalaikan ajaran
Tuhan.

"Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu
atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam
golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada
sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa
Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar
mereka memahami (nya).(6.65)

"Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di
laut, yang kamu berdo`a kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan
suara yang lembut (dengan mengatakan): "Sesungguhnya jika Dia
menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi
orang-orang yang bersyukur." (6:63)

Jadi yang turun kepada kita bukan keberkahan, tetapi kehancuran
melanda, bencana alam menimpa, banjir membawa korban, gempa
dimana-mana, tawuran tanpa kasih sayang seperti tidak berharga sebuah
nyawa dan krisis yang berkepanjangan, baik krisis ekonomi, krisis
kepercayaan, krisis kepemimpinan dan lain-lain, tidak terkecuali
krisis integrasi bangsa, Innna lillahi wainna lillahi rajiun.

Apakah musibah ini ujian, peringatan atau hukuman, dan bagaimana
dengan kita Indonesia, yang dilanda berbagai krisis termasuk banjir ?
....

Indonesia yang katanya subur dan makmur gemah rifah loh jinawi, banyak
sandang, banyak pangan dan banyak pula yang kelaparan. Padahal "orang
bilang tanah kita tanah syurga, tongkat kayu dan batu-pun jadi
tanaman". Tetapi mengapa,.. masih banyak kekurangan, masih banyak
kelaparan, masih banyak yang tidak mendapat pekerjaan dan tidak
sedikit kemiskinan.

Jangan-jangan karena bangga dengan dosa, atau sombong dengan kekuatan,
bahkan haus kekuasaan, sehingga tidak lagi arif dalam berpijak dan
tidak adil dalam berpihak, justru yang salah kita bela, yang benar
tersia-sia, sampai yang lemah dikunyah, bahkan korupsi dilindungi,
perjudian diberi kesempatan, prostitusi dilokalisasi, yang hina dapat
pujaan, orang mulia dilecehkan, orang miskin terabaikan, orang kaya
dapat kepedulian, alquran hanya hiasan sementara koran jadi kebutuhan,
Ini adalah kebohongan besar,...

Terbukti dengan kejadian banjir tersebut tidak sedikit orang yang
kaya, rumahnya mewah, mobil megah dan segala perlengkapan yang wah
semua ditinggalkan yang penting nyawa selamat dia rela ngungsi di
tenda-tenda bersama deritanya orang yang terbiasa susah dan sambil
menunggu antrian makan dari sumbangan.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, (2:155)
malapetaka kesenggsaraan bahkan digoncang-gancingkan (2:214)

... Akan tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya. (7:96)
Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu
diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka.
Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sangat
keras. (Assyura 16)

Mereka diliputi kehinaan dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari
Allah di mana saja mereka berada, karena mereka kafir kepada ayat-ayat
Allah, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan
tali (perjanjian) dengan manusia, dan orang-orang yang taubat dan
mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus
ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. (3.112)

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar).30:40

Oleh karena itu marilah kita kembali kepada yang Maha Kuasa, yang
gagah perkasa, yang maha bijaksana, yang maha mulia, maha hidup dan
tidak pernah kantuk dan maha dari segalanya yang memiliki kerajaan
langit dan bumi yang menghisab segala amal perbuatan kita. Sadarilah
insaflah bahwasannya Allah akan memaafkan hambanya yang bertaubat dan
tidak mengulanginya.

Dekatkanlah diri dan jiwa kita kepada Allah melalui pengorbanan baik
dengan harta maupun dengan nyawa. Jadikanlah Hidup ini perjuangan,
dan tanpa perjuangan hidup tidak akan berhasil sedangkan keberhasilan
akan dicapai bila mau berkurban.

Pengorbanan asal dari kata Arab: qoroba, yaqrobu, qorbanan, artinya
dekat, adalah suatu upaya mendekatkan diri dan mengharap ridho Allah.
Kurban suatu proses dengan berbagai risikonya untuk mencapai
kebahagiaan.

Kurban adalah memotong hewan, sebagai kewajiban setiap Muslim yang
mampu menyisihkan hartanya untuk dibagikan kepada fakir miskin
sekaligus sebagai tolak bala (musibah) bagi yang menghendaki
keselamatan dan melestarikan hartanya disamping pahala dan penggantian
yang berlipat ganda.

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,
dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak
akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang
bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang
terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.
Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa."

Ternyata semua ini hanya ujian belaka, apakah manusia dapat mentaati
perintah Allah atau malah mengingkarinya.

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena
mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada
hamba-hamba-Nya. 2.207

Allah melipat gandakan hingga 700 ganjaran bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(2:261)

Jadi Kurban adalah pendekatan yang ihlas baik secara individu maupun
kolektif atau patungan secara berkelompok baik hari ini, sekarang atau
sampai hari Senin masih dapat dilakukan.
.
Bila kita tidak bisa korban dengan satu hewan mungkin dengan patungan
paling tidak kita berkurban tenaga sebagai panitia penerima dan
menyalurkan kepada mustahik

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang
bertakwa".(5:27)

Ternyata kita tidak diminta seperti yang terjadi pada nabi ibrahim,
ketulusan dan niat ihlas ingin mendapatkan ridho Allah SWT yang
diterima korbannya oleh Allah,

Bentuk pengorbanan bisa terjadi dalam berbagai kondisi seperti:
- Cinta rumah dan isinya, kita rela berkorban meluangkan waktu untuk
begadang (ronda).
- Cinta anak dan keluarga, kita rela berkorban pergi dari pagi hingga
pulang sampai petang, dalam rangka memenuhi perut kenyang.
- Cinta seorang pemuda terhadap pacaranya, dia rela berkorban apel
tidak kenal waktu biar sampai malam, walau celana harus melayang
digadaikan.
- Cinta pada tugas dan pekerjaan, kita rela berkorban biar gelayutan
di kereta tanpa mengenal lelah dan cape walau disenggol tukang dagang,
tanpa duduk tanpa ngantuk.
- Cinta akan harta kita rela berkorban walau harus menguras keringat dan tenaga,
- Cinta akan jabatan kita rela berkorban walau kehilangan keluarga,
teman dan harta.
- Cinta akan wanita rela berkorban apapun akan diberikan tanpa harus diminta
- Cinta akan uang apapun akan dikerjakan walaupun hilang kehormatan.

Itu semua adalah pengorbanan, untuk mencapai kebutuhan dunia,
kesenangan belaka, tapi bagaimana cinta pada Allah untuk akhirat
nanti. Tempat kita kembali .

Bila kita ingat sejarah, kurban tidak lepas dari napak tilas nabiullah
ibrahim beserta keluarganya, sehingga mendapat gelar kholilullah,
karena amat sangat cintanya kepada Allah,

Terbukti mereka rela berkorban dari mulai jiwa, harta bahkan keluarga.
1. harta yang banyak habis disedekahkan, demikian pula ternak , al.
1000 kambing, 400 sapi dan 100 unta rela dikorbankan atas permintaan
tuhan
2. beliau siap dan rela dibakar api oleh para kafirin dan musyrikin,
3. saat tidak punya sandang, dan papan bahkan gersang tandus tidak ada
pohonan, keluarga dengan bayi kecilnya siap ditinggal oleh
suami/ayahnya demi melaksanakan tugas ilahi,
4. seorang istri yang cantik, sangat cinta kasih pada suaminya, rela
berkorban untuk dimadu karena menghendaki seorang putra.
5. Sebagai bapak dan keluarga punya putra semata wayang, hanya
satu-satunya dambaan dan harapan dengan penuh cinta dan kasih sayang
itupun harus dikorbankan demi permintaan Tuhan.


--
[image: MisbaH]
<http://feeds.feedburner.com/%7Er/misbah2405/%7E6/3><http://wwwabah-blogspotcom.blogspot.com/2008/06/akibat-berbuat-maksiat.html>
--
MisbaH
http://www.anandadarussalam.co.cc
http://nandang-misbah.blogspot.com
http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf
وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ
صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More