Penonton lebih pintar dr Pemain

Umumnya manusia senang jadi penonton walaupun bukan pemain, karena memang bukan dan tidak alhlinya jadi pemain, akan tetapi walaupun cuma penonton lebih senang mengomentarinya seakan dia ahlinya seperti penonton bola..

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang...

Bersatulah jangan Bercerai-berai

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah keep

Kawinkanlah yang sendirian

Di usia selevel kita ini sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk anak-anak kita sebagai hak dan kewajiban kita untuk menikahkan mereka..

Thursday 17 April 2014

Hak Mukmin kpd Mukmin

A||ah Azza waja||a rnewajibkan tujuh hak kepada seorang rnukrnin terhadap mukmin Iainnya, yaitu:
(1) rmelihat saudara seimannya dengan rasa hormat dalarn pandangan rnatanya.
(2) mencintainya di dalam hatinya.
(3) menyantuninya dengan hartanya.
(4) tidak menggunjingnya atau mendengar penggunjingan terhadap kawannya.
(5) menjenguknya bi|a sakit.
(6) melayat jenazahnya.
(7) dan tidak menyebut kecuali kebaikannya sesudah ia wafat (HR. Ibnu Baabawih)

Wednesday 16 April 2014

Menafsirkan Ayat

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Almukaram ikhwanul  muslimin rahimakumullah, pertama dan yang utama kita semua berlindung kepada Allah dari syetan laknatullah dan berbagai aktualisasi tipudaya, rayuan dan segala godaannya...
Segala puji milik Allah yang memang hanya dan pantas dari semuanya sehingga kita wajib  memuji Allah, shalawat dan salam tetap tercurah kepada junjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW...
Dalam kaitannya dengan permasalahan di atas saya ingin menyampaikan dalil atau referensi yang kuat sebagai nara sumber dari segala sumber yaitu Alquran dan Hadits, karena tidak ada dalil yang lain selainnya, termasuk pendapat, maka kita harus waspada dan hati-hati menafsirkan ayat sebagaimana yang disabdakan beliau.....
Kuwariskan kepada kalian dua perkara yang tidak akan pernah sesat selamanya, yaitu kitabullah (Alquran) dan Sunnah Rasul (Hadits Nabi)...(artinya tidak menghendaki pendapat kita, atau sifatnya baharu...)
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah (alquran), sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam (hadits).  Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid'ah adalah sesat." Kemudian beliau bersabda: "Aku lebih utama bagi setiap muslim daripada dirinya sendiri.(HR. Muslim 1435)
Alquran  ?
Adalah Kitab Allah [Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa [Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja],
Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat [tekstual, qath'i, Ayat yang muhkamaat ialah ayat-ayat yang terang dan tegas maksudnya, dapat dipahami dengan mudah], Itulah pokok-pokok isi Al qur'an... dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat [kontekstual; zhanni, Termasuk dalam pengertian ayat-ayat mutasyaabihaat: ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian dan tidak dapat ditentukan arti mana yang dimaksud kecuali sesudah diselidiki secara mendalam; atau ayat-ayat yang pengertiannya hanya Allah yang mengetahui seperti ayat-ayat yang berhubungan dengan yang ghaib-ghaib misalnya ayat-ayat yang mengenai hari kiamat, surga, neraka dan lain-lain].  Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah. dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (3:7)

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(4:59)
dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)[1], karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.(6:153).
Dalam tafsir ibnu Katsir menegaskan bahwa "Bila kita ada masalah maka kita mengambil hukum dengan Quran kemudian untuk memaknai dan menafsirkannya harus dengan Quran ( ayat yang lain sesuai dg maksud ayat sebelumnya itu lalu kita lihat asbabulnuzulnya) dan bila tidak ada maka kita ambil dari hadits 
Adapun Hadits merupakan berita atau sabda Rasulullah yang sering disebut sunnah (perkataan, perbuatan dan diamnya Rasul). Bila disebut hadits atau perkataan Nabi sesungguhnya bukan perkataannya, melainkn wahyu yang diwahyukan kepadanya; demikian pula riwayat siti Aisyah radhiyallahu anha menegaskan  bahwa akhlak atau prilaku Rasul adalah Alquran; sebagaimana yang tercantum dibawah sbb:
apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.(59:7)

"Aku sampaikan kepadamu amanat-amanah Tuhanku dan aku memberi nasihat kepadamu, dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui". ( aku mengetahui hal-hal yang gaib yang tidak dapat diketahui hanyalah dengan jalan wahyu dari Allah)  (7:62)

aku tidak mengikuti ; kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. (6:50) ...aku tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan". (49:6)
aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku tuk (mengatakan)nya (5:117.) 
Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia,(69:40), .... Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya), (53:4)
Jadi dengan kata lain tidak ada hukum selain apa yang telah ditetapkan Allah dan tidak ada pendapat Rasul melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya, lantas kenapa kita harus punya pendapat...
dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jagalah diri untuk menceritakan dariku kecuali yang kalian ketahui, barangsiapa berdusta atas namaku, maka bersiap-siaplah untuk menempati tempatnya di neraka dan barangsiapa mengatakan tentang al-Qur'an dengan pendapatnya, maka bersiap-siaplah menempati tempatnya di neraka." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan. (TIRMIDZI - 2875)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengatakan tentang Al Qur`an dengan pendapatnya, maka dia tetap salah walaupun pendapatnya benar." Abu Isa berkata; Hadits ini gharib, sebagian ahli hadits membicarakan Suhail bin Abu Hazm, dan demikianlah telah diriwayatkan dari sebagian ulama dari para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan yang lainnya, bahwa mereka memperketat dalam masalah ini, yaitu tentang menafsirkan Al Qur`an tanpa Ilmu, (Tirmidi 2876)

Anas berkata, "Beliau melarangku untuk banyak menceritakan hadits kepada kalian karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa sengaja berdusta terhadapku (atas namaku), maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka."(Bukhari 105)
ََََّ َُ ٍَُْ ََََّ َُِ ُْ ٍَُْ َْ َِِّ ِْ َََِ َْ َُِِْ ََِ َُّ َُْ َََُِْ ََِّّ ََّ َُّ ََِْ ََََّ َُُ َِّ ًَِ َََّ ََْ ٍََِ ََ ٍََ َْ َََ َََّ ًََُِّ َََََّْْ َََُْ ِْ َِّ َُِْ ََِّّ ََّ َُّ ََِْ ََََّ َُُ َْ َِ ََِْ ََُُّ َِ َِ ََِْ
Al Mughirah radliallahu 'anhu] berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya berdusta kepadaku tidak sama dengan orang yang berdusta kepada orang lain. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia bersiap-siap (mendapat) tempat duduknya di neraka.(Bukhari 1209)

dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. 4. ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).(53-3-4)
Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah An Najm 3
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3)
Dalam ayat ini Allah SWT menerangkan bahwa Muhammad saw itu tidak sesat dan tidak keliru karena beliau seorang yang tidak pernah menurutkan hawa nafsunya. Orang yang mungkin keliru atau tersesat ialah orang yang menurutkan hawa nafsunya. Sebagaimana firman Allah SWT:
ولا تتبع الهوى فيضلك عن سبيل الله
Artinya: Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu (klo yang diistilahkan ji Ica yaitu  versi selera kita), karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. (Q.S. Shad: 26)
dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)[ Seperti menghalalkan memakan apa-apa yang telah diharamkan Allah dan mengharamkan apa-apa yang telah Dihalalkan Allah,...].(6:116).
(3:31). Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku mendahului kalian ke telaga. Siapa yang datang ke telaga itu, dia boleh minum, dan siapa yang minum, maka tidak akan haus selama-lamanya. Akan datang kepadaku orang banyak, yang aku mengenal mereka dan mereka juga mengenalku. Sesudah itu akan ada dinding yang membatasi antara aku dan mereka." Abu Hazim berkata; Nu'man bin Abu 'Ayyas mendengar aku menyampaikan Hadits ini, lalu ia berkata; Begitukah kamu mendengar Sahal mengatakannya? Aku menjawab; 'Ya.' Dia berkata lagi; aku pun bersaksi atas Abu Sa'id al khudri sungguh aku telah mendengarnya dia menambahkan, beliau bersabda: 'Mereka itu adalah dari golongan umatku, lalu dikatakan kepada beliau; 'Sesungguhnya kamu tidak tahu apa yang mereka lakukan sepeninggalmu. Maka aku bersabda: "celakalah, celakalah orang yang merubah ajaranku sepeninggalku. Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahab Telah mengabarkan kepadaku Usamah dari Abu Hazim dari Sahal dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan dari Nu'man bin Abu 'Ayyas dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang serupa dengan Hadits Ya'qub.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.( 8:27).

1) Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al An'aam 153
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (153)
Ayat ini menguraikan bahwa Rasulullah saw. diperintahkan supaya menjelaskan kepada kaumnya bahwa Alquran yang mengajak kamu untuk mengikutinya adalah untuk kepentingan hidupmu. Dialah pedoman dan petunjuk dari Allah untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat yang diridai-Nya, dan jalan ini adalah jalan yang lurus, ikutilah dia, dan jangan mengikuti jalan-jalan yang lain yang mencerai-beraikan kamu dari jalan Allah. Dalam hadis dari Ahmad, Nasai, Abu Syaikh dan Hakim dari Abdullah bin Masud dia menceritakan yang maksudnya: Rasulullah saw. membuat satu garis lurus dengan tangannya lalu bersabda, "Ini jalan Allah yang lurus." Kemudian menggariskan beberapa garis lagi dari kanan-kiri garis pertama tadi lalu bersabda lagi, "Pada setiap jalan dari jalan-jalan itu ada setan yang mengajak untuk menempuhnya." Kemudian Rasulullah membaca ayat ini: (Q.S. 6. Al-An'am:153).
Para ahli tafsir mengatakan bahwa bercerai-berai dalam agama Islam, karena perdebatan pendapat dan mazhab adalah dilarang oleh Allah, karena sangat membahayakan kepada mereka dan kepada agama itu sendiri. Kemudian ayat 153 ini diakhiri dengan anjuran bertakwa karena dengan bertakwalah dapat dicapai kebahagiaan dunia dan akhirat yang diridai Tuhan. 

Abu Umaiyah Asy Sya'bani ia berkata; Aku menemui Abu Tsa'labah Al Khusyani lalu aku berkata padanya; "Apa yang kamu perbuat dengan ayat ini?" ia bertanya; "Ayat yang mana?" Aku menjelaskan; Firman Allah Ta'ala Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. QS Al Ma`idah: 105, Abu Tsa'labah berkata; "Ingatlah, demi Allah, kamu bertanya dengan orang yang tahu, aku pernah menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menjawab: "Akan tetapi, perintahkanlah kebaikan dan cegahlah kemungkaran hingga kamu melihat kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, kehiduoan dunia lebih diprioritaskan dan kekaguman setiap orang dengan pendapatnya, engkau harus (berpegangan) terhadap mata hatimu dan tinggalkan orang-orang awam, karena dibalik kalian akan ada suatu masa dimana kesabaran saat itu laksana memegang bara api, orang yang beramal saat itu sama seperti pahala limapuluh orang yang melakukan seperti amalan kalian." (Atturmidi 2984)

Wednesday 9 April 2014

AsmaAllah

99 Names of Allah Asma UL Husna: http://youtu.be/9h9Cw3Htm18

Mengangkat Pemimpin

Assalamu aalaikum wrwb,

Kita Selaku Mukmin tentunya bukan sekedar percaya kitab alQuran, akan tetapi jauh dari itu adalah mengikuti dan menjadikanya sbagai petunjuk hidup...way of live...

Maukah kita dapat pertolongan dari Allah... maka Janganlah mengambil pemimpin dengan meninggalkan orang mukmin; sebagaimana dalam firmanya yg artinya:

"Janganlah orang- orang mu'min mengambil orang- orang kafir menjadi wali [Wali jamaknya auliyaa; berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong] dengan meninggalkan orang- orang mu'min.
Barang siapa berbuat demikian ( tetep dan keukeuh mengangkatnya), niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, ....kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka.
Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (s. i. k. s. a)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu) ."(3:28)...ingat sudah terlalu banyak bala bencana atau musibah di negeri ini...haruskah badai berlalu lalu....terus menerus ?

Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin- pemimpin selain-Nya [Maksudnya: pemimpin-pemimpin yang membawamu kepada kesesatan]. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya) .(7.3)

Jangankan mengambil gol yahudi dan nashara atau kafirin bahkan menjadikan bapak atau anak yang mengutamakan kekafiran menjadi pemimpin, itu dilarang:

Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran...sekali lagi ...mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan ...dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, ...maka mereka itulah orang-orang yang zalim. ...apa jamaah ....zaaliiim...

Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.(9:23-24)

Janganlah pula mengangkat orang yang ambisi kepemimpinan diantara kamu...apa jamaah.....a m b i s i... sebagaimana sabda nabi dalam Hadis riwayat Abu Musa ra. ia berkata, Aku menemui Nabi saw. ditemani oleh dua orang lelaki dari anak pamanku. Salah seorang dari mereka berkata, Wahai Rasulullah,.... jadikan aku pemimpin atas sebagian apa yang telah dikuasakan oleh Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung kepadamu....., yang lain juga mengatakan hal yang sama. Rasulullah saw. bersabda, Demi Allah, aku tidak akan menyerahkan pekerjaan tersebut kepada orang yang memintanya, apalagi kepada orang yang amat loba padanya (1062)

Pemimpin itu amanat atau kepercayaan ...bukan suatu komoditas yang bisa di jual belikan dan demikian pula orang yang mengangkat menjadi pemimpin itu akan diminta pertanggungjawabanya juga...

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (17.36).

oleh karena itu kita jangan khianat kepada Allah dan RasulNya

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.(8.27)


Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (3.32)

Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? (75.36)

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.(59.7)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra. dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, Setiap kamu adalah pemimpin, setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang raja adalah pemimpin bagi rakyatnya, dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang lelaki adalah pemimpin keluarganya, dia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang wanita adalah pemimpin bagi rumah suami dan bagi anak-anaknya, ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang hamba adalah pemimpin bagi harta tuannya, dia juga akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya dan ingat! setiap kamu adalah pemimpin, setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kamu pimpin (1063)

Wallahu alam

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More