Penonton lebih pintar dr Pemain

Umumnya manusia senang jadi penonton walaupun bukan pemain, karena memang bukan dan tidak alhlinya jadi pemain, akan tetapi walaupun cuma penonton lebih senang mengomentarinya seakan dia ahlinya seperti penonton bola..

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang...

Bersatulah jangan Bercerai-berai

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah keep

Kawinkanlah yang sendirian

Di usia selevel kita ini sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk anak-anak kita sebagai hak dan kewajiban kita untuk menikahkan mereka..

Saturday 6 December 2008

Menggapai Kasih Sayang Allah

Musibah atau Bencana itu Ujian, Peringatan atau Hukuman, maka Berkurbanlah sebelum jadi korban ! a. Kiat mendapat rahmat Benar juga orang bilang segala sesuatu harus dengan duit, mau makan pake duit, mau pintar pake duit, mau cantik pake duit, mau kawin pake duit, mau sukses pake duit dan ingin pangkat serta jabatannpun pake duit, semuanya serba duit hingga ke wc pun harus pake duit, akhirnya hampir semua orang menuhankan duit, sehingga tidak peduli bagaimana cara mendapatkannya apakah haram atau halal yang penting saya dapat duit. Siapa yang tidak mau duit, orang bilang akan senang dengan duit dan siapa lagi yang tidak mau kaya, karena dengan kekayaan tidak sedikit orang jadi senang dan dengan kekayaan banyak orang menganggap mulia, demikian pula dengan pangkat dan jabatan itu semua orang akan bangga bahkan dengan jabatannya dia bisa berkuasa bahkan dengan pangkat dan golongannya dia punya kekuatan dan kekayaan dan ahirnya orang menjadi hormat kepadanya, dan ada pula professional, baik sebagai aktifis, pedagang, pengajar bahkan para ustadpun mengejar popularitas bersaing dengan artis yang konotasinya dengan popularitas banyak orang ngefans dan senang padanya, sehingga sebagai orang populer itu akan mendatangkan uang atau duit. Tidak sedikit orang mengejar akan kekayaan yang menyenangkan, jabatan dan kekuasaan,yang membanggakan, anak dan istri yang menggairahkan, bahkan profesional yang popularitas yang didambakan semuanya ingin didapatkan karena (Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (3.14)) Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.(2.212) Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?(6.32) Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (6.53) Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.(2.204) Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.(9.55 dan 85) Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda-gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.(7.176) Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.(11.15) Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan? (11.16) Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami." (11.48) (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (14.3) Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,10.7 (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka.(10.70) Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.16.107 Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.(18.104) Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.(17.18) Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.(18.46) Tapi ketahuilah bahwasannya setiap orang atau semua mahkluk yang bernafas akan mengalami kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(3.185) Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(4.134) Ketika ajal tiba atau maut menjemput segala yang kita miliki tiada arti bahkan istri yang cantik tidak lagi mau mendekati termasuk anak yang tercinta tidak ada yang minta menjaga dan menemani di kubur, pangkat dan jabatan ditinggalkan, harta kekayaan tidak lagi bermanfaat kecuali amal dan perbuatan yang menjadi safaat. Kita telah melihat dan mendengar seorang penguasa yang kaya raya di sebuah Negara, yang banyak disana sini barisan penjaga dan keamanannya, bahkan makanan dan kesehatannyapun telah disiagakan akan tetapi datang kematian tak seorangpun yang dapat menghalanginya, semuanya tiada yang bisa menolong, jangankan harta pangkat, jabatan bahkan keluarga dan ajudannyapun tak dapat menghalang… Peringatkanlah (mereka) dengan Al Qur'an itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa`at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.(6.70) Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.(40.39) Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(57.20) Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.(33.29) Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).(13.26) Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.(3.197) Pasa suatu hari nanti tidak akan berguna anak hartamu kecuali mereka yanag datang kepada Allah dengan hati yang bersih (26.88-89) Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal, (9.21) b. Berkurbanlah sebelum jadi korban Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(35.2) Dan di antara mereka ada orang yang berdo`a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".(2.201) Lalu bagaimana kiatnya untuk mendapatkan rahmat atau kasih sayang Allah, dengan hidup yang penuh nikmat di dunia dan akhirat yang kekal, tentunya kita harus banyak mensyukuri apa yang telah Allah beri kan. Kemudian bentuk syukur ini dapat kita aktualisasikan melalui kurban dan pengurbanan sebagian dari rezeki yang dianugerahkanNya. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, .... (7.96) Begitu banyak nikmat yang dianugrahkan Allah kepada kita sehingga tidak terhingga banyaknya “Waintauddu ni’matallahi latuhsuha” bila hendak menghitung-hitung nikmat Allah tidak terhingga luasnya bagaikan Alkautsar, seperti dilukiskan dalam firman-Nya “Inna ‘A’thoina kalkaustar....” baik nikmat hidup, nikmat iman, nikmat islam bahkan nikmat sihat .... Contoh. Hari ini Begitu banyak orang terbaring dirumah sakit, bukan kenikmatan yang didapatkan, tetapi penderitaan yang memilukan, manakala nikmat sihat telah diangkat, yang lezat-pun tidak enak..karena rahmat berubah laknat, hingga seolah tidak berharga lagi harta yang berlimpah... jabatan tidak lagi membanggakan, bahkan istri yang cantikpun tidak menggairahkan. Semuanya tidak ada artinya dibanding sihat. Mereka merintih kesakitan sambil berharap-harap cemas ingin sihat. Dipagi yang cerah ini kita dapat menikmatinya, sehingga makan akan terasa enak jangankan yang lezat-lezat dengan garampun terasa nikmat bila makan disaat saat lapar, bahkan kita dapat bekumpul dengan keluarga dan dapat menjalankan tugas sehari-hari dengan baik. ..................Alhamdullah itulah keberkahan. Allah menurunkan keberkahan melalui hujan kemudian jadi rahmat sehingga dapat menyuburkan tanah pertanian, dan para petani dapat memanen hasil pertanian sehingga menjadi rezeki buat hidup dan prikehidupannya yang akhirnnya tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Fasholli lirobbika wanhar...... Maka oleh karena berbagai karunia telah banyak kita nikmati sehingga timbal balik rasa terima kasihnya adalah “Dirikanlah sholat dan berkurbanlah...”. Kurban sebagai perwujudan syukur yang telah Allah wajibkan kepada kita sebagaimana dalam surat (Adduha 11) “Wa-amma bini’mati robbika fahadits” Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya dengan bersyukur). yang dibuktikan dengan sholat dan rela berkurban baik harta maupun nyawa ihlas ingin mengharap rido dari Allah ... Semua ini patut disyukuri sebagai timbal balik rasa terima kasih kepada yang memberi kasih sayang, dengan mengeluarkan sebagian harta yang telah dianugerahkannya melalui sedekah infak termasuk kurban........ "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (14:7). Lantas nikmat yang manakah yang kamu bohongkan itu, berkali-kali Allah mengingatkan kepada kita, maka Dengan kata lain .... “Berkurbanlah sebelum jadi korban!, Kita ambil contoh bila lapindo mau berkorban menggantikan masyarakat sekitar dengan nilai 1 trilyun maka dia tidak kehilangan 17 trilyun...karena tidak sedikit mereka yang tidak berkurban justru pada akhirnya jadi korban, korban bencana, korban kerusuhan, korban penganiayaan, korban pelecehan, korban fitnah dan korban neraka jahanan.... Air hujan yang seharusnya bisa mendatangkan rahmat, seperti diuraikan tadi mendatangkan kesuburan dan kesejahteraan, sebaliknya hujanpun bisa mendatangkan laknat. Banjir melanda banyak tenggelam rumah2 tinggal atapnya tidak terkecuali efek lapindo, Banyak bangsa-bangsa binasa tertimpa berbagai musibah, seperti bencana banjir melanda dan gempa bumi yang menimpa, tidak terhitung kerugian tidak hanya kehilangan harta bahkan nyawa baik itu di jaman kaum Ad, Samud, Nuh dan Etopia akibat mengingkari nikmat atau melalaikan ajaran Tuhan.dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kepada bangsa Indonesia, naudzu billahi mindalik. "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (nya).(6.65) "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdo`a kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur." (6:63) Jadi yang turun kepada kita bukan keberkahan, tetapi kehancuran melanda, bencana alam menimpa, banjir membawa korban, gempa dimana-mana, tawuran tanpa kasih sayang seperti tidak berharga sebuah nyawa dan krisis yang berkepanjangan, baik krisis ekonomi, krisis kepercayaan, krisis kepemimpinan dan lain-lain, tidak terkecuali krisis integrasi bangsa, Innna lillahi wainna lillahi rajiun. Apakah musibah ini ujian, peringatan atau hukuman, dan bagaimana dengan kita Indonesia, yang dilanda berbagai krisis termasuk banjir tidak terkecuali jakarta? .... Indonesia yang katanya subur dan makmur gemah rifah loh jinawi, banyak sandang, banyak pangan dan banyak pula yang kelaparan. Padahal “orang bilang tanah kita tanah syurga, tongkat kayu dan batu-pun jadi tanaman”. Tetapi mengapa,.. masih banyak kekurangan, masih banyak kelaparan, masih banyak yang tidak mendapat pekerjaan dan tidak sedikit kemiskinan. Jangan-jangan karena kita bangga dengan dosa-dosa, atau sombong dengan kekuatan, bahkan haus akan kekuasaan, sehingga tidak lagi arif dalam berpijak dan tidak adil dalam berpihak, justru yang salah kita bela, yang benar tersia-sia, sampai yang lemah dikunyah, bahkan korupsi dilindungi, perjudian diberi kesempatan, prostitusi dilokalisasi, yang hina dapat pujian, orang mulia dilecehkan dan cercaan, orang miskin terabaikan, orang kaya dapat kepedulian, alquran hanya hiasan sementara koran jadi kebutuhan, Ini adalah kebohongan besar,... Terbukti dengan kejadian banjir tersebut tidak sedikit orang yang kaya, rumahnya mewah, mobil megah dan segala perlengkapan yang wah semua ditinggalkan yang penting nyawa selamat, maka ditinggalkannya semua harta benda dia rela ngungsi di tenda-tenda bersama deritanya orang yang terbiasa susah dan sambil menunggu antrian makan dari sumbangan. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, (2:155) malapetaka kesenggsaraan bahkan digoncang-gancingkan hati (2:214) ... Akan tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (7:96) Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sangat keras. (Assyura 16) Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(30:40) Mereka diliputi kehinaan dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah di mana saja mereka berada, karena mereka mengingkari kepada ayat-ayat Allah, kecuali jika mereka berpegang teguh kepada tali Allah (agama) dan tali perjanjian dengan manusia (konsekwen terhadap komitmen atau kontitusi), dan orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas mengerjakan agama (ibadah) mereka karena Allah. (3.112) Oleh karena itu marilah kita kembali kepada yang Maha Kuasa, yang gagah perkasa, yang maha bijaksana, yang maha mulia, maha hidup dan tidak pernah kantuk dan maha dari segalanya yang memiliki kerajaan langit dan bumi yang menghisab segala amal perbuatan kita. Sadarilah insaflah bahwasannya Allah akan memaafkan hambanya yang bertaubat dan tidak mengulanginya. Dekatkanlah diri dan jiwa kita kepada Allah melalui Qurban (pengorbanan) baik dengan harta maupun dengan nyawa. Jadikanlah Hidup ini perjuangan, dan tanpa perjuangan hidup tidak akan berhasil sedangkan keberhasilan akan dicapai bila mau berkurban. Pengorbanan asal dari kata Arab: qoroba, yaqrobu, qorbanan, artinya dekat, adalah suatu upaya mendekatkan diri dan mengharap ridho Allah. Kurban suatu proses dengan berbagai risikonya untuk mencapai kebahagiaan. Kurban adalah memotong hewan, sebagai kewajiban setiap Muslim yang mampu menyisihkan hartanya untuk dibagikan kepada fakir miskin sekaligus sebagai tolak bala (musibah) bagi yang menghendaki keselamatan dan melestarikan hartanya disamping pahala dan penggantian yang berlipat ganda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” Ternyata semua ini hanya ujian belaka, apakah manusia dapat mentaati perintah Allah atau malah mengingkarinya (kafir). Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (2.207) Allah melipat gandakan hingga 700 ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (2:261) Jadi Kurban adalah pendekatan yang ihlas baik secara individu maupun kolektif atau patungan secara berkelompok baik hari qurban, atau sampai 3 hari seetelah iedil qurban masih dapat dilakukan. . Bila kita tidak bisa korban dengan satu hewan mungkin dengan patungan paling tidak kita berkurban tenaga sebagai panitia penerima dan menyalurkan kepada mustahik "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa".(5:27) Ternyata kita tidak diminta seperti yang terjadi pada nabi ibrahim, ketulusan dan niat ihlas ingin mendapatkan ridho Allah SWT yang diterima korbannya oleh Allah, Bukti kerelaan berkorban dari mulai jiwa, harta bahkan keluarga sebagai nafak tilas nabi Ibrahim As. 1. tiap tahun harta yang banyak habis disedekahkan, demikian pula ternak 1000 kambing, 400 sapi dan 100 unta rela dikorbankan atas permintaan tuhan 2. beliau siap dan rela dibakar api oleh para kafirin dan musyrikin, 3. saat tidak punya sandang, dan papan bahkan gersang tandus tidak ada pepohonan, keluarga dengan bayi kecilnya siap ditinggal oleh suami/ayahnya demi melaksanakan tugas ilahi, 4. seorang istri yang cantik, sangat cinta kasih pada suaminya, rela berkorban untuk dimadu dan rela menikahkan suaminya terhadap pembantunya. 5. Sebagai bapak dari keluarga punya putra semata wayang, hanya satu-satunya dambaan dan harapan dengan penuh cinta dan kasih sayang itupun harus dikorbankan demi permintaan Tuhan. Bentuk pengorbanan bisa terjadi dalam berbagai kondisi seperti: a. Cinta rumah dan isinya, kita rela berkorban meluangkan waktu untuk begadang (ronda). b. Cinta anak dan keluarga, kita rela berkorban pergi dari pagi hingga pulang sampai petang, dalam rangka memenuhi perut kenyang. c. Cinta seorang pemuda terhadap pacaranya, dia rela berkorban apel tidak kenal waktu biar sampai malam, walau celana harus melayang digadaikan. d. Cinta pada tugas dan pekerjaan, kita rela berkorban biar gelayutan di kereta tanpa mengenal lelah dan cape walau disenggol tukang dagang, tanpa duduk tanpa ngantuk. e. Cinta akan harta kita rela berkorban walau harus menguras keringat dan tenaga, f. Cinta akan jabatan kita rela berkorban walau kehilangan keluarga, teman dan harta. g. Cinta akan wanita rela berkorban apapun akan diberikan tanpa harus diminta h. Cinta akan uang apapun akan dikerjakan walaupun hilang kehormatan. Itu semua adalah pengorbanan, untuk mencapai kebutuhan dunia, kesenangan belaka, tapi bagaimana cinta pada Allah untuk akhirat nanti. Tempat kita kembali . Bila kita ingat sejarah, kurban tidak lepas dari napak tilas nabiullah ibrahim beserta keluarganya, sehingga mendapat gelar kholilullah, karena amat sangat cintanya kepada Allah, Dan ini (Al Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Qur'an), dan mereka selalu memelihara sembahyangnya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."(3.8)

Ujian, Peringatan atau Hukuman

Menggapai Kasih Sayang Allah Musibah atau Bencana itu Ujian, Peringatan atau Hukuman, maka Berkurbanlah sebelum jadi korban ! a. Kiat mendapat rahmat Benar juga orang bilang segala sesuatu harus dengan duit, mau makan pake duit, mau pintar pake duit, mau cantik pake duit, mau kawin pake duit, mau sukses pake duit dan ingin pangkat serta jabatannpun pake duit, semuanya serba duit hingga ke wc pun harus pake duit, akhirnya hampir semua orang menuhankan duit, sehingga tidak peduli bagaimana cara mendapatkannya apakah haram atau halal yang penting saya dapat duit. Siapa yang tidak mau duit, orang bilang akan senang dengan duit dan siapa lagi yang tidak mau kaya, karena dengan kekayaan tidak sedikit orang jadi senang dan dengan kekayaan banyak orang menganggap mulia, demikian pula dengan pangkat dan jabatan itu semua orang akan bangga bahkan dengan jabatannya dia bisa berkuasa bahkan dengan pangkat dan golongannya dia punya kekuatan dan kekayaan dan ahirnya orang menjadi hormat kepadanya, dan ada pula professional, baik sebagai aktifis, pedagang, pengajar bahkan para ustadpun mengejar popularitas bersaing dengan artis yang konotasinya dengan popularitas banyak orang ngefans dan senang padanya, sehingga sebagai orang populer itu akan mendatangkan uang atau duit. Tidak sedikit orang mengejar akan kekayaan yang menyenangkan, jabatan dan kekuasaan,yang membanggakan, anak dan istri yang menggairahkan, bahkan profesional yang popularitas yang didambakan semuanya ingin didapatkan karena (Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (3.14)) Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.(2.212) Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?(6.32) Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (6.53) Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.(2.204) Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.(9.55 dan 85) Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda-gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.(7.176) Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.(11.15) Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan? (11.16) Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang pedih dari Kami." (11.48) (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. (14.3) Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,10.7 (Bagi mereka) kesenangan (sementara) di dunia, kemudian kepada Kami-lah mereka kembali, kemudian Kami rasakan kepada mereka siksa yang berat, disebabkan kekafiran mereka.(10.70) Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.16.107 Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.(18.104) Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.(17.18) Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.(18.46) Tapi ketahuilah bahwasannya setiap orang atau semua mahkluk yang bernafas akan mengalami kematian. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.(3.185) Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(4.134) Ketika ajal tiba atau maut menjemput segala yang kita miliki tiada arti bahkan istri yang cantik tidak lagi mau mendekati termasuk anak yang tercinta tidak ada yang minta menjaga dan menemani di kubur, pangkat dan jabatan ditinggalkan, harta kekayaan tidak lagi bermanfaat kecuali amal dan perbuatan yang menjadi safaat. Kita telah melihat dan mendengar seorang penguasa yang kaya raya di sebuah Negara, yang banyak disana sini barisan penjaga dan keamanannya, bahkan makanan dan kesehatannyapun telah disiagakan akan tetapi datang kematian tak seorangpun yang dapat menghalanginya, semuanya tiada yang bisa menolong, jangankan harta pangkat, jabatan bahkan keluarga dan ajudannyapun tak dapat menghalang… Peringatkanlah (mereka) dengan Al Qur'an itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa`at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka, disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.(6.70) Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.(40.39) Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.(57.20) Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.(33.29) Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).(13.26) Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.(3.197) Pasa suatu hari nanti tidak akan berguna anak hartamu kecuali mereka yanag datang kepada Allah dengan hati yang bersih (26.88-89) Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal, (9.21) b. Berkurbanlah sebelum jadi korban Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(35.2) Dan di antara mereka ada orang yang berdo`a: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".(2.201) Lalu bagaimana kiatnya untuk mendapatkan rahmat atau kasih sayang Allah, dengan hidup yang penuh nikmat di dunia dan akhirat yang kekal, tentunya kita harus banyak mensyukuri apa yang telah Allah beri kan. Kemudian bentuk syukur ini dapat kita aktualisasikan melalui kurban dan pengurbanan sebagian dari rezeki yang dianugerahkanNya. Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, .... (7.96) Begitu banyak nikmat yang dianugrahkan Allah kepada kita sehingga tidak terhingga banyaknya “Waintauddu ni’matallahi latuhsuha” bila hendak menghitung-hitung nikmat Allah tidak terhingga luasnya bagaikan Alkautsar, seperti dilukiskan dalam firman-Nya “Inna ‘A’thoina kalkaustar....” baik nikmat hidup, nikmat iman, nikmat islam bahkan nikmat sihat .... Contoh. Hari ini Begitu banyak orang terbaring dirumah sakit, bukan kenikmatan yang didapatkan, tetapi penderitaan yang memilukan, manakala nikmat sihat telah diangkat, yang lezat-pun tidak enak..karena rahmat berubah laknat, hingga seolah tidak berharga lagi harta yang berlimpah... jabatan tidak lagi membanggakan, bahkan istri yang cantikpun tidak menggairahkan. Semuanya tidak ada artinya dibanding sihat. Mereka merintih kesakitan sambil berharap-harap cemas ingin sihat. Dipagi yang cerah ini kita dapat menikmatinya, sehingga makan akan terasa enak jangankan yang lezat-lezat dengan garampun terasa nikmat bila makan disaat saat lapar, bahkan kita dapat bekumpul dengan keluarga dan dapat menjalankan tugas sehari-hari dengan baik. ..................Alhamdullah itulah keberkahan. Allah menurunkan keberkahan melalui hujan kemudian jadi rahmat sehingga dapat menyuburkan tanah pertanian, dan para petani dapat memanen hasil pertanian sehingga menjadi rezeki buat hidup dan prikehidupannya yang akhirnnya tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Fasholli lirobbika wanhar...... Maka oleh karena berbagai karunia telah banyak kita nikmati sehingga timbal balik rasa terima kasihnya adalah “Dirikanlah sholat dan berkurbanlah...”. Kurban sebagai perwujudan syukur yang telah Allah wajibkan kepada kita sebagaimana dalam surat (Adduha 11) “Wa-amma bini’mati robbika fahadits” Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya dengan bersyukur). yang dibuktikan dengan sholat dan rela berkurban baik harta maupun nyawa ihlas ingin mengharap rido dari Allah ... Semua ini patut disyukuri sebagai timbal balik rasa terima kasih kepada yang memberi kasih sayang, dengan mengeluarkan sebagian harta yang telah dianugerahkannya melalui sedekah infak termasuk kurban........ "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (14:7). Lantas nikmat yang manakah yang kamu bohongkan itu, berkali-kali Allah mengingatkan kepada kita, maka Dengan kata lain .... “Berkurbanlah sebelum jadi korban!, Kita ambil contoh bila lapindo mau berkorban menggantikan masyarakat sekitar dengan nilai 1 trilyun maka dia tidak kehilangan 17 trilyun...karena tidak sedikit mereka yang tidak berkurban justru pada akhirnya jadi korban, korban bencana, korban kerusuhan, korban penganiayaan, korban pelecehan, korban fitnah dan korban neraka jahanan.... Air hujan yang seharusnya bisa mendatangkan rahmat, seperti diuraikan tadi mendatangkan kesuburan dan kesejahteraan, sebaliknya hujanpun bisa mendatangkan laknat. Banjir melanda banyak tenggelam rumah2 tinggal atapnya tidak terkecuali efek lapindo, Banyak bangsa-bangsa binasa tertimpa berbagai musibah, seperti bencana banjir melanda dan gempa bumi yang menimpa, tidak terhitung kerugian tidak hanya kehilangan harta bahkan nyawa baik itu di jaman kaum Ad, Samud, Nuh dan Etopia akibat mengingkari nikmat atau melalaikan ajaran Tuhan.dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kepada bangsa Indonesia, naudzu billahi mindalik. "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (nya).(6.65) "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdo`a kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur." (6:63) Jadi yang turun kepada kita bukan keberkahan, tetapi kehancuran melanda, bencana alam menimpa, banjir membawa korban, gempa dimana-mana, tawuran tanpa kasih sayang seperti tidak berharga sebuah nyawa dan krisis yang berkepanjangan, baik krisis ekonomi, krisis kepercayaan, krisis kepemimpinan dan lain-lain, tidak terkecuali krisis integrasi bangsa, Innna lillahi wainna lillahi rajiun. Apakah musibah ini ujian, peringatan atau hukuman, dan bagaimana dengan kita Indonesia, yang dilanda berbagai krisis termasuk banjir tidak terkecuali jakarta? .... Indonesia yang katanya subur dan makmur gemah rifah loh jinawi, banyak sandang, banyak pangan dan banyak pula yang kelaparan. Padahal “orang bilang tanah kita tanah syurga, tongkat kayu dan batu-pun jadi tanaman”. Tetapi mengapa,.. masih banyak kekurangan, masih banyak kelaparan, masih banyak yang tidak mendapat pekerjaan dan tidak sedikit kemiskinan. Jangan-jangan karena kita bangga dengan dosa-dosa, atau sombong dengan kekuatan, bahkan haus akan kekuasaan, sehingga tidak lagi arif dalam berpijak dan tidak adil dalam berpihak, justru yang salah kita bela, yang benar tersia-sia, sampai yang lemah dikunyah, bahkan korupsi dilindungi, perjudian diberi kesempatan, prostitusi dilokalisasi, yang hina dapat pujian, orang mulia dilecehkan dan cercaan, orang miskin terabaikan, orang kaya dapat kepedulian, alquran hanya hiasan sementara koran jadi kebutuhan, Ini adalah kebohongan besar,... Terbukti dengan kejadian banjir tersebut tidak sedikit orang yang kaya, rumahnya mewah, mobil megah dan segala perlengkapan yang wah semua ditinggalkan yang penting nyawa selamat, maka ditinggalkannya semua harta benda dia rela ngungsi di tenda-tenda bersama deritanya orang yang terbiasa susah dan sambil menunggu antrian makan dari sumbangan. Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, (2:155) malapetaka kesenggsaraan bahkan digoncang-gancingkan hati (2:214) ... Akan tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (7:96) Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sangat keras. (Assyura 16) Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).(30:40) Mereka diliputi kehinaan dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah di mana saja mereka berada, karena mereka mengingkari kepada ayat-ayat Allah, kecuali jika mereka berpegang teguh kepada tali Allah (agama) dan tali perjanjian dengan manusia (konsekwen terhadap komitmen atau kontitusi), dan orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas mengerjakan agama (ibadah) mereka karena Allah. (3.112) Oleh karena itu marilah kita kembali kepada yang Maha Kuasa, yang gagah perkasa, yang maha bijaksana, yang maha mulia, maha hidup dan tidak pernah kantuk dan maha dari segalanya yang memiliki kerajaan langit dan bumi yang menghisab segala amal perbuatan kita. Sadarilah insaflah bahwasannya Allah akan memaafkan hambanya yang bertaubat dan tidak mengulanginya. Dekatkanlah diri dan jiwa kita kepada Allah melalui Qurban (pengorbanan) baik dengan harta maupun dengan nyawa. Jadikanlah Hidup ini perjuangan, dan tanpa perjuangan hidup tidak akan berhasil sedangkan keberhasilan akan dicapai bila mau berkurban. Pengorbanan asal dari kata Arab: qoroba, yaqrobu, qorbanan, artinya dekat, adalah suatu upaya mendekatkan diri dan mengharap ridho Allah. Kurban suatu proses dengan berbagai risikonya untuk mencapai kebahagiaan. Kurban adalah memotong hewan, sebagai kewajiban setiap Muslim yang mampu menyisihkan hartanya untuk dibagikan kepada fakir miskin sekaligus sebagai tolak bala (musibah) bagi yang menghendaki keselamatan dan melestarikan hartanya disamping pahala dan penggantian yang berlipat ganda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.” Ternyata semua ini hanya ujian belaka, apakah manusia dapat mentaati perintah Allah atau malah mengingkarinya (kafir). Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (2.207) Allah melipat gandakan hingga 700 ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (2:261) Jadi Kurban adalah pendekatan yang ihlas baik secara individu maupun kolektif atau patungan secara berkelompok baik hari qurban, atau sampai 3 hari seetelah iedil qurban masih dapat dilakukan. . Bila kita tidak bisa korban dengan satu hewan mungkin dengan patungan paling tidak kita berkurban tenaga sebagai panitia penerima dan menyalurkan kepada mustahik "Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa".(5:27) Ternyata kita tidak diminta seperti yang terjadi pada nabi ibrahim, ketulusan dan niat ihlas ingin mendapatkan ridho Allah SWT yang diterima korbannya oleh Allah, Bukti kerelaan berkorban dari mulai jiwa, harta bahkan keluarga sebagai nafak tilas nabi Ibrahim As. 1. tiap tahun harta yang banyak habis disedekahkan, demikian pula ternak 1000 kambing, 400 sapi dan 100 unta rela dikorbankan atas permintaan tuhan 2. beliau siap dan rela dibakar api oleh para kafirin dan musyrikin, 3. saat tidak punya sandang, dan papan bahkan gersang tandus tidak ada pepohonan, keluarga dengan bayi kecilnya siap ditinggal oleh suami/ayahnya demi melaksanakan tugas ilahi, 4. seorang istri yang cantik, sangat cinta kasih pada suaminya, rela berkorban untuk dimadu dan rela menikahkan suaminya terhadap pembantunya. 5. Sebagai bapak dari keluarga punya putra semata wayang, hanya satu-satunya dambaan dan harapan dengan penuh cinta dan kasih sayang itupun harus dikorbankan demi permintaan Tuhan. Bentuk pengorbanan bisa terjadi dalam berbagai kondisi seperti: a. Cinta rumah dan isinya, kita rela berkorban meluangkan waktu untuk begadang (ronda). b. Cinta anak dan keluarga, kita rela berkorban pergi dari pagi hingga pulang sampai petang, dalam rangka memenuhi perut kenyang. c. Cinta seorang pemuda terhadap pacaranya, dia rela berkorban apel tidak kenal waktu biar sampai malam, walau celana harus melayang digadaikan. d. Cinta pada tugas dan pekerjaan, kita rela berkorban biar gelayutan di kereta tanpa mengenal lelah dan cape walau disenggol tukang dagang, tanpa duduk tanpa ngantuk. e. Cinta akan harta kita rela berkorban walau harus menguras keringat dan tenaga, f. Cinta akan jabatan kita rela berkorban walau kehilangan keluarga, teman dan harta. g. Cinta akan wanita rela berkorban apapun akan diberikan tanpa harus diminta h. Cinta akan uang apapun akan dikerjakan walaupun hilang kehormatan. Itu semua adalah pengorbanan, untuk mencapai kebutuhan dunia, kesenangan belaka, tapi bagaimana cinta pada Allah untuk akhirat nanti. Tempat kita kembali . Bila kita ingat sejarah, kurban tidak lepas dari napak tilas nabiullah ibrahim beserta keluarganya, sehingga mendapat gelar kholilullah, karena amat sangat cintanya kepada Allah, Dan ini (Al Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Qur'an), dan mereka selalu memelihara sembahyangnya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."(3.8)

Wednesday 19 November 2008

Yang Mulia

Yang Mulia Siapakah yang Mulia itu, dan bagaimana Kriterianya orang mulia? Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (89.14-15), Padahal Kemulian itu bukan diukur oleh limpahan dan kesusahan rezeki akan tetapi sejauhmana manusia bisa mendekatkan diri kepada ilahi, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (26.89) agar supaya manusia sesuai dengan takdir yang kehendaki. Susah senang atau kaya miskin adalah dua duanya ujian yang bila disikapi dengan baik maka dua duanya akan berhasil dengan baik pula. Sesungguhnya orang mulia disisi Tuhannya adalah Takwanya. Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (6.53) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (64.15) Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (18.46) Allah selalu menciptakan pasangan yang berbeda…adakalanya menganugrahkan nikmat, maka orang itu bisa mensyukurinya tentu saja dia akan selamat, akan tetapi dia tidak bersyukur malah mengufurinya, maka nikmat bisa menjadi laknat (14.7), demikian pula apabila manusia dianugrahi kesusahan dengan segala penderitaannya dia bisa bersabar dan bertawakal tentu saja dia pun akan selamat dengan ganjaran rahmat dan shalawat serta hidayahnya (2.157), akan tetapi bila dia mengingkari dan tidak bisa bersabar bahkan dia prustasi apalagi bunuh diri maka dia mati dengan laknat dan tidak terhormat, Bila seseorang mendapatkan rejeki bukan berarti hasil mutlak dari dirinya sendiri melainkan sudah mendapatkan kemudahanNya, demikian pula seseorang yang tidak berusaha maka dia tidak akan mendapat apa apa, sementara Allah akan memberikan kepada siapa yang sungguh sungguh dalam berusahanya (13.11), namun dalam usaha ini tidak dibarengi dengan tamak dan hianat, Banyak orang mengira akan kemuliaan melalui hartanya yang berlimpah, atau jabatan yang membanggakan sampai dia menguasainya hingga papan atas atau dia nomor satu atau merasa puas dengan kecantikannya, dan merasa hina bila keberadaannya serba kekurangan dalam kemiskinannya. Kemuliaan seseorang bukan karena warna kulitnya, suku dan kebangsawanannya, bukan karena harta yang melimpah, jabatan yang menggiurkan, atau pangkat yang berlipat atau popularitas papan atas akan tetapi kemulian itu adalah ketakwaannya. Allah menciptakan kamu laki2 dan perempuan, bersuku suku dan berbangsa bangsa adalah untuk saling kenal mengenal, sesungguhnya yang mulia disisi Allah adalah ketakwaannya. (49.13) Wahai segenap manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang orang sebelum kamu agar supaya kamu bertakwa.(2.21), untuk meraih ketakwaan harus melakukan ibadah baik secara vertical kepada Allah maupun secara horizontal sesame manusia dengan cara dan banyak macam ibadah, termasuk dalam menjalankan puasa.(2.183) Wahai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkannya kepada orang orang sebekum kamu agar supaya kamu bertakwa. Allah berfirman dalam Quran yang karim bahwa Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mau mengabdi kepadaku (untuk beribadah kepada Allah) Allah ciptakan perbedaan untuk dikenali satu sama lain sehingga tidak melulu putih, hitam, coklat, atau bule, akan tetapi dengan perbedaan itulah kita bisa mengenalinya siapakah bule itu dan orang mana, demikian pula laki dan perempuan juga bisa kita kenali berbeda, hal ini karena membuktikan bahwa kita mengenal seseorang itu karena ada ciri ciri atau tandanya, demikian pula tanda2 orang beriman.. Sebagaimana difirmankan Allah dalam surat (8.2) Iman yang sesungguhnya itu adalah 1. apabila diingatkan akan Allah atau disebut salah satu namanya, maka akan tergetar hatinya karena kecintaannya terhadap Allah sehingga segala sesuatu yang dicintainya semata karena Allah, begitu dekatnya dengan Allah sehingga bilamana diingatkannya akan Allah langsung samina wa athona 2. dan bila dibacakannya ayat-ayat Allah mereka semakin bertambah keimanan mereka, Quran mereka jadikan pedoman hidup, sebagai hujah dan narasumber dalam berbagai bijakan hokum bahkan menjadi way of life 3. dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, tidak menyekutukannya, tidak mendahuluinya dan tidak menjadikan sesuatu tandingan atas segala permasalahannya dia menggantungkan nasibnya semata hanya kepada Allah 4. yaitu mereka yang senantiasa mendirikan shalat, mendirikan konotasinya adalah membangun dan tiap orang membangun pasti akan memeliharanya, dan tiap orang yang merawat bangunannya dia akan nyaman bersamanya sehingga akan terasa nikmat menempatinya, hingga muncul kalimat baiti jannati, rumahku adalah syurgaku, menjadikan sebagai satu satunya milik dan tidak ada pengakuan dari yang lainnya, sholat pulalah yang membedakan yahudi, nashoro atau muslim. 5. dan mau menafkahkan seperti yang di paparkan dibawah berikut di point 3 Lantas bagaimana sikap dan tindakan kita untuk mencapai tingkat ketakwaan, kebahagiaan atau kemuliaan, maka Allah telah memberikan petunjuk dan criteria ketakwaan itu di dalam firmanNya (2.2) 1. yaitu orang orang yang beriman kepada yang ghaib, (yang dirahasiakan Allah, termasuk nasib) 2. mendirikan shalat, (telah di bahas di atas poin 4) 3. menafakahkan sebagian harta yang telah Allah anugrahkan kepadanya, bukan semuanya Cuma sebagian dan itu adalah hak orang lain contoh klo kita makan pisang harus kita keluarkan sebagiannya (yaitu kulitnya) karena ada hak yang lain misalnya kambing. Bilamana kita makan semuanya itu menunjukkan kerakusan dan pada akhirnya kita akan kena penyakit murus. 4. mempercayai kitab yang diturunkan kepada engkau Muhammad (Quran) dan mempercayai akan kitab kitab sebelum engkau Muhammad (Shuhuf, Injil, Taurat dan Zabur) mempercayai bukan sekedar memiliki, akan tetapi menjadikannya sebagai pedoman dan literature hidup dan permasalahannya, serta mengamalkannya. 5. dan mereka yakin akan hari pembalasan, penghabisan, (kiamat) (2.2-4). Klo tidak yakin hari kiamat, maka semuanya telah meyakini kehidupan ini akan berahir dan tidak ada yang hidup abadi, pasti mati dan tidak bisa dipungkiri, hanya tinggal tunggu antri. Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kamu dengan sebenar benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali sudah taslim berserah diri kepadanya (3.102). Berseradh diri adalah ketaatan terhadap islam dan mau menjalankan syariatnya yang terkandung dalam Quran dan Hadits secara keseluruhan. Ketika kita mau menjual emas yang kita miliki lalu kita datang kepada toko emas dan ternyata mereka tidak langsung membelinya akan tetapi dia menawarnya bahkan dia menguji kebenarannya, beda dengan imitasi klo mau kita jual kita bingung kemana datangnya dan si pembeli juga tidak menguji terlebih dahulu…begitu pula orang yang mengaku beriman…maka Allah menguji terlebih dahulu sebagaimana ujian kepada orang sebelumnya. Syarat mutlak untuk mendapatkan title muttaqien (bertakwa) adalah harus orang yang beriman (mukmin), kemudian apakah akan dibiarkan begitu saja cukup mengaku saya sudah beriman sebelum diuji sebagaimana orang orang sebelumnya, lantas kita sudah cukup mengaku menjadi orang yang beriman (29.1) Allah akan menurunkan kepadamu berbagai ujian yaitu dengan sedikit ketakutan (takut dipecatm takut miskin), kekurangan makanan, kekurangan harta dan terganggunya jiwa dan buah buahan (2.145) dalam menghadapi persoalan semacam ini orang beriman akan selalu sabar dan tawakal dan menggantungkan hidupnya hanya kepada Allah (8.1) apakah kamu mengira masuk surga itu gampang sehingga datang kepadamu berbagai ujian sebagaimana kepada orang orang sebelum kamu berupa ujian kesusahan dan penderitaan dan diombang ambingnya (terguncang) hati….(2.214) mereka akan berkata sesungguhnya semua ini berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah (tawakal).

Bersyukur

Bersyukur

Bersyukur adalah ungkapan balasan, rasa balas budi kepada yang memberi sehingga kita dapat mengucapkan terima kasih atau memanfaatkan hasil pemberiannya yang pada akhirnya sipemberi akan senang dan menambahkan pemberiannya.

Tasyakuran, merupakan anjuran agama untuk senantiasa mensyukuri berbagai nikmat yang diberikan disamping juga sunnah beribadah sedekah, termasuk memberikan makanan atau menaburkan salam kepada sesama, sering disebut Selamatan = (dapat rizki, sehat, pangkat, hadiah dsb)

Syukur, adalah upaya untuk melestarikan suatu nikmat demikian rupa sehingga akan lestari dan akan bertambah kenikmatannya, bila kita berterimaksih. (14.7)

Untuk mencapai keberhasilan syukuran diperlukan perjuangan dan perjuangan memerlukan pengorbanan. (korban waktu, tenaga, atau biaya)

Manifestasi aktualisasi dari pada mensyukuri nikmatnya adalah ibadah, baik dengan :

1. sholat

2. maupun dengan berkorban (mengeluarkan sebagian harta yang dianugerahkan Allah kepadanya=sedekah), sehingga akan diganti oleh Allah dengan berlipat ganda,

3. disamping dengan menyebut-nyebut atas limpahan rahmat (hamdalah)

24 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru r.a katanya: Seseorang telah bertanya kepada Rasulullah s.a.w: Apakah sifat yang paling baik dalam Islam? Rasulullah s.a.w bersabda: Memberikan makanan serta memberi salam baik kepada orang yang engkau kenali atau pun tidak dikenali.

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. 2:172

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.qosos77

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Lukman 14)

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.7.10

"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Lukman 12]

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.16:97

dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.(Hud 3)

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, (contoh .........mensukuri nikmat cantik..) dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (ibrahim 7)

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak., Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah., Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.(alkausaar 1-3)

Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. (Hud 9)

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (Innalinsana lirobbihi lakanud)

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thoha124)

Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Arrahman) sebagai ni`mat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (alqomar35), Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).(Waamma binikmati robbika fahadits; adduha,)

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku. (2:152)

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.2.261

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.2.267

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.(3.92)

Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.(attaghobun 17)

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (2.245)

1638 Diriwayatkan daripada al-Mughirah bin Syukbah r.a: Bahawa Nabi s.a.w telah mengerjakan sembahyang hingga pecah-pecah telapak kaki baginda. Maka baginda ditanya: Mengapa engkau menyusahkan diri dengan ini semua? Sedangkan Allah telah mengampuni segala kesalahanmu samada yang telah lalu ataupun yang akan datang, baginda menjawab: Tidak bolehkah aku ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur!

570 Diriwayatkan daripada Asma' binti Abu Bakar r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda kepadaku: Berinfaqlah iaitu berbelanjalah atau bersedekahlah dan jangan mengungkit-ungkitnya kerana Allah akan menghitung nikmatNya ke atas kamu

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.(alhadid:18)

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (2:276)

"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (2.215)

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (almunafikun 10)

25 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru bin al-As r.a katanya: Seseorang telah bertanya Rasulullah s.a.w: Apakah sifat orang Islam yang paling baik? Rasulullah s.a.w bersabda: Seseorang yang menyelamatkan orang-orang Islam dengan lidah dan tangannya

26 Diriwayatkan daripada Abu Musa r.a katanya: Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah sifat orang Islam yang paling baik? Rasulullah s.a.w bersabda: Seseorang yang menyelamatkan orang-orang Islam dengan lidah dan tangannya

30 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, maka hendaklah dia bercakap hanya perkara yang baik atau diam dan sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, maka hendaklah dia memuliakan jiran tetangganya. Begitu juga sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, maka hendaklah dia memuliakan para tetamunya

31 Diriwayatkan daripada Abu Syuraih al-Khuza'iy r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia berbuat baik kepada jiran tetangganya. Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia memuliakan para tetamunya. Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia bercakap hanya perkara yang baik atau diam

50 Diriwayatkan daripada Abu Zar r.a katanya: Aku pernah bertanya Rasulullah s.a.w: Wahai Rasulullah! Apakah amalan yang paling utama? Rasulullah s.a.w bersabda: Beriman kepada Allah dan berjuang pada jalanNya. Aku bertanya: Hamba yang bagaimanakah paling utama? Rasulullah s.a.w bersabda: Hamba yang paling baik menurut pemiliknya dan paling banyak harganya. Aku bertanya lagi: Bagaimana Jika aku tidak bekerja? Rasulullah s.a.w bersabda: Engkau boleh membantu orang yang bekerja atau berkerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan. Aku bertanya lagi: Wahai Rasulullah! Apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan sebahagian dari amalan? Rasulullah s.a.w bersabda: Engkau hendaklah memberhentikan kejahatanmu terhadap orang lain kerana, hal itu merupakan sedekah darimu kepada dirimu

554 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Pada setiap hari terdapat sedekah di setiap sendi manusia ketika matahari terbit. Seterusnya baginda bersabda: Berlaku adil di antara dua orang manusia adalah sedekah, membantu seseorang naik ke atas binatang tunggangannya atau mengangkatkan barang-barangnya ke atas belakang binatang tunggangannya juga adalah sedekah. Rasulullah s.a.w bersabda lagi: Perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah menuju sembahyang adalah sedekah dan membuang sesuatu yang berbahaya di jalan adalah sedekah

559 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sedekah seseorang itu tidak dikira kecuali dari hasil atau harta yang baik. Allah tidak menerima sedekah kecuali dari hasil yang baik dan sudah pasti Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih) akan menerima hasil sedekah itu dari kananNya walaupun sedekah itu hanya berupa sebiji kurma. Lalu sedekah tersebut dijaga di sisi Allah Yang Maha Pengasih sehingga menjadi lebih besar dari gunung sebagaimana seseorang di antara kamu membesarkan anak kuda atau anak untanya

574 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w sedang berdiri di atas mimbar. Baginda memperkatakan mengenai sedekah dan menjaga diri dari meminta-minta. Baginda bersabda: Tangan yang berada di atas itu lebih baik daripada tangan yang berada di bawah. Tangan yang berada di atas adalah yang memberi manakala yang berada di bawah adalah tangan yang meminta

575 Diriwayatkan daripada Hakim bin Hizam r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sedekah yang paling utama atau sedekah yang paling baik ialah sedekah dari orang kaya dan tangan yang berada di atas itu lebih baik daripada tangan yang berada di bawah serta mulakanlah dengan orang yang berada di bawah tanggunganmu

1593 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Ketika tiga orang lelaki sedang berjalan-jalan, tiba-tiba turun hujan. Lalu mereka berteduh di dalam gua sebuah gunung. ....................................................... “Engkau tahu bahawa apa yang aku lakukan itu adalah semata-mata untuk mencari keredaanMu, tolonglah kami dari kesulitan yang tinggal hanya sedikit lagi. Akhirnya Allah pun menolong mereka dengan menggerakkan batu besar yang menutupi gua tempat di mana mereka berteduh”

Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" 6.53

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". 7.189

Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". 6.40

"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (27:19)

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Ahqof, 46:15)

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More