Penonton lebih pintar dr Pemain

Umumnya manusia senang jadi penonton walaupun bukan pemain, karena memang bukan dan tidak alhlinya jadi pemain, akan tetapi walaupun cuma penonton lebih senang mengomentarinya seakan dia ahlinya seperti penonton bola..

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang...

Bersatulah jangan Bercerai-berai

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah keep

Kawinkanlah yang sendirian

Di usia selevel kita ini sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk anak-anak kita sebagai hak dan kewajiban kita untuk menikahkan mereka..

Monday 26 May 2008

(Identitas Muslim atau potret orang Islam)

Identitas Muslim Segala sesuatu ditandai dengan sifat dan ciri-ciri yang dimilikinya, sedemikian rupa sehingga satu dan lainnya tidak akan sama, meskipun satu spesis tetapi dia mempunyai perbedaan yang mencolok, demikian pula dalam pembicaraan agama, seseorang dikatakan baik dan tidak baik tentu ada perbedaan yang mencolok. Orang bilang rambut boleh sama hitamnya, akan tetapi hati manusia siapa yang tahu, Tidak sedikit orang mengenal Islam, akan tetapi masih banyak orang tidak tahu identitasnya (ciri-ciri Muslim=orang yang menganut agama Islam), Apapun Muslim yang dikenal dan dilihat oleh masyarakat adalah nampak sebagaimana pada lazimnya, seperti yang sering kita saksikan di mesjid-mesjid, di majelis-majelis atau di tempat pengajian, mereka menggunakan busana berjubah lengkap dengan serbannya, atau pecinya, dan perempuan berbusana dengan berjilbab paling tidak berkerudung, bahkan ketika seorang anak pergi ke mesjid tidak menggunakan sarung lalu mereka dikomplain bukan orang Islam, padahal semuanya itu asesoris dan model berbusana, hal ini bisa saja terjadi ketika orang masih punya anggapan bahwa beginilah Muslim (orang Islam), termasuk ada sebagian yang mengatasnamakan umat islam berpakaian seperti di atas dengan alasan jihad lalu memerangi dan menteror orang yang bukan golongannya. Entah kebetulan atau suatu pembuktian, dimana ustadz yang dikenal sebagai pendakwah atau ceramah tiap kali pengajian notabene selalu berpakaian sarung, kemeja taqwa dan lengkap selendang serban dengan kopiahnya, akan tetapi pada waktu bukan gilirannya, dia datang sebagai mustami dan tidak lagi berpakaian sebagaimana biasanya, sehingga para hadirin dan mustami tidak lagi mengenal bahwa itu ustadz mereka... Suatu ketika, di lain kampung terjadi di sebuah majelis pengajian...seorang ustadz berkata...bahwa seseorang dikatakan bertakwa klo dia mau memelihara jenggotnya, hal ini telah dicontohkan oleh nabi, maka takwa sesorang bergantung dari jenggotanya, artinya semakin panjang jenggotnya, orang itu dianggap sudah tinggi ketakwaannya.... Dari penerangan tadi hening tak ada suara yang membantah...begitu patuhnya mustami terhadap seorang ustadz, semua ikut menyimak...lalu terdengarlah si pulan berkata kepada ustadznya....Pak ustadz saya punya kambing yang janggotnya sudah panjang...berarti kambing saya itu sudah lebih takwa dari pada saya...(ustad tersentak dan terdiam tanpa komentar sejenak) Ada sebagian orang tua di desa yang menganggap musik dangdut itu haram, konon yang membawakannya inul dengan gaya ngebornya, termasuk blues, rock jazz, dan lain sebagainya yang diimpor dari luar negeri, kecuali yang dianggap mereka islami seperti kasidahan, rebana atau gambus, akan tetapi dalam era globalisasi ini, dunia luar yang dikatakan jauh dengan biaya yang mahal kalo kita jelajahi, sekarang bisa kita saksikan di layar monitor, atau hp dan ternyata tidak jauh dan mudah diakses sehingga apa yang dikatakan islami, ternyata tidak berbeda dengan apa yang biasa nampak di desa-desa, Dalam sebuah dakwahnya ada seorang ustadz membahas tentang sedekah... ”hadirin tidak dikatakan beramal bilama kita memberi sedekah yang jelek, oleh karena itu memberi harus apa yang kita cintai”.... konon anaknya yang ikut menyimak ceramah tadi spontas dan tidak pikir panjang lebar, dia ingat akan peliharaan yang dicintai ayahnya, yaitu si ”pelung”....lantas dipotong dan masakannya disedekahkan ke tetanngganya..... Keesokan harinya saat makan bersama tersedia tulang belulang pasakan anaknya...sang ayah bertanya...kok hari ini tidak dengar suara kokok si pelung nak...lalu anaknya menjawab...ya tidak berkokok lagi yah, udah kita makan....ayah heran ...”lah kenapa dipotong dan yang dimakan cuma tulangnya, itu peliharaan ayah satu-satunya yang dicintai”....sang anak menjawab dengan kalem...bukan ayah sendiri yang berdakwah begitu....”bukankah harus memberi apa yang kita cintai”..sementara kami tahu bahwa ayah cinta si pelung, maka kami potong dan dibagikan ke tetangga... Dengan kekecewaannya itu ayah menjelaskan maksud dari dakwahnya...”itukan untuk mustami supaya mereka berbuat yang terbaik untuk kita...bukan kita mengasih mereka”..... Dalam sebuah mushola terdapat jamaah sedang melakukan sholat, entah lupa yang dibaca imam atau ragu...ber-ulang2 membaca ...inna .....inna ....inna ... makmum dibelakang spontan menyahut ... inna lillahi wa inna ilaihi rajiun... yang disampingnya mengingatkan dengan isyarat, maksudnya ”ga boleh dalam shalat ada gerakan lain termasuk bicara”... kemudian yang lainnya tahu keadaan begitu lantas ngasih tahu dan bicara ”kamu ga boleh bicara, batal itu”... yang lainpun ikut bicara ”kamu juga ga boleh ngomong, sama aja batal juga”..terus saling mengingatkan...sampai kepada makmum yang terakhir dan dia bilang ”untung gua gak ngomong”.... Orang asing segitu susahnya mo tidur, sampai harus minum obat segala, tetapi sebagian dari umat islam begitu mudahnya, walaupun bukan di kamar tidur, tanpa springbed lagi...ketika khatib berwasiat.... ”hadirin jamaah jumat rahimakumullah... bahwa amal itu terbagi dua, yaitu ada amal yang baik dan ada pula yang buruk... oleh karena itu ambil yang baik2 saja dan tinggalkan yang jelek2nya” sebagian dari jamaah ada yang manggut-manggut seakan sudah faham dan tahu permasalahan... dan ada sebagian mendengar sambil ngantuk dan ada juga yang lelap bagai dinina bobokan. Akhir cerita, setelah shalat imam baca doa ”Allahumma antassalam...”..rupanya cepat2 keluar bukannya ikut baca doa malah... Allahumma lantaas jalan....dipilihnya salah satu sepatu yang paling baik lalu dipakainya... Tentu saja yang lain teriak...pa..pa..pa ini bukan hak sampeyan kok main ambil saja... lah ini saya ngamalin wasiat khatib tadi, ”ambil yang baik2 aja dan tinggalkan yang jelek”, ”kebetulan sendal jepit saya dah jelek pa..”... Seorang pedagang mulai mengeluh karena semakin banyak datang pesaingnya, sehingga omset dia berkurang, akhirnya gundah gulana, tidak bisa menerima dan pengen meningkatkan yang lebih baik, tetapi dia belum tahu caranya, sehingga dia datanglah kepada orang pintar yang menurut kaumnya punya ilmunya, kemudian si pedagang tadi menuturkan permasalahanya dan minta supaya omsetnya bertambah banyak. Kemudian orang pintar memberi bacaan yang harus diamalkan oleh pedagang itu ”yakatimu....yakaliru....yakatipu..” dan ternyata daganganya habis ... tertipu dan merugi terus karena keliru perhitungannya dan akhirnya bangkrut. Seorang hartawan dengan senang dan bangga telah sering melakukan haji dan umrah hampir tiap tahun ke tanah suci....suatu saat datanglah orang berhajat kepadanya dan mengutarakannya...”pa haji mohon tolong saya ”apa bisa pak haji pinjami uang sebesar tiga juta, kebetulan istri mo melahirkan, tetapi harus disesar dengan biaya yang tidak sedikit”.,.. ”klo begitu melahirkan biasa aja kenapa”...kata pa haji dengan muka yang ketus...lalu si pulan bicara lagi ”justru itu pa solusi terahir harus menjalani sesar”. ”Kamu klo memang ga punya duit jangan disesar”, ”lagi pula klo mau, harusnya kamu menabung dari awal sehingga sudah waktunya kamu ada untuk biaya dokter dan rumah sakit”....Pa saya bagaimana menabung penghasilan saya cuma lima ribu, sementara kebutuhan makanpun lebih dari lima ribu sehari. Lantas bagaimana kamu mo pinjam uang sementara kamu gak bisa bayar” Inilah potret umat Islam, tetapi apakah ini identitas Muslim, hanya teman2 yang tahu jawabannya.... --------------------mutiara kata..................................................................................... "Kalau rizki itu di tangan ALlah, kenapa engkau ikut campur? Kalau Allah sudah menjanjikan ganti yang lebih baik, kenapa engkau bakhil?? Kalau sesungguhnya surga itu benar adanya, kenapa engkau masih beristirahat? Kalau sesungguhnya neraka itu benar adanya, kenapa engkau bermaksiat? Kalau sesungguhnya pertanyaan Munkar Nakir itu benar adanya, kenapa engkau masih disibukkan oleh aib orang lain? Kalau sesungguhnya dunia ini fana, kenapa engkau tenang di dalamnya? Kalau sesungguhnya "hisab" benar adanya, kenapa engkau terus mengumpulkan (dosa-dosa)? Kalau sesungguhnya segala sesuatu terjadi karena qodho dan qodar-Nya, kenapa engkau takut?" (Imam Ahmad bin Hambal)

Sunday 25 May 2008

Pergaulan Suami Istri

Bagaimana Pergaulan Suami Istri menurut Sunnah وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (الروم2( “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Ar Rum:21 Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok-tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman (2:222) Seorang istri haram menolak ajakan suaminya di atas tempat tidur > Apabila seorang istri bermalam meninggalkan atau menjauhi tempat tidur suaminya maka malaikat akan melaknat sampai suami ridho Hadis riwayat Maimunah ra., ia berkata: Rasulullah saw. biasa menggauli (tanpa senggama) istri-istri beliau yang sedang haid dari luar izaar (kain bawahan menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah Hadis riwayat Ummu Salamah ra., ia berkata: Ketika aku sedang berbaring bersama Rasulullah saw. dalam satu selimut, tiba-tiba aku haid, maka aku keluar dengan pelan-pelan lalu mengambil pakaian khusus waktu haid. Rasulullah saw. bertanya kepadaku: Apakah engkau haid? Aku jawab: Ya. Beliau memanggilku dan aku berbaring lagi bersama beliau dalam satu selimut. Zainab binti Ummu Salamah berkata: Dia (Ummu Salamah) dan Rasulullah saw. mandi jinabat bersama dalam satu bejana Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Apabila salah seorang di antara kami sedang haid, Rasulullah saw. memerintahkan untuk memakai izaar (kain bawahan menutupi bagian tubuh dari pusar ke bawah atau cd lah), kemudian beliau menggaulinya (tanpa senggama) Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila seorang istri bermalam meninggalkan atau menjauhi tempat tidur suaminya maka malaikat akan melaknatinya sampai pagi Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca: "Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami". Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Adalah Rasulullah saw. mencium salah seorang istri beliau dan beliau sedang berpuasa lalu istrinya tersenyum Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra., ia berkata: Kami berperang bersama Rasulullah saw. melawan Bani Musthaliq lalu kami berhasil menawan beberapa wanita Arab yang cantik. Kami sudah lama tidak berhubungan dengan istri, maka kami ingin sekali menebus mereka sehingga kami dapat menikahi mereka secara mut`ah dan melakukan `azal (mengeluarkan sperma di luar kemaluan istri untuk menghindari kehamilan). Kami berkata: Kami melakukan demikian sedang Rasulullah berada di tengah-tengah kami tanpa kami tanyakan tentang hal tersebut. Lalu kami tanyakan juga kepada beliau dan beliau bersabda: Tidak apa-apa walaupun tidak kamu lakukan karena tidak ada satu jiwa pun yang telah Allah tentukan untuk tercipta sampai hari kiamat kecuali pasti akan terjadi (ini hadits yang digunakan dalam salah satu cara ber-KB) Hadis riwayat Aisyah ra. istri Nabi saw.: Rasulullah saw. bersabda: Wahai Aisyah! Sesungguhnya Allah itu Maha Lembut yang menyukai kelembutan. Allah akan memberikan kepada orang yang bersikap lembut sesuatu yang tidak diberikan kepada orang yang bersikap keras dan kepada yang lainnya.. (rasul selalu lembut dalam peranginya termasuk pada istri2nya) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Demi Allah, salah seorang di antara kamu yang bersih keras untuk bersumpah dengan sesuatu yang berkenaan dengan istrinya adalah lebih berdosa di sisi Allah daripada ia membayar kafarat sumpahnya yang telah diwajibkan Allah Makruh bagi orang yang pulang dari bepergian untuk langsung menuju istrinya pada malam hari > Bahwa Rasulullah saw. tidak pernah mendatangi istri beliau dari bepergian pada malam hari tetapi Hadis riwayat Anas bin Malik ra.: Bahwa Rasulullah saw. tidak pernah mendatangi istri beliau dari bepergian pada malam hari tetapi beliau selalu mendatangi mereka pada pagi atau sore hari Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Ketika Rasulullah saw. dalam suatu perjalanannya ada seorang pelayan berkulit hitam bernama Anjasyah sedang memacu kudanya dengan bersyair (kuda yang membawa istri-istri Nabi saw.) Rasulullah saw. bersabda kepadanya: Wahai Anjasyah, pelan-pelan saja memacu kuda dan berlaku lembutlah kepada kaum wanita Manakah yang penting, Kekayaankah, Kesuksesan atau Kasih Sayang? Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali", kata pria itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, Sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya, Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu." Wanita itu kembali masuk kedalam, & memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Istrinya tak setuju dengan pilihan itu, Ia bertanya,"Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu, Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih Sayang." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih Sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini." Si Kasih Sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih Sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?" Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih Sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih Sayang yang bisa melihat, hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. “Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan....saat kami menjalani hidup ini." “ Sesungguhnya orang orang yang beriman dan beramal saleh, kelak ALLOH Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa Kasih Sayang “ ( QS. Maryam : 96 )

Sunday 18 May 2008

Budi Pekerti yang Mulia (Kepribadian)

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Kepribadian (Akhlaq) 1. Paling dekat dengan aku kedudukannya pada had kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya. (HR. Ar-Ridha) 2. Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik. (HR. Abu Dawud) 3. Ummu Salamah, isteri Nabi Saw bertanya, "Ya Rasulullah, seorang wanita dari kami ada yang kawin dua, tiga dan empat kali lalu dia wafat dan masuk surga bersama suami-suaminya juga. Siapakah kelak yang akan menjadi suaminya di surga?" Nabi Saw menjawab, "Dia disuruh memilih dan yang dia pilih adalah yang paling baik akhlaknya dengan berkata, "Ya Robbku, orang ini ketika dalam negeri dunia paling baik akhlaknya terhadapku. Kawinkanlah aku dengan dia. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat." (HR. Ath-Thabrani) 4. Kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik. (HR. Abu Ya'la dan Al-Baihaqi) 5. Kebajikan itu ialah akhlak yang baik dan dosa itu ialah sesuatu yang merisaukan dirimu dan kamu tidak senang bila diketahui orang lain. (HR. Muslim) 6. Ya Rasulullah, terangkan tentang Islam dan aku tidak perlu lagi bertanya-tanya kepada orang lain. Nabi Saw menjawab, "Katakan: 'Aku beriman kepada Allah lalu bersikaplah lurus (jujur)'." (HR. Muslim) 7. Jauhilah segala yang haram niscaya kamu menjadi orang yang paling beribadah. Relalah dengan pembagian (rezeki) Allah kepadamu niscaya kamu menjadi orang paling kaya. Berperilakulah yang baik kepada tetanggamu niscaya kamu termasuk orang mukmin. Cintailah orang lain pada hal-hal yang kamu cintai bagi dirimu sendiri niscaya kamu tergolong muslim, dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa itu mematikan hati. (HR. Ahmad dan Tirmidzi) 8. Di antara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik, bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati. (HR. Ad-Dailami) 9. Tidak ada kemelaratan yang lebih parah dari kebodohan dan tidak ada harta (kekayaan) yang lebih bermanfaat dari kesempurnaan akal. Tidak ada kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah. Tidak ada kesempurnaan akal melebihi perencanaan (yang baik dan matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak yang luhur. Tidak ada wara' yang lebih baik dari menjaga diri (memelihara harga dan kehormatan diri), dan tidak ada ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berpikir), serta tidak ada iman yang lebih sempurna dari sifat malu dan sabar. (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani) 10. Menghemat dalam nafkah separo pendapatan (belanja), dan mengasihi serta menyayangi orang lain adalah separo akal, sedangkan bertanya dengan baik adalah separo ilmu. (HR. Ath-Thabrani) 11. Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya, sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya. (HR. Ahmad dan Al Hakim) 12. Kebijaksanaan adalah tongkat yang hilang bagi seorang mukmin. Dia harus mengambilnya dari siapa saja yang didengarnya, tidak peduli dari sumber mana datangnya. (HR. Ibnu Hibban) 13. Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki. (HR. Bukhari) 14. Tidak ada sesuatu yang ditelan seorang hamba yang lebih afdhol di sisi Allah daripada menelan (menahan) amarah yang ditelannya karena keridhoan Allah Ta'ala. (HR. Ahmad) 15. Seorang sahabat berkata kepada Nabi Saw, "Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku." Nabi Saw berpesan, "Jangan suka marah (emosi)." Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi Saw tetap berulang kali berpesan, "Jangan suka marah." (HR. Bukhari) 16. Barangsiapa banyak diam maka dia akan selamat. (HR. Ahmad) 17. Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan paling dusta. (HR. Bukhari) 18. Bukan akhlak seorang mukmin berbicara dengan lidah yang tidak sesuai kandungan hatinya. Ketenangan (sabar dan berhati-hati) adalah dari Allah dan tergesa-gesa (terburu-buru) adalah dari setan. (HR. Asysyihaab) 19. Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya. (HR. Tirmidzi) 20. Dekatkan dirimu kepada-Ku (Allah) dengan mendekatkan dirimu kepada kaum lemah dan berbuatlah ihsan kepada mereka. Sesungguhnya kamu memperoleh rezeki dan pertolongan karena dukungan dan bantuan kaum lemah di kalangan kamu. (HR. Muslim) 21. Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (HR. Al Bazzaar) 22. Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semuslim maka Allah akan mengangkat derajatnya, dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan merendahkannya. (HR. Ath-Thabrani) 23. Allah mewahyukan kepadaku agar kamu berprilaku rendah hati agar tidak ada orang yang menzalimi orang lain atau menyombongkan dirinya terhadap orang lain. (HR. Ahmad) 25. Sifat malu adalah dari iman dan keimanan itu di surga, sedangkan perkataan busuk adalah kebengisan tabi'at dan kebengisan tabi'at di neraka. (HR. Bukhari dan Tirmidzi) 26. Sesungguhnya cemburu (yakni cemburu yang wajar dan masuk akal adalah bagian) dari keimanan. (HR. Al-Baihaqi dan Ibnu Babawih) 27. Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain. (HR. Muslim) 28. Mintalah fatwa (keterangan hukum) kepada hati dan jiwamu. Kebajikan ialah apa yang menyebabkan jiwa dan hati tentram kepadanya, sedangkan dosa ialah apa yang merisaukan jiwa dan menyebabkan ganjalan dalam dada walaupun orang-orang meminta atau memberi fatwa kepadamu. (HR. Muslim) 24. Orang yang membawa (mengangkut) sendiri barang dagangannya maka dia terbebas dari kesombongan. (HR. Al-Baihaqi)

Sunday 11 May 2008

Ciri orang yang beriman

Identitas Muslim Tidak sedikit orang mengenal Islam, akan tetapi masih banyak orang tidak mengenal identitas Muslim (ciri-ciri orang yang Islam), hal ini bisa saja terjadi ketika orang beranggapan bahwa orang islam itu berjubah lengkap dengan serbannya...atau busana dengan hijab atau paling tidak berjilbab. Pada suatu ketika terjadi di sebuah majelis pengajian...seorang ustadz berkata...bahwa seseorang dikatakan bertakwa klo dia mau memelihara jenggotnya...hal ini telah dicontohkan oleh nabi...maka takwa sesorang bergantung dari jenggotanya...artinya semakin panjang jenggotnya, orang itu dianggap sudah dalam takwanya. Dari penerangan tadi hening tak ada suara yang membantah...begitu patuhnya terhadap seorang ustadz semua menyimak...lalu terdengar si pulan berkata kepada ustadz....ustadz saya punya kambing dengan janggotnya sudah panjang...berarti kambing say itu sudah lebih takwa dari pada saya...hehehe

Tuesday 6 May 2008

Cara Islami Berkepribadian Menyenangkan

Untuk memiliki kepribadian yang menyenangkan bukanlah sesuatu yang sulit, yang pasti ada banyak cara untuk memperolehnya. Namun yang terpenting adalah adanya kemauan dalam diri kita untuk memiliki kepribadian yang menyenangkan. Sebab dengan memiliki kepribadian ini bukan hanya dapat mempengaruhi kesehatan jasmani dan ruhani orang yang memilikinya, akan tetapi ia juga akan mendapatkan orang lain merasa nyaman berada di sisinya. Maka dari itu, memiliki kepribadian yang menyenangkan bukan saja harus dimiliki oleh seorang dai yang setiap hari tugasnya adalah menyampaikan risalah dakwah kepada masyarakat, namun juga oleh siapapun, dan pada profesi apapun. Sebab hakekatnya manusia di manapun sama, ia akan tertarik kepada sesuatu yang ia lihat menyenangkan, dan akan lari dari sesuatu yang terlihat menjengkelkan. Betapa senangnya hati kita, ketika kita mendapatkan banyak orang yang menghargai kita, menghormati kita, memperdulikan kita, namun bukan karena ada apa-apanya, tetapi semata-mata karena memang kita memiliki kepribadian yang menyenangkan. Sungguh sangat sengsara seseorang yang selalu mendapatkan pujian orang banyak, sanjungan, perhatian, penghargaan, dan lain-lain, hanya karena orang-orang tersebut takut akan ketidakstabilan emosinya yang kemungkinan bakal mengancam masa depan hidupnya. Percayalah bahwa semua hal yang ia dapatkan berupa sanjungan itu hanyalah semu belaka dan tidak akan bertahan lama. Hal ini karena pujian itu tidak keluar dari dalam hati yang paling dalam, karena ia muncul bersamaan dengan adanya kepribadian yang tidak menyenangkan. Dalam kesempatan ini, akan saya sampaikan bagaimana cara islami memiliki kepribadian yang menyenangkan, semoga dapat merubah hidup kita menjadi lebih dicintai oleh manusia semata-mata karena mereka merasa nyaman berada di sisi kita. 1. Memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain. Salah satu sifat seorang muslim yang berjiwa besar adalah, dalam dirinya selalu tersimpan rasa ingin selalu berkhidmat kepada orang lain dan bukan meminta dikhidmati oleh orang lain. Karena ia merasa yakin bahwa sebanyak itu ia memberikan perhatian kepada orang, sebanyak itu pula ia akan mendapatkan perhatian dari orang lain. Orang lain tak ubahnya sebagai refleksi dari pada diri kita sendiri. Pepatah melayu mengatakan, "jika buruk wajah jangan lalu cermin yang dipecah" tetapi perbaikilah bentuk dan raut wajah, niscaya cermin itu dengan sendirinya akan mengeluarkan pantulan yang indah. Nah, salah satu yang dapat memantulkan bayangan indah dari cermin orang lain itu adalah prilaku kita yang senantiasa ingin memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan orang lain. Tidak ada yang dapat membahagiakan hati kita, kecuali jika kita telah benar-benar membantu dan meringankan beban orang lain, tentu dengan satu keyakinan bahwa Allah Swt. akan senantiasa meridoi segala apa yang kita perbuat. Ada satu hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud, di mana Nabi Saw bersabda, "Barangsiapa yang diserahi amanat untuk mengurus kebutuhan umat, namun ia lalai atau tidak memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakan mereka, maka Allah swt. akan memperlakukannya sama dengan tidak akan memperdulikan kebutuhan, kepentingan dan keterdesakannya di akherat kelak". 2. Lemah lembut dan dapat mengontrol emosi Dalam hidup ini, terkadang dalam hati kita sudah tertanam untuk tidak melakukan perbuatan buruk yang bakal merugikan orang lain, namun perbuatan buruk itu bisa jadi muncul dari orang lain. Ada saja perbuatan orang lain yang membuat kita merasa jengkel dan panas hati, boleh jadi perbuatan tersebut disengaja atau tanpa disadarinya. Seseorang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan, ia tidak lantas main hantam dan menyalahkan secara kasar. Namun yang ia lakukan adalah memberikan masukan secara bijak dan penuh kearifan. Boleh jadi dengan kearifannya ini akan membekas di hati orang yang berbuat salah kepadanya, sehingga di hari kemudian orang tadi menjadi orang yang selalu merasa takut berbuat kesalahan sekecil apapun berkat nasehat dan masukan yang arif tersebut. Sungguh besar pahala kita jika kita mampu merubah jalan hidup orang lain hanya semata-mata sikap lemah lembut dan kemampuan kita mengontrol emosi itu. Ketimbang, jika yang kita lakukan adalah memaki dan memarahinya seolah-oleh tidak ada kata maaf dan introspeksi dalam kamus diri kita. Rosulullah Saw. adalah tauladan yang paling baik, bagaimana beliau bersikap terhadap orang 'ndeso' yang pernah menjambak selendang beliau di tengah orang banyak secara kasar, sampai-sampai akibat jambakan tersebut leher Rosulullah merah memar. Lalu orang itu dengan keras berkata, “Wahai Muhammad beriakanlah sebagian harta yang kau miliki...” Para Sahabat yang ada di sekitar nabi ingin marah, tapi sikap rasulullah ketika itu malah memberikan senyumannya kepada orang itu, lalu dengan penuh kasih sayang beliau berikan seledang yang beliau punya kepada orang tadi. 3. Mampu memberikan reward dan empatik kepada orang lain Salah satu ciri orang yang memiliki kepribadian yang menyenangkan adalah ia mudah memberikan reward atau penghargaan berupa pujian tulus kepada orang yang telah berbuat baik sekecil apapun. Kata-kata seperti, "oh, memang betul-betul hebat kamu yah, atau, "wah, coba kalau tidak ada kamu tadi, bisa lain urusannya", dan lain-lain yang menggambarkan bahwa kita benar-benar dapat menghargai karyacipta orang lain. Coba kita bandingkan dengan ungkapan berikut, "ah, kalau itu sih siapa juga bisa", atau "yah, lumayan lah nggak jelek-jelek banget sih" dan yang semisalnya. Betapa kata-kata ini menampakkan kita belum dapat menghargai apa yang dilakukan orang lain. Coba kita lihat bagaimana Rosulullah ketika ada sesorang yang sedang bicara dengannya, maka dengan penuh khusuk beliau hadapkan badan, telinga, dan matanya untuk memperhatikan lawan bicaranya, dan tidak pernah beliau memotong pembicaraan orang tersebut, sampai ia benar-benara telah selesai dari pembicaraannya. Hal ini betapa beliau mengajarkan kepada kita untuk selalu menghargai orang lain, dan inilah caranya agar kita dapat memiliki kepribadian yang menyenangkan sehingga orang lain merasa nyaman berada di sisi kita. 4. Tidak membuang muka kepada orang yang suka maksiat Dalam lingkungan kita terkadang ada orang yang dianggap sampah masyarakat. Kegemarannya adalah mencari keonaran dan membuat kerusuhan dalam masyarakat. Banyak orang yang dalam menghadapi orang semcam ini, malah mengucilkannya. Sampai-sampai ada kesepakatan untuk tidak melakukan hubungan dengan orang tersebut. Sebagai seorang muslim yang kuat, yang tentunya memiliki keyakinan akan adanya kebaikan dalam diri orang tersebut, kita tidak boleh lekas-lekas memutuskan hubungan dengannya. Akan tetapi kita berusaha untuk selalu mencari celah mengajaknya kembali kepada jalan yang benar. Bahkan harus kita ciptakan strategi yang membuatnya dapat luluh untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang tercela itu. Terkadang untuk mewujudkan hasil ini, perlu sesekali kita mengikuti dunia hitam yang orang itu geluti seperti dunia malam, hiburan, perjudian, dll…namun ada satu misi yang kita tuju, yaitu kita akan merubah jalan hidup orang tersebut sekiranya kita telah berhasil meraih hati orang tersebut. Ada satu contoh yang menarik dari cara dakwah seorang wali songo yang ikut menggunakan wasilah musik dan kesenian daerah untuk dijadikan sarana dakwah, ia gunakan wasilah yang sama namun isi dari pertunjukan itu ia rubah menjadi nada-nada dakwah kepada jalan Allah. Berapa banyak orang yang awalnya tidak tau agama lalu menjadi tertarik dengan ajaran agama dengan cara seperti itu. Kuncinya adalah, agar kita tidak lekas memandang sebelah mata terhadap orang-orang yang kadung dianggap sebagai sampah masyarakat. 5. Tidak bersikap angkuh Banyak orang mengira bahwa dengan bersikap angkuh akan menjadikan diri kita disegani oleh orang lain, yang betul justru sebaliknya orang akan enggan bergaul dengan kita. Dalam realitas hidup bisa jadi ada orang yang merasa minder melihat kesuksesan hidup yang diraih oleh kita misalnya, rasa minder ini lalu akan melahirkan rasa rendah diri dan kurang bersahabat dengan kita. Pada saat inilah kita perlu menunjukkan sikap rendah hati kita untuk memulai mencairkan kondisi dengan bersikap ramah dan tawadu kepada mereka. Hal ini pula yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, ketika ada seseorang yang hendak menghadap kepada beliau untuk suatu keperluan, namun karena besarnya wibawa rasulullah maka orang tersebut menjadi gugup dan tidak percaya diri, dengan santun kanjeng Nabi berkata, "santai saja, Aku bukanlah Malaikat, aku hanyalah seorang anak ibu dari suku Quraisy yang juga sama-sama makan bubur nasi". Sikap tawadu inilah yang membuat suasana menjadi cair dan berjalan normal, sehingga orang lain merasa senang berada disisi kita. Lalu coba kita bedakan dengan sikap syetan yang berkata, "sesungguhnya Aku lebih mulia dari Adam, karena aku diciptakan dari api, sedang Adam dari tanah," (Q.S. Shad:76). Demikianlah di antara cara bagaimana memiliki kepribadian yang menyenangkan, semoga dengan bekal cara ini kita dapat memperoleh target dari sebuah pergaulan hidup yaitu menyebarkan keindahan-keindahan ajaran Allah Swt, baik dengan cara lisan maupun dengan amal perbuatan. Siapa tau, banyak orang yang tertarik kepada Islam bukan hanya disebabkan keindahan ajarannya saja, namun karena ketertarikan mereka kepada perangai yang menyenangkan dari yang kita miliki itu

Monday 5 May 2008

Masurat

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ {1/1} الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ {1/2} الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ {1/3} مَلِكِ يَوْمِ الدِّينِ {1/4} إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ {1/5} اهدِنَا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ {1/6} صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ {1/7} 1.Dengan nama Allah, Yang Maha pengasih, lagi Maha Penyayang. 2.Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3.Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang. 4.Yang menguasai hari pembalasan 5.Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. 6.Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7.(yaitu ) jalan orang-orang yang Engkau telah anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang di murkai (yahudi), dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat(Nasrani). بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الم {2/1} ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ {2/2} الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ {2/3} والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ {2/4} أُوْلَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ {2/5} 1.Alif, Laam, Miim. 2.Kitab (Al-Quran ini), tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa; 3.(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat dan meafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, 4.Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu, dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. 5.Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung. اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ {2/255} Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang hidup kekal, lagi terus menerus mengurus (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk dan tidak tidur.KepunyaanNya apa yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisi Allah tanpa seizinNya.Allah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka,Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang di kehendakiNya. Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar (kekuasaanNya). (2/255) لاَ إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىَ لاَ انفِصَامَ لَهَا وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ {2/256} Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Taghut, dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat yang amat kuat, yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.(2/256) اللّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُواْ يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوُرِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ أَوْلِيَآؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ {2/257} Allah Pelindung orang-orang yang beriman.Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindung mereka ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kufur). Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.(2/257) لِّلَّهِ ما فِي السَّمَاواتِ وَمَا فِي الأَرْضِ وَإِن تُبْدُواْ مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللّهُ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاء وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاء وَاللّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ {2/284} Kepunyaan Allahlah segala yang ada di langit dan apa yang ada di bumi . Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu memyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendakiNya dan menyiksa siapa yang di kehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(2/284) آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ {2/285} Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Mereka berkata): "Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-rasulnya" . Dan mereka mengatakan: Kami dengar dan kami taat (mereka berdo’a) ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkau lah tempat kembali" . لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ {2/286} Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia menanggung dosa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa ): "Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau hokum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {112/1} اللَّهُ الصَّمَدُ {112/2} لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ {112/3} وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ {112/4}( ثَلَاثًا) 1.Katakanlah: “Dialah Allah, yang Maha Esa 2.Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3.Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, 4.dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (3X) بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ {113/1} مِن شَرِّ مَا خَلَقَ {113/2} وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ {113/3} وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ {113/4} وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ {113/5}( ثَلَاثًا) 1.Katakanlah: “ Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh, 2.dari kejahatan mahluk-Nya, 3.dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, 4.dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, 5.dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (3x) بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ {114/1} مَلِكِ النَّاسِ {114/2} إِلَهِ النَّاسِ {114/3} مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ {114/4} الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ {114/5} مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ {114/6}( ثَلَاثًا) 1.Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia 2.Raja manusia 3.Sembahan manusia 4.dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, 5.yang membisikkan (kejahatan) kedalam dada manusia. 6.dari (golongan) jin dan manusia”. (3x) أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ( أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى) الْمُلْكُ لِلَّه وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لَا شَرِيكَ لَهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وإليه النشور(المصير). ( ثَلَاثًا) Kami hayati pagi (sore)ini ya Allah, dimana pagi ini kerajaan (alam buana ini) di tangan-MU. Puji (tahmid) untuk Allah.Tidak ada sekutu bagi-Nya. Tidak ada Tuhan melainkan Dia. kepada-Nya kami bakal dihimpunkan. (3x). أصبحنا( أَمْسَيْنَا) على فطرة الإسلام, وكلمة الإخلاص و على دين نبينا محمد صلى الله عليه و سلم, وعلى ملة أبينا إبراهيم حنيفا وما كان من المشركين. ( ثَلَاثًا) Kami hayati pagi ini atas landasan fitrah dan perwatakan Islam.Berpegang pada kalimah Ikhlas (dan prinsip) keikhlasan .Berpegang pada Dien (agama) Nabi-Mu Muhammad Sallallahu alihi wasallam agama yang juga agama ayah kami Ibrahim dengan setulus hati .Dan tidaklah (nabi) Ibrahim itu termasuk golongan orang yang musyrik. (3x). اللَّهُمَّ إنى أصبحت منك فى نعمة وعافية وستر فأتم على نعمتك و عافيتك وسترك فى الدنيا والأخرة. ( ثَلَاثًا) Ya Allah pada pagi ini kami rasakan nikmat pemberian-Mu, kesehatan dan perlindungan dari-Mu maka sempurnakanlah nikmat, afiat dan perlindunganmu terhadap kami di dunia dan akhirat. (3x). اللَّهُمَّ ما أصبح بي من نعمة أو بأحد من خلقك فمنك وحد ك لا شريك لك, فلك الحمد و لك الشكر.( ثَلَاثًا) Ya Allah apa saja nikmat yang kami dapati di waktu siang dari makhlukmu, maka sebenarnya darimu jua.Tidak ada sekutu bagimu . Pujian dan syukur untuk-Mu. (3x). يا ربي لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك وغظيم سلطانك. ( ثَلَاثًا) Ya Tuhanku, untuk-Mu pujian yang standing dengan kebesaran dan kemuliaan wajah-Mu, dan keagungan kekuasaan-Mu. (3x) رضيت بالله ربا و بالإسلام دينا وبمحمد صلى الله عليه و سلم نبيا ورسولا. ( ثَلَاثًا) Aku redhai Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad SAW sebagai nabi dan RasulNya. (3x). سُبْحَانَ اللَّهِ وبحمده, عَدَدَ خَلْقِهِ ورِضَا نَفْسِهِ, وزِنَةَ عَرْشِهِ, ومِدَادَ كَلِمَاتِهِ . ( ثَلَاثًا) Maha suci Allah dengan segala tahmid-Nya sebanyak makhluk ciptaan-Nya, sebanyak keredhaan diri-Nya, sebanyak berat timbangan Arasy-Nya dan sebanyak dakwat untuk kalimahya. (3x). بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. ( ثَلَاثًا) Dengan nama Allah yang segala sesuatu baik dilangit maupun dibumi tidak akan memberi apa-apa mudarat selama bersama dengan Nama-Nya. Dengan nama Allah yang maha Mendengar dan Maha Mengetahui. (3x). اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمهُ. ( ثَلَاثًا) Ya Tuhan, sesungguhnya kami berlindung dengan Engkau dari menyekutukan Engkau dengan sesuatu apa juapun yang kami ketahui dan kami memohon dari Engkau terhadap kesalahan yang kami tidak mengetahuinya. (3x). أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. ( ثَلَاثًا) Aku berlindung dengan kalimah-kalimah Allah yang sempurna dan tepat dari segala kejahatan makhluk yang telah Dia cipta. (3x). اللَّهُمَّ إني أعوذ بك من الهم والحزن, و أعوذ بك من العجز والكسل, وأعوذ بك من الجبن والبخل, وأعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال. ( ثَلَاثًا) Ya Allah, berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kedukacitaan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil. Aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang dan penindasan orang. (3x). اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي. ( ثَلَاثًا) Ya Allah, sejahterakanlah badanku, Ya Allah sejahterakanlah pendengaranku, Ya Allah sejahterakanlah penglihatanku. (3x). اللَّهُمَّ إِنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْت. ( ثَلَاثًا) Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kufur dan kefakiran. Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. (Ikrar kami) tidak ada Tuhan (sebenarnya) kecuali Engkau. (3x). اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوء بِذَنْبِي ُ فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ . ( ثَلَاثًا) sahaja. Engkau yang jadikan diriku. Aku (hanya) hamba-Mu. Aku berusaha seberapa daya untuk memegang janji-Mu. Aku berlindung kepada-Mu, Ya Allah akibat dari kejahatan yang terlanjur telah aku lakukan. (Ya Allah aku mengaku), sekalian banyak nikmatmu kepadaku dan aku mengakui juga akan sekalian banyak dosaku maka ampunilah dosaku. Tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. (3x). أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ . ( ثَلَاثًا) Aku memohon ampun pada Allah yang tiada tuhan melainkan Dia, yang berdiri dengan sendiri aku bertaubat kepada-Nya (akan segala dosaku). (3x). اللهم صل على محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل سيدنا محمد كما باركت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد Ya Allah, restuhilah junjungan kami Muhammad SAW dan keluarga beliau sebagaimana Engkau merestui junjungan kami Ibrahim dan keluarganya. Berkatkanlah junjungan kami Muhammad SAW dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Ibrahim dan keluarganya dalam alam ini. Sesungguhnya Engkau amat berhak dipuji dan diagungkan. (10x). سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ. ( ثَلَاثًا) Maha suci Engkau Ya Allah, dengan segala kebesaran dan tahmid aku bersaksi dan bahwa tidak ada tuhan kecuali Engkau aku mohon ampun dari-Mu akan segala dosa kesalahan. (3x). اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ونبيك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصبحه وسلم تسليما عدد ما أحاط به علمك وخط به قلمك وأحصاه كتابك وارض اللهم عن ساداتنا أبي بكر وعمر وعثمان وعلى وعن الصحابة أجمعين وعن التابعين بإحسان إلى يوم الدين Ya Allah, restui dan berkatilah junjugan kami Muhammad SAW sebagai hamba, nabi dan rasul-Mu yang ummi. Berkatkanlah keluarga dan sahabat baginda. Sejahterakanlah baginda selama-lamanya. Kami mohonkan sebanyak bilangan apa saja yang diketahui oleh Allah atau sebanyak perkara yang di tulis oleh pena-Nya dan sebanyak yang dirangkum oleh kitab-Nya. Terimalah dan relakanlah orang-orang terutama kami: Sayyidina Abu Bakar, Umar, Usman, Ali. Dan para sahabat Baginda semuanya para Tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jejak langkah mereka sampai hari pembalasan. Terimalah ( kepulangan) mereka dengan sebaik-baiknya. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ {37/180} وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ {37/181} وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ {37/182} Maha suci Tuhan yang memiliki kebesaran dan kemuliaan dari segala sifat yang tercela yang diberikan oleh mereka kepada-Nya(37:180). Salam sejahtera untuk para Rasul (37:181) dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam. (37:182)

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More