383 Empati
Definisikan empati sebagai kemampuan untuk 'melihat dengan mata orang lain, mendengar dengan telinga orang lain, dan merasakan dengan hati orang lain'.
Berbeda dengan simpati yang masih menggunakan 'kacamata' diri sendiri, empati merupakan takaran yang membedakan tingkat kepedulian dan keinginan menolong sesama pada setiap orang.
Mereka yang memiliki empati biasanya lebih peka dalam merasakan penderitaan orang lain, sehingga timbul keinginan untuk menolong atau meringankan penderitaan sesama, yang telah diwujudkan oleh ika 383.
Pengalaman empiris dan real yg dilakukan 383 Nyata dan Terasa bukan hanya manfaat yang dirasakan sipenerima, baik saat bencana banjir, longsor, gunung merapi bahkan gelar kepedulian dan berbagi termasuk yang dirasakan Ananda dan Duafa Darussalam pada acara 383 Peduli, 383 bukber Ananda Ceria dan memberikan beasiswa hingga Ananda tidak mengenal susah atau pilu dikehidupan mereka bisa lancar sekolah dan mengembangkan minat bakat dan prestasi belajarnya, walau yang kini semakin sulit dan menghimpit namun terasa ringan dan tak susah payah mendapatkan karena digelar Sembako.
Empati kepedulian sesama bisa menjadi lahan yg tidak hanya melulu pahala sema, tetapi juga sekaligus menjadi hikmah bahkan menjadi wasilah terbukanya keberkahan baik umurnya panjang, meluaskan rezeki, kesehatan yang afiah, keselamatan juga peluang membuka wawasan dan peluang usaha dan berniaga, masyaallah...
Hal tersebut relevan dengan hadits Nabi dari Abu Hurairah r.a. daripada Nabi SAW, baginda telah bersabda: "Barangsiapa yang melepaskan seorang mukmin daripada satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan dunia, nescaya Allah akan melepaskannya daripada satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan kiamat. Barangsiapa yang mempermudahkan bagi orang susah, nescaya Allah akan mempermudahkan baginya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutup keaiban seorang muslim, nescaya Allah akan menutup keaibannya di dunia dan akhirat. Allah sentiasa bersedia menolong hambaNya selagi mana dia suka menolong saudaranya. Barangsiapa yang melalui suatu jalan untuk menuntut ilmu, nescaya Allah akan mempermudahkan baginya suatu jalan menuju ke syurga. Sesuatu kaum tidak berkumpul di salah sebuah rumah-rumah Allah (iaitu masjid) sambil mereka membaca Kitab Allah dan mengkajinya sesama mereka melainkan suasana ketenangan akan turun ke atas mereka, rahmat akan melitupi mereka dan mereka akan di kelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut (perihal) mereka kepada orang-orang yang berada di sisiNya. Barangsiapa yang terlambat amalannya, nescaya nasab keturunannya tidak mampu mempercepatkannya." (Hadis Riwayat Muslim)
Dari Amru bin Auf r.a katanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya sedekah seseorang Islam itu memanjangkan umur dan mencegah daripada mati dalam keadaan merugi (su'ul khatimah) dan Allah SWT pula menghapuskan dengan sedekah itu sikap sombong, takbur dan membanggakan diri (dari pemberiannya).” (Hadis Riwayat Bukhari)
Buat mentemen semuanya Ajarakallahu fima athaita watabaraka fima abqaita wajaalahu lakum thahuru