Tuesday 1 April 2008

Musibah...? Ujian, Peringatan atau Hukuman

Musibah... Ujian, Peringatan atau Hukuman

Berkurbanlah sebelum jadi korborban

Bismillahis salamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allahu Akbar 7 x

Laa Ilaaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamdu,

Allahu akbar kabiro, walhamdulillahi katsiro, wasubhanallahi bukratan wa-ashila, Laa-ilaha illah walaa na’budu illa iyyahu, muhlishina lahuddina, walau karihal kafiruun,

Laa-ilaaha illa allahu wahdahu, shodaqo wa’dah, wanashora ‘abdah, wa-a’azzajundah, wahajamal ahzaaba wa’dah, Laailaaha illa Allahu Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamdu, ...........Alhamdulillah.....

Asyhadu anlaailaaha illallah...wa-asyhadu anna muhammd abduhu warasuluhu... Allhumma sholli ala syaidina muhammad.....

Faya ayyuhal hadirun

Usikum waiyyaya bitaqwallah faqod fazal muttaqun, waqolallahu ta’ala filqur’anil azhim....

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, ....

Begitu banyak nikmat yang dianugrahkan Allah kepada kita sehingga tidak terhingga banyaknya “Waintauddu ni’matallahi latuhsuha” bila hendak menghitung-hitung nikmat Allah tidak terhingga luasnya bagaikan Alkautsar, seperti dilukiskan dalam firman-Nya “Inna ‘A’thoina kalkaustar....” baik nikmat hidup, nikmat iman, nikmat islam bahkan nikmat sihat ....

Hari ini Begitu banyak orang terbaring dirumah sakit, bukan kenikmatan yang didapatkan, tetapi penderitaan yang memilukan, manakala nikmat sihat telah diangkat, yang lezat-pun tidak enak....hingga seolah tidak berharga lagi harta yang berlimpah... jabatan tidak lagi membanggakan, bahkan istri yang cantikpun tidak menggairahkan. Semuanya tidak ada artinya dibanding sihat. Mereka merintih kesakitan sambil berharap-harap cemas ingin sihat.

Dipagi yang cerah ini kita dapat menikmatinya, sehingga makan akan terasa enak jangankan yang lezat-lezat dengan garampun terasa nikmat bila sudah lapar, kita bahkan dapat bekumpul dengan keluarga dan dapat menjalankan tugas sehari-hari dengan baik. ..................Alhamdullah itulah keberkahan.

Allah menurunkan keberkahan melalui hujan kemudian jadi rahmat sehingga dapat menyuburkan tanah pertanian sehingga menjadi rezeki buat hidup dan prikehidupannya yang akhirnnya tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan.

Fasholli lirobbika wanhar...... Maka oleh karena berbagai karunia telah banyak kita nikmati sehingga timbal balik rasa terima kasihnya adalah “Dirikanlah sholat dan berkurbanlah...”.

Kurban sebagai perwujudan syukur yang telah Allah wajibkan kepada kita sebagaimana dalam surat Adduha 11 “Wa-amma bini’mati robbika fahadits” Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya dengan bersyukur). yang dibuktikan dengan sholat dan rela berkurban baik harta maupun nyawa ihlas ingin mengharap rido dari Allah ...

Semua ini patut disukuri sebagai timbal balik rasa terima kasih kepada yang memberi kasih sayang, dengan mengeluarkan sebagian harta yang telah dianugerahkannya melalui sedekah infak termasuk kurban........

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (14:7). Dengan kata lain .... “Berkurbanlah sebelum jadi korban!,

...karena tidak sedikit mereka yang tidak berkurban justru pada akhirnya jadi korban, korban bencana, korban kerusuhan, korban penganiayaan, korban pelecehan, korban fitnah dan korban neraka jahanan....

Air hujan yang seharusnya bisa mendatangkan rahmat, malahan sebaliknya hujanpun bisa mendatangkan laknat.

Banyak bangsa-bangsa binasa tertimpa berbagai musibah, seperti bencana banjir melanda dan gempa bumi yang menimpa, tidak terhitung kerugian tidak hanya kehilangan harta bahkan nyawa baik itu di jaman kaum Ad, Samud, Nuh dan Etopia akibat mengingkari nikmat atau melalaikan ajaran Tuhan.

"Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (nya).(6.65)

"Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdo`a kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut (dengan mengatakan): "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur." (6:63)

Jadi yang turun kepada kita bukan keberkahan, tetapi kehancuran melanda, bencana alam menimpa, banjir membawa korban, gempa dimana-mana, tawuran tanpa kasih sayang seperti tidak berharga sebuah nyawa dan krisis yang berkepanjangan, baik krisis ekonomi, krisis kepercayaan, krisis kepemimpinan dan lain-lain, tidak terkecuali krisis integrasi bangsa, Innna lillahi wainna lillahi rajiun.

Apakah musibah ini ujian, peringatan atau hukuman, dan bagaimana dengan kita Indonesia, yang dilanda berbagai krisis termasuk banjir ? ....

Indonesia yang katanya subur dan makmur gemah rifah loh jinawi, banyak sandang, banyak pangan dan banyak pula yang kelaparan. Padahal “orang bilang tanah kita tanah syurga, tongkat kayu dan batu-pun jadi tanaman”. Tetapi mengapa,.. masih banyak kekurangan, masih banyak kelaparan, masih banyak yang tidak mendapat pekerjaan dan tidak sedikit kemiskinan.

Jangan-jangan karena bangga dengan dosa, atau sombong dengan kekuatan, bahkan haus kekuasaan, sehingga tidak lagi arif dalam berpijak dan tidak adil dalam berpihak, justru yang salah kita bela, yang benar tersia-sia, sampai yang lemah dikunyah, bahkan korupsi dilindungi, perjudian diberi kesempatan, prostitusi dilokalisasi, yang hina dapat pujaan, orang mulia dilecehkan, orang miskin terabaikan, orang kaya dapat kepedulian, alquran hanya hiasan sementara koran jadi kebutuhan, Ini adalah kebohongan besar,...

Terbukti dengan kejadian banjir tersebut tidak sedikit orang yang kaya, rumahnya mewah, mobil megah dan segala perlengkapan yang wah semua ditinggalkan yang penting nyawa selamat dia rela ngungsi di tenda-tenda bersama deritanya orang yang terbiasa susah dan sambil menunggu antrian makan dari sumbangan.

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, (2:155) malapetaka kesenggsaraan bahkan digoncang-gancingkan (2:214)

... Akan tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (7:96)

Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sangat keras. (Assyura 16)

Mereka diliputi kehinaan dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah di mana saja mereka berada, karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. (3.112)

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).30:40

Oleh karena itu marilah kita kembali kepada yang Maha Kuasa, yang gagah perkasa, yang maha bijaksana, yang maha mulia, maha hidup dan tidak pernah kantuk dan maha dari segalanya yang memiliki kerajaan langit dan bumi yang menghisab segala amal perbuatan kita. Sadarilah insaflah bahwasannya Allah akan memaafkan hambanya yang bertaubat dan tidak mengulanginya.

Dekatkanlah diri dan jiwa kita kepada Allah melalui pengorbanan baik dengan harta maupun dengan nyawa. Jadikanlah Hidup ini perjuangan, dan tanpa perjuangan hidup tidak akan berhasil sedangkan keberhasilan akan dicapai bila mau berkurban.

Pengorbanan asal dari kata Arab: qoroba, yaqrobu, qorbanan, artinya dekat, adalah suatu upaya mendekatkan diri dan mengharap ridho Allah. Kurban suatu proses dengan berbagai risikonya untuk mencapai kebahagiaan.

Kurban adalah memotong hewan, sebagai kewajiban setiap Muslim yang mampu menyisihkan hartanya untuk dibagikan kepada fakir miskin sekaligus sebagai tolak bala (musibah) bagi yang menghendaki keselamatan dan melestarikan hartanya disamping pahala dan penggantian yang berlipat ganda.

Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.”

Ternyata semua ini hanya ujian belaka, apakah manusia dapat mentaati perintah Allah atau malah mengingkarinya.

Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. 2.207

Allah melipat gandakan hingga 700 ganjaran bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (2:261)

Jadi Kurban adalah pendekatan yang ihlas baik secara individu maupun kolektif atau patungan secara berkelompok baik hari ini, sekarang atau sampai hari Senin masih dapat dilakukan.

.

Bila kita tidak bisa korban dengan satu hewan mungkin dengan patungan paling tidak kita berkurban tenaga sebagai panitia penerima dan menyalurkan kepada mustahik

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa".(5:27)

Ternyata kita tidak diminta seperti yang terjadi pada nabi ibrahim, ketulusan dan niat ihlas ingin mendapatkan ridho Allah SWT yang diterima korbannya oleh Allah,

Terbukti mereka rela berkorban dari mulai jiwa, harta bahkan keluarga.

1. harta yang banyak habis disedekahkan, demikian pula ternak , al. 1000 kambing, 400 sapi dan 100 unta rela dikorbankan atas permintaan tuhan

2. beliau siap dan rela dibakar api oleh para kafirin dan musyrikin,

3. saat tidak punya sandang, dan papan bahkan gersang tandus tidak ada pohonan, keluarga dengan bayi kecilnya siap ditinggal oleh suami/ayahnya demi melaksanakan tugas ilahi,

4. seorang istri yang cantik, sangat cinta kasih pada suaminya, rela berkorban untuk dimadu karena menghendaki seorang putra.

5. Sebagai bapak dan keluarga punya putra semata wayang, hanya satu-satunya dambaan dan harapan dengan penuh cinta dan kasih sayang itupun harus dikorbankan demi permintaan Tuhan.

Bentuk pengorbanan bisa terjadi dalam berbagai kondisi seperti:

- Cinta rumah dan isinya, kita rela berkorban meluangkan waktu untuk begadang (ronda).

- Cinta anak dan keluarga, kita rela berkorban pergi dari pagi hingga pulang sampai petang, dalam rangka memenuhi perut kenyang.

- Cinta seorang pemuda terhadap pacaranya, dia rela berkorban apel tidak kenal waktu biar sampai malam, walau celana harus melayang digadaikan.

- Cinta pada tugas dan pekerjaan, kita rela berkorban biar gelayutan di kereta tanpa mengenal lelah dan cape walau disenggol tukang dagang, tanpa duduk tanpa ngantuk.

- Cinta akan harta kita rela berkorban walau harus menguras keringat dan tenaga,

- Cinta akan jabatan kita rela berkorban walau kehilangan keluarga, teman dan harta.

- Cinta akan wanita rela berkorban apapun akan diberikan tanpa harus diminta

- Cinta akan uang apapun akan dikerjakan walaupun hilang kehormatan.

Itu semua adalah pengorbanan, untuk mencapai kebutuhan dunia, kesenangan belaka, tapi bagaimana cinta pada Allah untuk akhirat nanti. Tempat kita kembali .

Bila kita ingat sejarah, kurban tidak lepas dari napak tilas nabiullah ibrahim beserta keluarganya, sehingga mendapat gelar kholilullah, karena amat sangat cintanya kepada Allah,

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More