Tuesday 15 September 2009

Keutamaan

Memetik Hikmah Malam Keutamaan Hari ini memasuki puasa yang ke 25 di mana salah satu dari sepuluh malam terakhir ini terdapat sebagai lailatul qadar (malam ke-mulian), yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Apakah kita sudah mendapatkannya atau kita masih mengintip malam berikutnya. Dan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (al-Qadr: 1-5) Memetik Hikmah di Malam Lailatulqadar kita akan mendapatkan pelajaran yang berkaitan dengan ke-muliannya atau (keutamaan) sebagaimana yang dipesankan oleh Rasulullah bahwa ada tiga keutamaan untuk dapat kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Hendaklah memaafkan kesalahan orang yang menzalimi kepada kita, ... maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (3:134, 5:13) Kita sebagai manusia apabila disakiti atau dikhianati apalagi dizalimi umumnya akan terusik dan marah bahkan membalasanya bisa lebih, tetapi tidak terjadi pada diri Rasul, beliau memaafkan kesalahan orang lain dan mengajarkan kepada kita untuk membalas dengan kebaikan. suatu hari ketika beliau pulang dari majelis, ada orang kurais jahiliyah yang selalu membuang muka dan meludah di depan belian, akan tetapi beliau tidak marah apalagi membalasnya namun dihadapinya dengan senyum. Keesokan harinya orang tersebut mengulangi perbuatannya sampai beberapa hari. Sampailah pada suatu ketika orang kurais itu sakit, maka beliaulah yang pertama kali menengok ke rumahnya, dan tentu saja orang itu menjadi kagum terhadap perangai beliau, sehingga tertarik dengan Islam. Manusia yang hebat atau manusia yang kuat adalah bukan berarti dia pintar gulat, ditinju tidak mempan atau dipukul tidak sakit, akan tetapi manusia yang hebat dan kuat adalah orang yang bisa menahan amarahnya ketika dia sedang marah hingga mukanya merah, akan tetapi dia bisa menelan kemarahannya. Hendaknya anda banyak-banyak memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk dan berwudu seperti wudu untuk salat saat anda menghadapi kemarahan, karena Rasulullah menunjukkan dua hal ini kepada seseorang yang sedang memuncak kemarahannya. Di samping itu, hendaknya menghindari faktor-faktor penyebab kemarahan semampunya. Hendaklah menghubungkan orang yang memutus silaturahmi kepada kita, dan ancaman Allah bagi mereka yang memutuskan silaturahmi (3:112). Barang siapa yang menginginkan rezekinya dimudahkan dan usianya dipanjangkan, maka hendaklah dia menyambung silaturrahim 1508) Hubungan kekeluargaan itu digantungkan pada Arasy. Barang siapa yang menyambungku maka Allah akan menyambungnya dan barang siapa yang memutuskan aku maka Allah pun akan memutuskannya. 1507 Allah berfirman: Baiklah. Apakah kamu rela kalau Aku menyambung orang yang menyambungmu, dan memutuskan orang yang memutuskanmu? Beliau berkata: Sudah tentu. Allah berfirman: Itulah milikmu. Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda: Bacalah ayat Yang bermaksud: Maka apakah sekiranya kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinganya serta dibutakan matanya, maka apakah mereka tidak memerhatikan alQur’an atau apakah hati mereka sudah terkunci? 1505) Tidak akan masuk Syurga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan (silaturrahim) 1506). Hendaklah memberi kepada orang yang bakhil kepada kita (berilah orang bakhil, siapa tahu setelah kita beri menjadi tergerak hatinya, tidak kikir lagi) "Sesungguhnya segala amal kebajikan menghapus segala perbuatan dosa". (13: 114) Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (2:268) Orang yang bakhil ingin melonggarkan pakaiannya tetapi dia tidak mampu melonggarkannya 564) Sebaliknya orang yang bakhil daripada berbuat kebajikan dan merasakan cukup dengan kekayaannya dan kemewahannya serta dia mendustakan perkara yang baik, maka sesungguhnya kami akan memberikannya kemudahan untuk mendapat kesusahan dan kesengsaraan 154) "Tidaklah sesuatu pemberian sedekah itu mengurangi banyaknya harta. Tidaklah Allah itu menambahkan seseorang akan sifat pengampunannya, melainkan ia akan bertambah pula kemuliaannya. Juga tidaklah seseorang itu merendahkan diri karena mengharapkan keridhaan Allah, melainkan ia akan diangkat pula derajatnya oleh Allah 'Azzawajalla. Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (3:180) Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada dan susullah sesuatu perbuatan dosa dengan kebaikan, pasti akan menghapuskannya dan bergaullah sesama manusia dengan akhlaq yang baik". Memang untuk melaksanakan ketiga keutamaan tersebut di atas dalam kenyataannya sulit diaksanakan, sebab setan menggoda kita untu berbuat jahat. "Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan (65.4)

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More