Saturday 7 May 2011

INDAHNYA MENAHAN HAWA NAFSU

JANGAN IKUTI HAWA NAFSU
To: @googlegroups.com

semoga kita
semua dapat menahan
hawa nafsu, dimana
nafsulah yang
menjerumuskan orang
terjerumus kejurang paling hina... dimana
menurvt para ahli dan
survei membuktikan
bahwa penyebab utama
hypertensi, jantungan,
stres dan struk dan banyak penyakit efek
samping lainya
diakibatkan banyak
marah...makanya nabi
berpesan jangan marah,
jangan marah, jangan marah maka dg amalan
itu (menahan nafsu dan
nafsu adalah musuh
yang paling besar)
sehingga bila kamu
dapat menundukkannya akan dapat
syurga...salah satu dari
pada perbuatan marah
akan menyebabkan
seseorang kecewa dan
jatuh hina dan menyesal kemudian tiada
arti...orang yang kuat
atau terhebat adalah
orang yg dapat
mengalahkan hawa
nafsunya

INDAHNYA MENAHAN MARAH

"Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya
(melampiaskannya), maka kelak pada hari kiamat, Allah akan
memanggilnya di depan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih
bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)

Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang
berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian
sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi
persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya
bergantung pada kekuatan ma'nawiyah (keimananan) seseorang.

Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat
dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan
kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki
keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan
respon pemaaf, tenang, dan lapang dada.


Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang
menghina diri kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita
terlempar dari kesadaran. Kita begitu merasa tidak mampu menerima
penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan dengan cara
menumpahkan darah. Na'udzubillah.

Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S.A.W.
dengan maksud ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya,
lalu bersabda, "Aku berbuat baik padamu." Badwi itu berkata,
"Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat merasa tersinggung, lalu
mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi isyarat agar
mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S.A.W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa
barang tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi
itu, "Aku berbuat baik padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah
membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S.A.W. bersabda kepada para sahabat,
"Nah, kalau pada waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar,
kemudian engkau tidak bersabar lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk
neraka. Namun, karena saya bina dengan baik, maka ia selamat."

Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan
tugas penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad
dan melaksanakan tugasnya dengan taat dan ridha.

Rasulullah S.A.W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang
dada. Ia tidak panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang
demikianlah karakternya. Kalau pun saat itu, dilakukan hukuman
terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman. Namun, Rasulullah
S.A.W. tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya dan
memberikan sikap yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah,
beliau S.A.W. ingin menunjukkan pada kita bahwa kesabaran dan lapang
dada lebih tinggi nilainya daripada harta benda apa pun. Harta, saat
itu, ibarat sampah yang bertumpuk yang dipakai untuk suguhan unta
yang ngamuk. Tentu saja, unta yang telah mendapatkan kebutuhannya
akan dengan mudah dapat dijinakkan dan bisa digunakan untuk menempuh
perjalan jauh.

Adakalanya, Rasulullah S.A.W. juga marah. Namun, marahnya tidak
melampaui batas kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah
pribadi. Melainkan, karena kehormatan agama Allah.
Rasulullah S.A.W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik
(dosa), dan memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR.
Bukhari)

Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk,
kata-katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).

Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan
mampu menahan diri di kala mendapat ejekan. Maka, orang seperti
inilah yang diharapkan menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi
dirinya maupun masyarakatnya.

Seorang hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu
memutuskan perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah
tersulut nafsu marahnya, tidak akan mampu memberikan jalan keluar bagi
rakyatnya. Justru, ia akan senantiasa memunculkan permusuhan di
masyarakatnya. Begitu pun pasangan suami-isteri yang tidak memiliki
ketenangan jiwa. Ia tidak akan mampu melayarkan laju bahtera hidupnya.
Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil
pasangannya.

Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya.
Maka, tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa
kesadarannya dan kemurahan hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar
dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak mudah memarahi seseorang yang
bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi haknya.

Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya,
mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya,
melatih diri dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit
hati. Seperti, ujub dan takabur, riya, sum'ah, dusta, pengadu domba
dan lain sebagainya. Dan menyertainya dengan amalan-amalan ibadah dan
ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat yang tinggi di sisi
Allah S.W.T.

Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah S.A.W. bersabda, "Apakah tiada
lebih baik saya beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah
meninggikan gedung-gedung dan mengangkat derajat seseorang?" Para
sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah saw bersabda,
"Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau
suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka
memberi kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu.
Dan, engkau mau bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan
hubungan dengan engkau." (HR. Thabrani).

Sabdanya pula, "Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk kepada
sesuatu, naiklah kutukan itu ke langit. Lalu, dikunci pintu
langit-langit itu buatnya. Kemudian, turunlah kutukan itu ke bumi,
lalu dikunci pula pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian,
berkeliaranlah ia kekanan dan kekiri. Maka, apabila tidak mendapat
tempat baru, ia pergi kepada yang dilaknat. Bila layak dilaknat
(artinya kalau benar ia berhak mendapat laknat), tetapi apabila tidak
layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk (kembali ke alamat si
pengutuk)." (HR. Abu Dawud).

0On 5/5/11, Dharmansyah Djalins <d_djalins@yahoo.com> wrote:
> Terima kasih Abah...semoga cerita seperti ini selalu mengingatkan kita
>
> Dede Djalins
>
>
> ________________________________
> Dari: Abah <abah.misbah@gmail.com>
> Kepada: cas383@googlegroups.com
> Terkirim: Kam, 5 Mei, 2011 06:15:31
> Judul: [CAS383] JANGAN IKUTI HAWA NAFSU
>
> ada orang yg suka marah...melihat suatu kejadian... ketika itu anaknya
> menggaris mobilnya pake paku...mungkin tdk disengaja tetapi org tuanya
> replek melampiaskan kemarahanya dengan mukuli anaknya pas kena dadanya
> seakan benar dan puas tindakanya...lalu anaknya serta merta jatuh dan
> menggelepar tak sadarkan diri...lalu orang tuanya melihat kejadian itu
> nangis dan sadar akan perbuatanya salah...cepat2lah dibawa ke rumah
> sakit...namun belum juga sampe di sana anaknya sudah tdk bernafas
> lagi...kemudian orang tuanya histeris dan teriak ...jangan tinggalkan
> mamah nak...mamah salah...mamah minta maaf...tetapi dan walaupun sudah
> minta maaf anaknya tetap tiada dan tidak bisa kembali...menyesalpun
> tiada arti dan menyesal tdk pernah duluan...
>


--
‎ ‎مصباح

http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
http://www.flickr.com/people/55246387@N00,
http://tagged.com/nandang_misbah
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم

--
MisbaH مصباح
http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم‎ ‎ ‎‏

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More