Tuesday 5 April 2011

BERSYUKUR TAMBAH MAKMUR BERKUFUR JADI HANCUR

SYUKUR menjadi MAKMUR dan bila KUFUR akan HANCUR
dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di
antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak
demikian. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan
(bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)
(7:168)
(Alquran itu bertugas untuk memberikan kabar gembira, seruan, ancaman,
dan peringatan bukan hanya petunjuk saja tetapi sekaligus memberi
ultimatum…. yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya (67:2) …bukan berarti
sudah ibadah lantas masuk surga…bisa saja tidak masuk surga, kalau
tidak memenuhi syarat, rukun dan kaifiatnya….artinya ada ketentuannya,
demikian pula ilmu yang kita bahas…bila bersedekah maka rezeki akan
bertambah berkah dan bila tidak bersedekah akan datang berbagai wabah
bisa saja akan muncul berbagai musibah… (naudzubillahi mindalik ini
kan bala bencana…)

Persis seperti yang diutarakan bahwa keburukan sekecil apapun pasti
dapat ganjaran sebagaimana dalam surat (99:7). Barangsiapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarahpun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. (99:8). Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
sebesar zarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. Maka
dalam pembahasan ini Allah menjelaskan kepada kita:

Sesungguhnya kami Telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
(108:1). Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka
bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan (7:10).
Dan dia Telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya, "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari
langit dan bumi, atau siapakah yang Kuasa (menciptakan) pendengaran
dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang
mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup (10:31), dan Dia-lah,
Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari
lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera
berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur (6:14).

Begitu luas dan buanyaknya nikmat yang Allah anugrahkan kepada kita
sehingga tidak terhitung jumlahnya (16:18). dan jika kamu menghitung
nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (14:34).

Bersyukur adalah salah satu cara
untuk mencintai Allah,
Jangan terlalu menuntut
dan berharap yang berlebihan,
Terimalah ni'mat Allah yang telah engkau
terima dengan ikhlas, Maka wajarlah sebagai manusia yang peka dan
memiliki perasaan dikasihani dan disayang Allah sehingga wajiblah
berterimaksih (bersyukur) dengan beribadah termasuk mengeluarkan
sedekah,

Maka dirikanlah
shalat karena
Tuhanmu; dan
berkorbanlah [Yang dimaksud
berkorban di sini taqarub yaitu pendekatan kepada Allah dengan
mengeluarkan sebagian harta
yang kita miliki sebagai bentuk pendekatan kepada Allah dan mensyukuri
ni'mat Allah).
Sedekah merupakan Pengorbanan, menunjukan adanya harta yang
dikeluarkan dengan tidak ragu2 sebagaimana dalam ayat
'Sesungguhnya
orang-orang yang
beriman hanyalah
orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka
berjihad dengan harta
dan jiwa mereka pada
jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang
benar. (49.15).

Yang benar imannya adalah iman kepada Allah dan rasulnya
kemudian tidak ragu2 mengeluarkan hartanya dan jiwa mereka,
(salah satu berjuang di jalan Allah adalah, sedekah). sebagai
pengorbanan atau upaya pendekatan untuk senantiasa dicintai dan
disayangi Allah…"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Bersyukur Pasti Makmur dan
Kufur (mengingkari) Pasti Hancur)

Sejalan dengan ayat ini adalah "Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya"
(7:96).. Dalam kontek siksa Allah bisa saja bencana atau musibah
seperti berlaku pada kaum Ad, Tsamud, kaum Luth dll.

Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan)
atas orang-orang yang mendustakan (Maksudnya: mendustakan
ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk yang dibawa oleh rasul.) dan
berpaling . (Maksudnya: tidak memperdulikan ajaran dan
petunjuk-petunjuk rasul (20:48). Dan siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah?. Mereka itu
akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata:
"Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka"(11:18).
Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,
Mereka itu, balasannya ialah: bahwasanya la'nat Allah ditimpakan
kepada mereka, (demikian pula) la'nat para malaikat dan manusia
seluruhnya…,(3:87). Mari kita berSEDEKAH sebelum jadi WABAH….…

dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yang besar (yang
diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak
mensyukuri(nya). (27:73) Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan
sangat mengingkari (nikmat Allah).

sejalan dengan ayat tersebut maka orang yang berinfaq menunjukkan
bersyukur kepada Allah dan sebaliknya bila tidak mau berinfaq berarti
orang yang bakhil atau kikir sedangkan yang bakhil adalah tanda
sebagai orang yang tidak bersyukur dan orang yang tidak bersyukur
berarti orang yang ingkar atas nikmat Allah, sehingga diancam oleh
Allah dengan siksa yang sangat pedih (siksa dahsat). "Sesungguhnya
jika
kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari
(ni'mat-Ku), maka
sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih"(14.7).

559 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda, Ada
tujuh gologan manusia yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah
naungan-Nya, pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu;
pemimpin yang adil, pemuda yang dibesarkan di lingkungan ibadah kepada
Allah (selalu beribadah), orang yang hatinya senantiasa bergantung
pada mesjid-mesjid (sangat mencintianya dan selalu melakukan salat
jamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah
(keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah), seorang laki-laki yang
diajak berbuat serong oleh seorang perempuan cantik yang punya
kedudukan, tapi dia mengatakan, Aku takut kepada Allah!, orang yang
memberikan sedekah, kemudian
merahasiakannya
sehingga seakan-akan tangan kanannya tidak tahu apa yang diberikan
oleh tangan kirinya (atau kebalikannya) dan sesorang yang berzikir
(mengingat Allah) dalam kesunyian, lalu menetes air mata dari kedua
matanya

152. karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula)
kepadamu [Maksudnya: aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu],
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari
(nikmat)-Ku.

Mengapa Allah
akan menyiksamu, jika
kamu bersyukur dan
beriman ? Dan Allah
adalah Maha
Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. Allah mensyukuri
hamba-hamba-Nya:
memberi pahala
terhadap amal-amal
hamba-hamba-Nya,
mema'afkan kesalahannya,
menambah ni'mat-Nya. (4.147).

546 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw.
bersabda, Seseorang yang memberikan sedekah dari harta yang baik
-Allah tidak menerima kecuali yang baik-, pasti Allah yang Maha
Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan- Nya meskipun
sedekah itu hanya sebuah korma. Lalu, di tangan Allah yang Maha
Pengasih, sedekah itu bertambah-tambah
sehingga menjadi lebih besar daripada gunung,

Adapun orang yang
memberikan (hartanya
di jalan Allah) dan
bertakwa, washaddaqa bilhusnaa. dan membenarkan
adanya pahala yang
terbaik (syurga), fasanuyassiruhu
lilyusraa. maka Kami kelak
akan menyiapkan
baginya jalan yang
mudah (92:5-7).

542 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw.
bersabda, Setiap hari di mana para hamba memasuki waktu pagi, ada dua
malaikat yang turun. Satu di antaranya berdoa, "Ya Allah, berikanlah
keberkahan kepada orang yang berinfak" (menggunakan harta untuk
ibadah, untuk kepentingan keluarga, tamu, bersedekah dan sebagainya).
Sedangkan yang satu lagi berdoa," Ya Allah, berikanlah kerugian
(kehancuran) kepada orang yang tidak mau berinfak"

wa-ammaa man bakhila wastaghnaa 8. Dan adapun orang-
orang yang bakhil dan
merasa dirinya cukup
[Yang dimaksud
dengan "merasa dirinya
cukup" ialah tidak
memerlukan lagi
pertolongan Allah dan
tidak bertakwa kepada- Nya. wakadzdzaba bialhusnaa 9. serta mendustakan
pahala terbaik, fasanuyassiruhu
lil'usraa maka kelak Kami
akan menyiapkan
baginya (jalan) yang
sukar. (92.10).

(yaitu)
orang-orang yang kikir,
dan menyuruh orang
lain berbuat kikir dan
menyembunyikan karunia Allah yang telah
diberikan-Nya kepada
mereka. Dan kami telah
menyediakan untuk
orang-orang kafir siksa
yang menghinakan. (4:37)

Ingatlah, kamu ini
orang-orang yang diajak
untuk menafkahkan
(hartamu) pada jalan
Allah. Maka di antara
kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang
kikir sesungguhnya dia
hanyalah kikir terhadap
dirinya sendiri. Dan
Allah-lah yang Maha
Kaya sedangkan kamulah orang-orang
yang membutuhkan
(Nya); dan jika kamu
berpaling niscaya Dia
akan mengganti (kamu)
dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan
seperti kamu (ini)(47.38).

Kecuali orang-orang yang taubat dan
mengadakan perbaikan
[369] dan berpegang
teguh pada (agama)
Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama
mereka karena Allah.
Maka mereka itu
adalah bersama-sama
orang yang beriman
dan kelak Allah akan memberikan kepada
orang-orang yang
beriman pahala yang
besar. [369] Mengadakan
perbaikan berarti
berbuat pekerjaan-pekerjaan yang baik
untuk menghilangkan
akibat-akibat yang jelek dan kesalahan
kesalahan yang
dilakukan. (4:146).

541 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda,
Pada setiap persendian manusia terdapat sedekah setiap hari ketika
terbit matahari. Selanjutnya beliau bersabda, Bertindak adil di antara
dua orang adalah sedekah, membantu orang lain naik keatas hewan
tunggangannya atau menaikkan barang- barangnya ke atas punggung hewan
tunggangannya adalah sedekah. Rasulullah saw. juga bersabda, Perkataan
yang baik adalah sedekah, setiap langkah menuju salat adalah sedekah,
menyingkirkan sesuatu yang membahayakan dari jalan adalah sedekah.
Rasulullah saw. bersabda, seseorang dapat menahan diri dari berbuat
jelek. Itu adalah sedekah

dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di
antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak
demikian. dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan
(bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran)
(7:168). Dan demikianlah
telah Kami uji
sebahagian mereka
(orang-orang kaya)
dengan sebahagian
mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-
orang yang kaya itu)
berkata: "Orang-orang
semacam inikah di
antara kita yang diberi
anugerah Allah kepada mereka?" (Allah
berfirman): "Tidakkah
Allah lebih mengetahui
tentang orang-orang
yang bersyukur (kepadaNya) ?" (6:53)
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Imam Ahmad, Imam Thabrani dan
Ibnu Abu Hatim
meriwayatkan melalui
Ibnu Masud r.a. yang
telah mengatakan,
bahwa ada segolongan orang-orang Quraisy
bertemu dengan
Rasulullah saw. yang
ketika itu sedang
bersama Khabbab bin
Art, Shuhaib, Bilal dan Ammar. Kemudian
mereka berkata, "Hai
Muhammad! Apakah
engkau suka terhadap
mereka dan apakah
mereka orang-orang yang mendapat
anugerah dari Allah di
antara kami? Andaikata
engkau mengusir
mereka niscaya kami
mau mengikutimu." Lalu Allah swt.
menurunkan wahyu-
Nya berkenaan dengan
mereka, yaitu firman-
Nya, "Dan berilah
peringatan dengan apa yang diwahyukan itu
kepada orang-orang
yang takut akan
dihimpunkan Tuhan..."
sampai dengan firman-
Nya, "...supaya jelas pula jalan orang-orang
yang berdosa." (Q.S.
Al-An'am 51-55). Ibnu
Hibban dan Hakim
meriwayatkan melalui
Saad bin Abu Waqqash yang
mengatakan, bahwa
ayat ini diturunkan
berkenaan dengan
enam orang, yaitu saya
sendiri, Abdullah bin Masud dan empat
orang lainnya. Mereka
(kaum musyrikin)
berkata kepada
Rasulullah saw.,
"Usirlah mereka (yakni para pengikut Nabi)
sebab kami merasa
malu menjadi
pengikutmu seperti
mereka." Akhirnya
hampir saja Nabi saw. terpengaruh oleh
permintaan mereka,
akan tetapi sebelum
terjadi, Allah swt.
menurunkan firman-
Nya, "Dan janganlah kamu mengusir orang-
orang yang menyeru
Tuhannya...," sampai
dengan firman-Nya,
"...Tidakkah Allah lebih
mengetahui tentang orang-orang yang
bersyukur (kepada-
Nya)." (Q.S. Al-An'am
52-53). Dan Ibnu Jarir
mengetengahkan
melalui Ikrimah yang telah mengatakan,
bahwa telah datang
Atabah bin Rabi'ah,
Syaibah bin Rabi'ah,
Muth'im bin Addi dan
Harts bin Naufal beserta para pemuka
kabilah Abdul Manaf
dari kalangan kaum
kafir kepada Abu
Thalib. Kemudian
mereka berkata kepadanya,
"Seandainya anak
saudaramu mengusir
hamba-hamba sahaya
tersebut, niscaya ia
sangat kami agungkan dan akan ditaati di
kalangan kami serta ia
lebih dekat kepada
kami, dan niscaya kami
akan mengikutinya."
Lalu Abu Thalib menyampaikan
permintaan mereka
kepada Nabi saw.
Umar bin Khaththab
mengusulkan,
"Bagaimana jika engkau melakukan apa
yang mereka pinta itu,
kemudian mari kita lihat
apa yang akan mereka
kehendaki." Akan tetapi
kemudian Allah swt. menurunkan firman-
Nya, "Dan berilah
peringatan dengan apa
yang diwahyukan itu
kepada orang-orang
yang takut akan dihimpunkan...," sampai
dengan firman-Nya,
"...tidakkah Allah lebih
mengetahui tentang
orang-orang yang
bersyukur (kepada- Nya)." (Q.S. Al-An'am
51-53). Mereka yang
dimaksud adalah Bilal,
Ammar bin Yasir, Salim
bekas budak Ibnu
Huzaifah, Saleh bekas budak Usaid, Ibnu
Masud, Miqdad bin
Abdullah, Waqid bin
Abdullah Al-Hanzhali
dan orang-orang yang
miskin seperti mereka. Akhirnya Umar
menghadap Nabi saw.
seraya memohon maaf
atas perkataannya itu.
Setelah itu turunlah
firman-Nya, "Apabila datang kepadamu
orang-orang yang
beriman kepada ayat-
ayat Kami..." (Q.S. Al-
An'am ayat 54). Ibnu
Jarir, Ibnu Abu Hatim dan selain mereka
berdua
mengetengahkan
melalui Khabbab yang
telah berkata, bahwa
Aqra' bin Habis dan Uyainah bin Hishn telah
datang menghadap,
lalu mereka
menemukan Rasulullah
saw. bersama Shuhaib,
Bilal, Ammar dan Khabbab dalam
keadaan duduk-duduk
ditemani oleh
segolongan kaum
mukminin yang lemah-
lemah. Tatkala mereka melihat orang-orang
tersebut berada di
sekitar Nabi saw.,
mereka menghina
orang-orang lemah
sahabat Nabi itu. Kemudian mereka
menemui Nabi saw.
secara tertutup lalu
mereka berkata, "Kami
menghendaki engkau
membuat suatu majelis tersendiri untuk kami,
tentu engkau telah
mengetahui kedudukan
kami di kalangan orang-
orang Arab. Sebab
para utusan Arab sering datang
kepadamu; kami
merasa malu apabila
datang utusan orang-
orang Arab, mereka
melihat kami bersama dengan budak-budak
itu. Untuk itu kami minta
apabila kami datang
kepadamu, harap
engkau mengusir
mereka dari sisimu, dan apabila kami telah
selesai bertemu
denganmu, maka kami
persilakan engkau
duduk kembali bersama
mereka jika hal itu engkau kehendaki."
Nabi saw. menjawab,
"Ya." Kemudian
setelah itu turunlah
ayat ini, yaitu firman-
Nya, "Janganlah kamu mengusir orang-orang
yang menyeru
Tuhannya..." (Q.S. Al-
An'am 52). Kemudian
Allah swt.
menyebutkan tentang Aqra' dan temannya itu
melalui firman-Nya,
"Dan demikianlah telah
Kami uji sebahagian
mereka (orang-orang
yang kaya) dengan sebagian mereka
(orang-orang yang
miskin)..." (Q.S. Al-An'am 53). Dan
tersebutlah bahwa
Rasulullah saw. sering duduk-duduk bersama
kami, apabila ia
bermaksud pergi, maka
ia berdiri dan
meninggalkan kami
masih dalam keadaan duduk. Setelah itu
turunlah firman Allah,
"Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan
orang-orang yang
menyeru Tuhannya..." (Q.S. Al-
Kahfi 28). Ibnu Katsir
berkata, "Hadis ini
adalah hadis garib,
sebab sesungguhnya
ayat ini adalah Makiah, sedangkan Aqra' dan
Uyainah
sesungguhnya mereka
berdua baru masuk
Islam sesudah lewat
satu tahun masa hijrah." Surah: Al-An'am -
Ayat: 53

Katakanlah:
"Siapakah yang dapat
menyelamatkan kamu
dari bencana di darat
dan di laut, yang kamu
berdoa kepada-Nya dengan rendah diri
dengan suara yang
lembut (dengan
mengatakan:
"Sesungguhnya jika
Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini,
tentulah kami menjadi
orang-orang yang bersyukur "". (6:63)

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan
untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku
dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".(27:19).

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang
berserah diri".46:15.


--
‎ ‎مصباح

http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
http://www.flickr.com/people/55246387@N00,
http://tagged.com/nandang_misbah
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More