Wednesday 27 April 2011

7 HAL MENGEKALKAN NERAKA

Trimakasih mentemen atas kebersamaan tuk saling mengisi dalam inovasi
dan perbaikan diri agar terwujud sebagaimana manusia yang
dikehendakiNYA. "kamu adalah umat terbaik yang diciptakan diantara
manusia, yaitu yang mau mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran".
7 hal yang harus dijauhi
Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu berkata: Adalah Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila berkhotbah memerah kedua matanya,
meninggi suaranya, dan mengeras amarahnya seakan-akan beliau seorang
komandan tentara yang berkata: Musuh akan menyerangmu pagi-pagi dan
petang. Beliau bersabda: "Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik
perkataan ialah Kitabullah (al-Qur'an), sebaik-baiknya petunjuk ialah
petunjuk Muhammad, sejelek-jelek perkara ialah yang diada-adakan
(bid'ah), dan setiap bid'ah itu sesat." Diriwayatkan oleh Muslim.
Dalam suatu riwayatnya yang lain: Khutbah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam pada hari Jum'at ialah: Beliau memuji Allah dan
mengagungkan-Nya, kemudian beliau mengucapkan seperti khutbah di atas
dan suara beliau keras. Dalam suatu riwayatnya yang lain. "Barangsiapa
yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tiada orang yang dapat
menyesatkannya dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tiada
orang yang dapat memberikan hidayah padanya." Menurut riwayat Nasa'i:
"Dan setiap kesesatan itu tempatnya di neraka."
حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ
قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ بْنُ بِلَالٍ عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ
أَبِي الْغَيْثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ
وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا
بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَأَكْلُ الرِّبَا وَالتَّوَلِّي
يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصِنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ
Hadis riwayat Abu Hurairah رضي الله عنه: ia berkata:Bahwa Rasulullah
صلی الله عليه وسلم bersabda: Jauhilah tujuh hal yang merusak. Ada yang
bertanya: Ya Rasulullah, apa tujuh hal itu? Rasulullah صلی الله عليه
وسلم bersabda:
Menyekutukan Allah,
sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar,
makan harta anak yatim,
makan riba,
lari dari medan pertempuran
dan menuduh berzina wanita-wanita yang terjaga (dari berzina) yang
lalai dan beriman

Menyekutukan Allah (syirik),
Bukan hanya menganggap sesuatu sama denganNya akan tetapi kita
mencintai dan memprioritaskan sesuatu melebihi dari Allah, yang
semestinya kita mengutamakan Allah dari segala sesuatu…itulah syirik.

Hadis riwayat Anas Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang dosa-dosa besar, beliau
bersabda: Menyekutukan Allah, mendurhakai kedua orang tua, membunuh
manusia dan persaksian palsu

Hadis riwayat Abdullah ra., ia berkata: 
Aku bertanya kepada
Rasulullah saw: Dosa apakah yang paling besar menurut Allah?
Rasulullah saw. bersabda: Engkau membuat sekutu bagi Allah, padahal
Dialah yang menciptakanmu. Aku berkata: Sungguh, dosa demikian memang
besar. Kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Engkau membunuh anakmu
karena takut miskin. Aku tanya lagi: Kemudian apa? Rasulullah saw.
menjawab: Engkau berzina dengan istri tetanggamu. (Shahih Muslim
No.124)
(4:116). Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan
(sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi
siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu)
dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
(4:48). Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh
ia telah berbuat dosa yang besar.
(2:165) "Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah
tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah, dan orang-orang yang beriman sangat besar
cintanya kepada Allah...."
Di antara bentuk-bentuk kesyirikan yang masih diyakini oleh sebagian
kaum Muslimin antara lain:

[1]. Meminta suatu maslahat atau dijauhkan
dari mudharat (bahaya) kepada kuburan Nabi, habib, wali, kyai dan
lainnya, bernadzar dan menyembelih hewan untuk mereka.
[2].Mempercayai
dan mendatangi dukun, paranormal, tukang sihir, orang pintar, tukang
ramal dan yang sepertinya dan meminta perlindungan kepada jin.
[3].
Mempercayai jimat, tongkat, tangkal, susuk kekuatan, pusaka, barang
sakti, ramalan bintang, dan lainnya.
[4]. Mempercayai dan menggunakan
jampi-jampi, pelet, guna-guna dan lain-lain.

Syirik merupakan
kemaksiatan yang paling besar, kezhaliman yang paling zhalim dan dosa
yang paling besar, yang tidak akan diampuni Allah Azza wa Jalla, jika
pelaku syirik mati di atas syirik dan tidak bertaubat.

sihir, (hypnotism)
begitu maraknya prilaku sihir, tenung, ramalan, zodiac, magic, debus,
guna-guna,
(3:31). Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah
Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.


(2:102). Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami)
dengan isterinya [Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi,
sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti
mencerai-beraikan suami isteri.]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan
izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat
kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah
meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir
itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah
perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka
mengetahui.
[2]. Al-Qurtubi rahimahullah mengungkapkan:" Ahlus Sunnah telah
berpendapat bahwa sihir itu telah pasti ada dan memiliki hakikat.
Sedangkan penganut Mu'tazilah secara umum dan Abu Ishaq al-Istirabadi,
salah seorang penganut madzhab Syafi'i berpendapat, bahwa sihir itu
tidak memiliki hakikat, tetapi sihir hanya merupakan tindakan
pengelabuan, pemunculan bayangan dan penipuan terhadap sesuatu, tidak
seperti yang (tampak) sebenarnya. Sihir kini tidak ada bedanya dengan
hipnotis dan sulap. Sebagaimana yang difirmankan Allah Ta'ala:
"Artinya : Terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran
sihir mereka." [Thaahaa : 66]
3]. Al-Mazari rahimahullah mengatakan:" Sihir merupakan suatu hal yang
tetap dan mempunyai hakikat seperti berbagai wujud lainnya, dan dia
mempunyai pengaruh terhadap diri orang yang disihir. Pendapat ini
bertentangan dengan orang yang mengklaim bahwa sihir itu tidak
mempunyai hakikat, dan hal-hal yang sesuai dengan sihir itu tidak
mempunyai hakikat, dan hal-hal yang sesuai dengan sihir itu tidak lain
hanyalah hayalan semata, yang tidak mempunyai hakikat sama sekali."
Apa yang mereka klaim itu justru bathil dan tidak benar, karena Allah
Ta'ala telah menyebutkan didalam kitab-Nya, al-Quran, bahwa sihir itu
dapat dipelajari dan bahkan dapat menyebabkan seseorang menjadi
kafir,serta bisa juga memisahkan pasangan suami isteri. Juga dalam
hadits yang menceritakan tentang penyihiran terhadap Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam , disebutkan bahwasannya sihir itu
berupa sesuatu yang ditimbun. Semuanya itu merupakan suatu hal yang
tidak mungkin berlaku pada sesuatu yang tidak mempunyai hakikat, dan
bagaimana mungkin sesuatu yang tidak mempunyai hakikat itu di
pelajari?

Lebih lanjut, Al-Mazari mengungkapkan:" Bukan suatu hal
yang tidak rasional ketika Allah memunculkan kejadian yang luar biasa
pada kalimat yang bercampur baur atau susunan berbagai benda atau
percampuran antara berbagai kekuatan berdasarkan susunan yang tidak
diketahui kecuali oleh tukang sihir. Diantara alat perantaranya ada
yang mematikan, seperti racun, ada juga yang membuat sakit, misalnya
obat-obatan yang panas dan ada juga yang membuat sehat, seperti
obat-obatan yang membuat sehat, seperti obat-obatan yang membasmi
penyakit. Bukan suatu yang tidak rasional jika seorang tukang sihir
memiliki ilmu yang sangat kuat dan mematikan atau ucapan yang
membinasakan atau mengakibatkan keretakan/ perpecahan."[3]

[4]. Imam
al-Nawawi rahimahullah mengatakan:" Yang benar adalah bahwa sihir itu
mempunyai hakikat. Hal yang sama juga dipastikan oleh jumhur ulama
secara keseluruhan. Hal tersebut didasarkanh pada Al-Quran dan
As-Sunnah yang shahih lagi masyhur."[4]

[5]. Ibnu Qudamah
rahimahullah mengungkapkan:" sihir itu memiliki hakikat, ada
diantaranya yang mematikan, ada juga yang menghalangi pasangan suami
isteri, dimana suami tidak dapat mencampuri isterinya dan ada juga
sihir yang memisahkan antara suami dan isteri."

Lebih lanjut, Ibnu
Qudamah rahimhullah mengatakan:" sudah merupakan suatu hal yang
popular dikalangan masyarakat umum, dimana ada pasangan  suami isteri
yang telah melakukan akad nikah, tetapi sang suami tidak kuasa
mencampuri isterinya, dan jika akad pernikahannya telah putus, mantan
suami itu baru bisa melakukan hubungan badan, yakni setelah dia tidak
mungkin mencampurinya. Berita ini mencapai derajat mutawatir yang
tidak mungkin diingkari."

Ibnu Qudamah juga mengemukakan:" Berita
tentang para tukang sihir itu disampaikan dan di sebarluaskan secara
merata sehingga tidak mungkin untuk didusatakan."[5]

Didalam kitab
Al-Kaafi, Abu Muhammad al-Maqdisi rahimahullah mengatakan:" Sihir
adalah jampi-jampi, mantra-mantra dan ikatan-ikatan yang memberikan
pengaruh pada hati dan badan, sehingga ia bisa menimbulkan sakit,
membunuh, atau memisahkan pasangan suami isteri. Allah Ta'ala
berfirman:

" Artinya : Maka, mereka mempelajari dari kedua malaikat
itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang
(suami) dengan isterinya."[Al-Baqarah : 102]

Dia juga berfirman:
"Artinya : Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir  yang
menghembus pada buhul-buhul." [Al-Falaq : 
Yakni, wanita-wanita tukang
sihir yang membuat buhul-buhul dalam sihir mereka dan meniup kedalam
buhul-buhul itu. Seandainya sihir itu tidak mempunyai hakikat, niscaya
Allah tidak akan memerintahkan umat manusia untuk meminta perlindungan
darinya."

[6]. Dalam kitab Badaa-i'ul Fawaa-id, al-'Allamah Ibnul
Qayyim rahimahullah mengatakan: "Firman Allah Ta'ala:

"Artinya : Dan
dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir  yang menghembus pada
buhul-buhul." [Al-Falaq : 4] dan juga hadits 'Aisyah ra telah
menunjukan adanya pengaruh dari sihir, dan bahwasannya sihir itu
mempunyai hakikat."

[7]. Ibnu Abil 'Izza al-Hanafi rahimahullah
mengemukakan:" Para ulama telah   berbeda pendapat mengenai hakikat
sihir dan macam-macamnya. Mayoritas dari mereka mengatakan bahwa sihir
itu bisa memberikan pengaruh terhadap ematian dan sakitnya seseorang,
tanpa adanya sesuatu yang datang kepadanya secara nyata."

1. Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang
sesuatu (lalu mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam
tidak akan diterima. (HR. Muslim)
2. Barangsiapa mendatangi dukun
peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa
yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
3. Sesungguhnya
pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan
guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
4. Barangsiapa membatalkan maksud keperluannya karena ramalan
mujur-sial maka dia telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat
bertanya, "Apakah penebusannya, ya Rasulullah?" Beliau menjawab,
"Ucapkanlah: "Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada
kesialan kecuali yang Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang
disembah) kecuali Engkau." (HR. Ahmad)
5. Ramalan mujur-sial adalah
syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti
terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan
perasaan itu dengan bertawakal. (HR. Bukhari dan Muslim)
membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar,
(5.32). oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil,
bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang
itu (membunuh) orang lain [Yakni: membunuh orang bukan karena
qishaash.], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka
seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya [Hukum ini bukanlah
mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya.
Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh
manusia seluruhnya, karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat
dan karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya]. dan
Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka
seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan
Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan
(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara
mereka sesudah itu [Ialah: sesudah kedatangan Rasul membawa keterangan
yang nyata] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan
dimuka bumi.
makan harta anak yatim,
(4:10). Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka
akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
1.00 Al Maa'uun(107) 2 -: Itulah orang yang menghardik anak yatim,
0.62 Adh Dhuhaa(93) 9 -: Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu
berlaku sewenang-wenang.
0.50 Al Insaan(76) 8 -: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
0.50 Al Fajr(89) 17 -: Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu
tidak memuliakan anak yatim [Yang dimaksud dengan "tidak memuliakan
anak yatim" ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik
kepadanya. ] ,
0.44 Al Israa'(17) 34 -: Dan janganlah kamu mendekati harta anak
yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa'at) sampai ia
dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta
pertanggungan jawabnya.
0.38 An Nisaa(4) 6 -: Dan ujilah [269] anak yatim itu sampai mereka
cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah
cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka
harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari
batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya)
sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu,
maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan
barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang
patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka
hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi
mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
0.37 An Nisaa(4) 2 -: Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang
sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang
buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya
tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
0.37 An Nisaa(4) 8 -: Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat
, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu
(sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
0.31 Al Baqarah(2) 215 -: Mereka bertanya tentang apa yang mereka
nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah
diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja
kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
0.31 Al Baqarah(2) 220 -: tentang dunia dan akhirat. Dan mereka
bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan
mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka,
maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat
kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah
menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
0.25 Al Baqarah(2) 83 -: Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji
dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan
berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim,
dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak
memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling.
0.25 Al An'am(6) 152 -: Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim,
kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa.
Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak
memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan
apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia
adalah kerabat(mu) , dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
makan riba,
(3:130). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba
dengan berlipat ganda [Yang dimaksud Riba di sini ialah Riba nasi'ah.
menurut sebagian besar ulama bahwa Riba nasi'ah itu selamanya haram,
walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu ada dua macam: nasiah dan
fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang
yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan
barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang
menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas,
padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini
Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat
Arab zaman jahiliyah.] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.
(2:276. Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah[177]. dan Allah
tidak menyukai Setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa[178].
[177] Yang dimaksud dengan memusnahkan Riba ialah memusnahkan harta
itu atau meniadakan berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan
sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya
atau melipat gandakan berkahnya.
[178] Maksudnya ialah orang-orang yang menghalalkan Riba dan tetap melakukannya.
lari dari medan pertempuran
(9.25). Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai Para mukminin) di
medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu
diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), Maka jumlah
yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi
yang Luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari
kebelakang dengan bercerai-berai.
(17:41). dan Sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi
(peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. dan ulangan
peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari
kebenaran).
(58:14). tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu
kaum yang dimurkai Allah sebagai teman? orang-orang itu bukan dari
golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. dan mereka
bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui.
(3:28). janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir
menjadi wali [192] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. barang
siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah,
kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti
dari mereka. dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya.
dan hanya kepada Allah kembali (mu). [192] Wali jamaknya auliyaa:
berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau
penolong.
(3:118). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi
teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena)
mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka
menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut
mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar
lagi. sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika
kamu memahaminya.
(4:144). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang kafir menjadi wali[368] dengan meninggalkan orang-orang
mukmin. Inginkah kamu Mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk
menyiksamu) ? [368] Wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab,
juga berarti pelindung atau penolong.
(5:51). Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil
orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu);
sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain.
Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka
Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (dan 7:3,
(16:63). demi Allah, Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami
kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu
memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), Maka syaitan menjadi
pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih.
(4:139). (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi
teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah
mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka Sesungguhnya
semua kekuatan kepunyaan Allah.
(43:36). Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan yang Maha
Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan)
Maka syaitan Itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
(4:69). dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu
akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh
Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin [314], orang-orang yang mati
syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang
sebaik-baiknya. [314] Ialah: orang-orang yang Amat teguh
kepercayaannya kepada kebenaran rasul, dan Inilah orang-orang yang
dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah
ayat 7.
segolongan dari ahli kitab ingin menyesatkan kamu, Padahal mereka
(sebenarnya) tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka
tidak menyadarinya.
dan menuduh berzina wanita-wanita yang terjaga (dari berzina) yang
lalai dan beriman
(24:4). dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik
[Yang dimaksud wanita-wanita yang baik disini adalah wanita-wanita
yang Suci, akil balig dan muslimah.] (berbuat zina) dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu)
delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka
buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik.
(24:23). Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita yang baik-baik,
yang lengah [Yang dimaksud dengan wanita-wanita yang lengah ialah
wanita-wanita yang tidak pernah sekali juga teringat oleh mereka akan
melakukan perbuatan yang keji itu.] lagi beriman (berbuat zina),
mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang
besar,


--
‎ ‎مصباح

http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
http://www.flickr.com/people/55246387@N00,
http://tagged.com/nandang_misbah
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More