Thursday 19 July 2012

Re: Menyambut Ramadlan

Puasa
Menapak Tilas Puasa Rasulullah

Keteladanan Rosulullah SAW bukan hanya dalam prilakunya saja, namun juga dari tata cara ibadahnya, karena itu Allah mengutus beliau sebagai contoh terbaik (33.21), sehingga tidak akan tersesat jika ibadah kita lakukan seperti ibadah Rosulullah beribadah.
Bukan hanya dari tata cara sholat, namun dari tata cara ibadah lainnya kita harus merujuk pada apa yang dilakukan beliau (57.7).
Rasulullah apabila hendak melewati bulan suci Ramadhan,
beliau mengumpulkan para shohabatnya, kemudian menyampaikan kepada mereka hikmah dan keutamaan bulan suci Ramadhan dan Puasa yang di lakukan oleh Umat Islam. Kordinasi beliau menjadi tradisi yang selalu berulang kali setiap tahun. Rosul memberikan pembelajaran dan pemahaman ilmu dan mental kepada para sahabatnya.
Apa yang dilakukan Rosulullah kepada para sahabatnya memiliki makna betapa pentingnya mempersiapkan diri dalam ilmu dan mental dalam menghadapi bulan yang penuh hikmah ini. Betapa pentinya kita mengikuti/meniru cara Rosul (3.30) dalam melewati bulan suci Ramadhan, agar kemurnian ajaranya tetap terjaga.
Jangan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Rosulullah SAW dan jangan terjebak pada pernyataan yang merusak ibadah kita.
Tradisi yang di nilai keliru adalah tradisi berziarah kubur dan juga tradisi bersih. Rosulullah SAW tidak pernah mengajarkan ke duanya. Dalam hal ziarah sunnah dilakukan bila mengambil pelajaran atau ibrah bahwa kita akan kembali ke tanah seperti mereka bukan ziarah untuk meminta karamat dan safaat demikian pula bersih-bersih menurut hadits adalah kewajiban muslim setiap harinya, tanpa harus menunggu bulan Ramadhan datang, ke bersihan itu kan sebagian dari iman.
Sebagian kalangan juga ada yang berpendapat bahwa tidur di bulan Ramadhan benilai ibadah, namun apakah faktanya demikian? karena pada akhirnya ada gurauwan yang timbul dimasyarakat jika tidur bernilai ibadah, maka tak ada salahnya menghabiskan bulan Ramadhan dengan tidur. Mungkin perumpamaannya lebih tepat seperti ini adalah, dari pada melakukan maksiyat lebih baik tidur saja.
Rosulullah tetap produktif selama bulan Ramadhan, Bahkan pasukan muslimin pernah melakukan perang akbar di bulan ini.
Rosulullah SAW malah mengurangi waktu tidurnya yang sedikit itu untuk memperbanyak ibadah.
Berniat berpuasa sejak semalam. Diriwayatkan dari Hafshah, barang siapa yang tidak berniat untuk berpuasa Ramadhan sejak malam, maka tak ada puasa baginya, (HR Abu Daud).
Rosulullah puasanya dengan mengakhirkannya makan sahur, dan menyegerakan berbuka puasa. Rosulullah SAW selau berhenti makannya sebelum perutnya kenyang.Tidak mengada, ada sangat sederhana, bila kini kita berbuka puasa dengan meja makan, sesak penuh oleh makanan.
Rosulullah menyegerakan berbuka dengan sesuatu yang manis, yaitu dengan sebutir kurma, kalu tidak ada kurma basah maka dengan kurma kering, kalau keduanya tidak ada maka, dengan meneguk beberapa air.
Salah satu perihal yang di nilai tidak sesuai lainnya dengan ajaran Rosulullah, adalah pembagian bulan Ramadhan menjadi tiga fase, padahal tidak ada hadis shahih yang mengatakan terbagi menjadi tiga yaitu sepuluh hari pertama, sepuluh hari ke dua, dan sepuluh hari ke tiga. Adapun yang berdasarkan Riwayat Bukhari yang dikisahkan Siti Aisyah RA, Rosulullah SAW membagi bulan Ramadhan menjadi dua fase, yaitu dua puluh hari pertama dan sepuluh hari terakhir, di mana Rosulullah meningkatkan ibadanya menjelang penghabisan bulan penuh mulia ini (2.184).
Rosulullah di dua puluh hari pertama, melakukan ibadah secara intentif, dan pada sepuluh hari terakhir, Rosulullah akan, "tancap gas" dalam beribadah. Apa yang di tunjukan Rosulullah SAW ini berbeda dengan apa yang dilakukan kebanyakan orang Indonesia yang justru semangat dan melempem di akhir Ramadhan.
Nilai bulan Ramadhan sejak awal hingga akhir pelaksanaanya sama semua, tidak dipilih sepuluh hari pertama, ke dua, dan ketiga,"sama- sama mulia, berpahala tinggi, mencari rahmat dan pengampunan dari allah SWT," di sepuluh hari terakhir ini memang dianjurkan untuk meningkatkan ibadah ini memang momen istimewa, karena selain menjelang penghabisan bulan Ramadhan, di sepuluh hari terakhir juga ada peristiwa Lailatul Qodar yang amalan pahalanya bagi mereka yang beribadah akan sangat luar biasa yaitu sama dengan beribadah 1000 bulan.
Apa yang dilakukan Rosul pada sepuluh hari terakhir?
Yang patut kita contoh dari ibadahnya Rosul bahwa di sepuluh hari terakhir adalah menghidupkan malamnya dengan qiyamun lail (sholat malam).
Rosulullah SAW juga membangunkan keluarganya untuk beribadah di mesjid untuk melakukan iktikaf (1.187), satu hal lagi, di sepuluh hari terakhir, Rosuluulah juga berpuasa dari mengumpuli istri-istrinya.
Apa bila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Beliau benar-benar menghidupkan malam untuk beribadah dan membangunkan istri-istrinya untuk turut beribadah bersamanya.Rosulullah juga mengencangkan ikatan kainnya (tidak mengumpuli istrinya),selama sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Memperbanyak ibadah selama bulan Ramadhan,juga memperbanyak sedekah kepada sesama Rosulullah SAW yang terkenal sangat dermawan, namun ia semakain dermawan lagi saat bulan Ramadhan. terutama kepada anak-anak yatim dan fakir miskin.
Beginilah Rosulullah SAW berpuasa. Bagaimana dengan kita?
wallahu alam bishowab.

Pada Jumat, 23 Januari 1970, Abah<abah.misbah@gmail.com> menulis:
> Mengapa kita senang dengan datangnya bulan ramadlan ternyata banyak sekali hikmah yamg dapat kita petik sebagaimana yang disampaikan Rasulullah dalam pidatonya menjelang Ramadlan...
>
> PIDATO ROSULULLAH SAW MENJELANG RAMADHAN
>
> Wahai manusia!,
> Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. B1ulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan do'a-do'amu diijabah.
>
> Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca kitabnya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat.
>
> Bersedakahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu,jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.
>
> Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihani manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmuuntuk berdo'a pada waktu shalatmu, karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah azza wa jalla memandang hamba-hamba-Nyadengan penuh kasih; Dia menjawab meraka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan do'a mereka ketika mereka ber-do'a kepada-Nya.
>
> Wahai manusia!
> Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan beriistighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
> Ketahuilah, Allah ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan bersujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul 'alamin.
>
> Wahai manusia!
> Barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
>
> Sahabat-sahabatlain bertanya: "Ya Rasulullah tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan: jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
>
> Wahai manusia!
> Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini akan berhasil melewati sirathul mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nyadi hari kiamat.
>
> Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia ber-jumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Alllah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturrahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
>
> Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia akan berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunnah di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya ganjarann seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain.
> Barangsipa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangnnya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat al-Qur'an, balasannya sama dengan mengkhatamkan al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.
>
> Wahai manusia!
> Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagi-mu, maka mintalah kepada Rabbmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu.
>
> Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tidak lagi pernah menguasaimu. Amirul Mukminin berkata: "Aku berdiri dan berkata : Ya Rasullullah apa amal yang paling utama di bulan ini? jawab Nabi: Ya Abal Hasan amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah."
>
> Sahabat, kalo sekuksesan materi dan duniawi lainnya sangat kita kejar siang dan malam hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup kita dan keluarga kita, akankan satu bulan Ramadhan yang akan datang ini akan kita lalui begitu saja tanpa upaya optimalisasi ? ya… Ramadhan menjanjikan kita akan dapatnya satu Jalan Sukses Tanpa Batas, satu bulan yang membuat umur kebajikan kita melampaui batas umur kita sendiri, satu bulan yang mampu melebur habis segala dosa dan maksiat yang pernah kita lakukan, satu bulan yang memberikan kesempatan kepada kita untuk sampai ke sebuah Zona dimana kita mampu melihat dengan jelas takdir-takdir kesusksesan dan kegagalan kita. Sehingga kita tidak lagi meraba-raba atau mencoba-coba banyaknya jalan yang terbentang di depan kita.
>
> Pada Jumat, 23 Januari 1970, Nita Saftina<<http://feeds.feedburner.com/misbah2405.3.gif>
> --
> MisbaH
> http://www.anandadarussalam.co.cc
> وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم
>
>
>
> --
> <http://feeds.feedburner.com/misbah2405.3.gif>
> --
> MisbaH
> http://www.anandadarussalam.co.cc
> http://nandang-misbah.blogspot.com
> http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf
> وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم
>

--

وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More