Friday 2 April 2010

Usia

Judul: Usia


Dalam sebuah kesempatan, sahabat Nabi yang bernama Mu'az bin Jabbal ra
bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa bulan diawali dengan bentuknya yang
sabit, kemudian membesar menjadi purnama, lalu mengecil hingga sirna
dari pandangan?" Nabi lama terdiam hingga turunlah ayat Al Quran:
"Katakanlah, hal itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan
(ibadah) haji." (QS Al Baqarah [2]: 189)

Jika kita mencermati kehidupan yang harus dilalui oleh seorang hamba
Allah adalah bagaikan tahapan perjalanan bentuk bulan tersebut.
Manusia tadinya tidak ada sama sekali, kemudian terlahir dalam
bentuknya yang kecil, menjadi dewasa dan sempurna dalam jasmani dan
ruhani untuk kemudian menjadi tua dan pikun dengan segala
keterbatasannya. Pada akhirnya menghilang dari pentas dunia ini.
"Tanda" yang dimaksud dalam ayat diatas bagaikan sebuah peringatan
yang mengharuskan kita untuk selalu menjadikannya sebuah penunjuk arah
agar kita tidak lalai ataupun puas. Bukankah manusia itu hanya
memiliki tiga hal dalam hidupnya? Masa lalu yang selalu menjadi sumber
kesedihan; Masa kini yang selalu menjadi pergulatan antara syukur dan
sabar; serta masa depan yang selalu menjadi sumber kegelisahan?

Kita tidak pernah tahu berapa lama kesempatan usia itu diberikan
kepada kita untuk melangkah dalam pentas dunia ini. Dan yang
terpenting adalah bagaimana kita melakoninya dalam sebuah pementasan
hidup berlangsung untuk akhirnya ketika lampu-lampu pentas dimatikan,
layar diturunkan dan musik dihentikan tanda sebuah pertunjukan telah
usai, kita akan melihat hasil dari apa yang kita telah kita usahakan.

"Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh
menuju Rabb-mu. Maka pastilah kamu akan menemui-Nya (QS Al Insyiqaaq
[84]:6)

Sadar ataupun tidak, hidup ini adalah sebuah jalan menuju Rabb Yang
Maha Agung. Dan Allah Azza wa Jalla tidak akan pernah melihat
kesuksesan apa yang telah kita raih dalam hidup ini, tapi bagaimana
kita telah melaluinya. Bagaimana kita bersabar akan segala yang tidak
menyenangkan hati dan bagaimana kita bersyukur akan segala nikmat yang
menyenangkan hati.

Muhammad Iqbal, seorang Filusuf asal Pakistan yang bermukim di Inggris
hingga akhir hayatnya pernah menyatakan, "The sign of a kafir is that
he is lost in the horizons and the sign of a Mukmin is that the
horizons are lost in him." Tanda seorang yang tidak beriman adalah ia
merasakan dunia ini amat besar baginya hingga ia bagai terombang
ambing didalamnya sedangkan tanda seorang beriman adalah dunia ini
amat kecil baginya hingga dunia ini yang terombang ambing dalam
dirinya. Apa yang dimaksudkan Iqbal disini adalah seorang yang tidak
beriman selalu ingin mencapai kesuksesan dunia. Ketika sebuah
kesuksesan telah ia capai, hal itu tidak akan pernah bertahan lama
karena ia ingin meraih kesuksesan yang lain lagi dengan cara yang
berbeda pula. Begitu seterusnya hingga ia merasa lelah dan bosan. Bisa
jadi karena ia telah meraih segalanya. Dan bisa jadi pula karena ia
tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Hal ini sangat kontras dengan
seorang yang beriman. Dunia baginya adalah sebuah ladang amal sholeh
yang harus selalu ia lakukan, tempat bercocok tanam yang ia harapkan
balasan kebaikan dari Allah semata. Dimanapun berada, ia selalu ingin
menjadi berharga dan jauh dari kesia-sian diri. Orang lain merasakan
kehadirannya bagaikan sebuah keberkahan yang tiada hingga dan merasa
tentram selalu didekatnya.


Pernahkah kita bertanya, Dimanakah kita berada? Sudahkah kita menjadi
ketentraman bagi pasangan hidup kita? dan anak-anak kita? ataupun
orang-orang di dekat kita? ataukah sebaliknya kita hanya menjadi momok
yang menakutkan bagi siapapun yang ada disekeliling kita?


"Orang-orang yang beriman dan bramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan
dan tempat kembali yang baik." (QS Ar Ra'ad [13]:29)


Yang fakir kepada ampunan
Rabb-nya Yang Maha Berkuasa

M. Fachri
--------------------

Untuk membalas pesan ini, ikuti tautan di bawah ini:
http://www.facebook.com/n/?inbox%2Freadmessage.php&t=1253463700994&mid=21f24a6G4d5dcdfaG1b86c8aG0&n_m=abah.misbah%40gmail.com

Temukan orang dari buku alamat Gmail di FaceBook! Pergi ke:
http://www.facebook.com/n/?find-friends%2F&ref=email&mid=21f24a6G4d5dcdfaG1b86c8aG0&n_m=abah.misbah%40gmail.com


=======================================
Pesan ini ditujukan untuk abah.misbah@gmail.com. Jika Anda tidak ingin
lagi menerima email sejenis ini dari Facebook, klik tautan berikut
untuk berhenti berlangganan.
http://www.facebook.com/o.php?k=5a352d&u=1297993210&mid=21f24a6G4d5dcdfaG1b86c8aG0
Kantor Facebook beralamat di 1601 S. California Ave., Palo Alto, CA 94304.


--
MisbaH مصباح
http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم‎ ‎ ‎‏

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More