Saturday 24 April 2010

Sepercik Cahaya Keindahan Islam

Sepercik Cahaya Keindahan Islam
-Metode Beramal-
Al-Ustadz Arifin Baderi
Syari'at Al Qur'an mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa beramal
guna merealisasikan kepentingannya baik kepentingan dunia atau
akhirat. Sebagaimana syari'at Al Qur'an telah menanamkan pada jiwa
umatnya bahwa suatu keadaan yang ada pada mereka tidaklah pernah akan
berubah tanpa melalui upaya dan perjuangan dari mereka sendiri. Langit
tidaklah akan pernah menurunkan hujan emas dan perak, dan bumi
tidaklah akan menumbuhkan intan dan berlian. Semuanya harus diupayakan
dan diperoleh melalui perjuangan dan pengorbanan.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
"Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar Ra'adu: 11)
Syari'at Al Qur'an mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa memiliki
semangat baja dan tidak kenal putus asa dalam beramal. Walau aral
telah melintang, dan kegagalan telah dituai, akan tetapi semangat
beramal tidaklah boleh surut atau padam. Berjuang dan berjuang,
berusaha dan terus berusaha hingga keberhasilan dapat direalisasikan,
itulah semboyan setiap seorang muslim dalam setiap usahanya. Allah
Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا
إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
"Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan." (QS. Al Mukminun: 51)
Dan pada ayat lain, Allah Ta'ala berfirman,
وَلاَ تَيْأَسُواْ مِن رَّوْحِ اللّهِ إِنَّهُ لاَ يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ
اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS.
Yusuf: 87)
Oleh karena itu sikap bermalas-malasan dan hanya menunggu uluran
tangan orang lain, tidak pernah diajarkan dalam syari'at Al Qur'an.
Syari'at Al Qur'an bahkan menganjurkan agar setiap muslim mampu
menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi dirinya sendiri, keluarga
dan juga masyarakatnya. Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda,
على كل مسلم صدقة. قيل: أرأيت إن لم يجد؟ قال: يعتمل بيديه فينفع نفسه
ويتصدق. قال: قيل: أرأيت إن لم يستطع؟ قال: يعين ذا الحاجة الملهوف. قال:
قيل له: أرأيت إن لم يستطع؟ قال: يأمر بالمعروف أو الخير. قال: أرأيت إن
لم يفعل؟ قال: يمسك عن الشر، فإنها صدقة
"Wajib atas setiap orang muslim untuk bersedekah. Dikatakan kepada
beliau, 'Bagaimana bila ia tidak mampu?' Beliau menjawab, 'Ia bekerja
dengan kedua tangannya, sehingga ia menghasilkan kemanfaatan untuk
dirinya sendiri dan juga bersedekah.' Dikatakan lagi kepadanya,
'Bagaimana bila ia tidak mampu?' Beliau menjawab, 'Ia membantu orang
yang benar-benar dalam kesusahan.' Dikatakan lagi kepada beliau,
'Bagaimana bila ia tidak mampu?' Beliau menjawab, 'Ia memerintahkan
dengan yang ma'ruf atau kebaikan.' Penanya kembali berkata, 'Bagaimana
bila ia tidak (mampu) melakukannya?' Beliau menjawab, 'Ia menahan diri
dari perbuatan buruk, maka sesungguhnya itu adalah sedekah.'" (HR.
Muslim)
Dan pada hadits lain, beliau bersabda,
المؤمن القوي خير وأحب إلي الله من المؤمن الضعيف وفي كل خير. احرص على
ما ينفعك واستعن بالله ولا تعجز، وإن أصابك شيء فلا تقل: لو أني فعلت كذا
وكذا، لكان كذا وكذا، ولكن قل: قدر الله وما شاء فعل، فإن لو تفتح عمل
الشيطان
"Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah
dibanding seorang mukmin yang lemah, dan pada keduanya terdapat
kebaikan. Senantiasa berusahalah untuk melakukan segala yang berguna
bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau
menjadi lemah. Dan bila engkau ditimpa sesuatu, maka janganlah engkau
berkata: seandainya aku berbuat demikian, demikian, niscaya akan
terjadi demikian dan demikian, akan tetapi katakanlah, 'Allah telah
mentakdirkan, dan apa yang Ia kehendakilah yang akan Ia lakukan',
karena ucapan "seandainya" akan membukakan (pintu) godaan syetan."
(HR. Muslim)
Syari'at Al Qur'an ini bukan hanya berlaku dalam urusan dunia, dan
pekerjaan dunia, akan tetapi berlaku juga pada amalan yang berkaitan
dengan urusan akhirat, yaitu berupa amalan ibadah. Hendaknya setiap
muslim berjuang dan berusaha keras dalam menjalankan ibadah kepada
Allah Ta'ala. Tidak cukup hanya beramal, akan tetapi antara sesama
umat muslim saling berlomba-lomba dalam kebajikan dan amal sholeh,
وَلَوْ شَاء اللّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَـكِن
لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُم فَاسْتَبِقُوا الخَيْرَاتِ إِلَى الله
مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
"Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat
(saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa
yang telah kamu perselisihkan itu." (QS. Al Maidah: 48)
Dan pada ayat lain, Allah Ta'ala berfirman,
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا
السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ. الَّذِينَ
يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاء وَالضَّرَّاء وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ
وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ.
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ
ذَكَرُواْ اللّهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلاَّ اللّهُ وَلَمْ يُصِرُّواْ عَلَى مَا فَعَلُواْ وَهُمْ
يَعْلَمُونَ
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More