RAHMAT ALLAH MENGALAHKAN MURKANYA
Assalamu alaikum wrwb, mentemen terkasih...
Zinah adalah perbuatan dosa besar, karna perbuatan itu
keji dan kotor, maka sangsinya harus dirajam (disiksa dengan 100x cambukan
pakai rotan disaksikan oleh masyarakat sekampung) tidak ada balasan yang pantas
kepadanya kecuali neraka, (naudzubillahi mindalik)... namun karna rahmat allah
yang maha luas, kasih sayangnya telah mengalahkan kemurkaannya dengan
mengampuni atau menyiksa seseorang atas sekehendaknya...,
ketika seorang
pelacur yang hina dina sedang musafir di tengah padang pasir merasa kehausan,
kemudian mencari air yang jauh dari keramaian hingga susah mendapatkan... namun
setelah berjuang mencari kesana kemari akhirnya menemukan sumur lalu dia turun
mengambil air lalu kemudian meminum air secukupnya... lalu kemudian kembali
naik dan sampe di atas kaget melihat anjing yang sedang menjulur julurkan
lidahnya kehausan, kemudian dia empati merasa kasihan dan sayang kepada anjing
itu, akhirnya turun kembali ke sumur dan dikasihnya anjing minum..., maka dalam
riwayat tsb pelacur itu mati dalam khusnul khatimah, dia dapat ampunan dan
fadhalnya Allah, karna allah maha pengampun yang mengampuni kepada siapa saja
yang bertaubat akan kesalahanya dan hanya allah yang dapat menganugrahkan
surganya kepada siapa yang dikehendakinya...wallahu alam allahummahdinas
sirathalmustaqim...amin
dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri [Yang dimaksud perbuatan keji
(faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri
sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri
ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang
besar atau kecil], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka
mengetahui.(3:135)
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan
apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu
atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu
tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan
menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(2:284)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Seorang
lelaki yang sama sekali tidak pernah melakukan kebaikan berkata kepada
keluarganya, apabila dia mati, hendaknya mereka membakarnya, kemudian
menghamburkan sebagian abunya di darat dan sebagian lagi di lautan. Demi Allah!
Jika sekiranya Allah menakdirkan menyiksanya, tentu Dia akan menyiksanya dengan
siksa yang tidak pernah dia timpakan kepada seorangpun di antara orang-orang di
dunia. Kebetulan, ketika orang itu mati keluarganya melaksanakan apa yang
diperintahkan. Lalu Allah memerintahkan daratan untuk mengumpulkan hamburan abu
jenazah orang itu yang ada di daratan, dan memerintahkan lautan untuk
mengumpulkan tebaran abu jenazah orang itu yang ada di lautan. Kemudian Allah
berfirman, Mengapa engkau lakukan hal itu ؟
orang itu menjawab, Karena takut kepada-Mu, wahai Tuhan-ku! dan Engkau lebih
tahu hal itu. Lalu Allah mengampuni orang tersebut (1574-1575)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. tentang apa yang beliau
ceritakan dari Allah swt. beliau bersabda, Seorang hamba melakukan dosa, lalu
mengucap, الّلهُمَّ
اغْفِرْلِى ذَنْبِى Ya Allah, ampunilah dosaku.
Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia
mempunyai Tuhan yang mau mengampuni dosa, atau menghukum sebab dosa itu.
Kemudian orang itu mengulangi berbuat dosa, lalu mengucap sesudah itu, Wahai
Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa,
tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa, atau
menghukum sebab dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu
mengucap, Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku
berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni
dosa atau menghukum sebab dosa itu. Berbuatlah sesukamu, Aku benar-benar telah
mengampunimu (selama engkau berdosa, lalu bertaubat)( 1576)
Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Di kalangan
orang-orang sebelum kalian, ada seorang lelaki yang telah membunuh sembilan
puluh sembilan orang, kemudian dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling
berilmu. Dia ditunjukkan kepada seorang rahib (pendeta), diapun mendatangi
rahib tersebut dan mengatakan, bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan
orang, apakah dia boleh bertaubat (dan diterima taubatnya) ؟ Rahib itu menjawab, Tidak! Mendengar jawaban
rahib itu, dia segera membunuhnya, sehingga lengkaplah seratus orang yang telah
dia bunuh. Kemudian dia bertanya-tanya lagi tentang penduduk bumi yang paling
pintar. Ada yang menunjukkan kepada seorang yang alim (pandai). Dia datangi
orang pandai itu dan mengatakan, bahwa dirinya telah membunuh seratus orang.
Apakah dia masih layak bertaubat ؟
Orang alim itu menjawab, Ya! Siapa yang bisa menghalangi antara dia dengan
taubat ؟ Pergilah ke negeri Anu. Di sana, orang-orang
beribadah kepada Allah. Beribadahlah kepada Allah bersama mereka, jangan pulang
ke negerimu, karena negerimu itu negeri yang jelek. Orang itu berangkat, sampai
ketika dia sampai di pertengahan jalan, maut menjemputnya. Malaikat rahmat dan
malaikat azab (siksa) saling berbantah mengenainya. Malaikat rahmat berkata,
dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah,
sementara itu malaikat azab mengatakan, dia belum sempat melakukan perbuatan
baik sama sekali. Lalu datanglah seorang malaikat dalam bentuk manusia.
Malaikat-malaikat yang sedang berbantah itu mengangkatnya sebagai penengah di
antara mereka. Malaikat dalam bentuk manusia itupun berkata, Ukurlah jarak di
antara dua negeri. Ke negeri mana dia lebih dekat, maka ke sanalah dia
digolongkan. Para malaikat itu mengukurnya. Ternyata mereka dapatkan orang itu
lebih dekat ke negeri yang dituju (negeri yang baik, tempat beribadah), maka
malaikat rahmatlah yang berhak mengambilnya (1581)
Berlomba-lombalah
kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (57:21)
dan
bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (3:133.)
Nabi Adam dan Hawa as memiliki
kisah penuh rahasia dan tanda tanya. Allah swt menempatkan mereka berdua di
surga dan memerintahkan kepada mereka agar tidak memakan buah atau biji
tertentu. Namun setan telah menggoda mereka dan mereka memakannya dan tertimpa
bencana.
Allah swt berfirman kepada
mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku
katakan kepadamu: Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu
berdua?(QS. Al-A’raf [7]: 22)
Dalam kondisi ini, nabi Adam dan
Hawa as bertaubat dan mengangkat tangan sambil berdoa:
رَبّنا ظَلَمْنا
أَنْفُسَنا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنا وَ تَرْحَمْنا لَنَكونَنَّ مِنَ الخاسِرينَ
“Keduanya berkata: Ya Tuhan kami,
kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami
dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi.” (QS. Al-A’raf [7]: 23.)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Ketika Allah
menciptakan makhluk, Dia menulis dalam Kitab-Nya yang berada di sisi-Nya di
atas Arsy, Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku (1571)
Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.( 4:48.)