Saturday 5 October 2013

Berkurban

DARUSSALAM TIAP TAHUN MENERIMA DAN MENYALURKAN HEWAN/DAGING QURBAN
DARI PEKURBAN KEPADA PARA MUSTAHIK DIMANA TAHUN LALU KAMI MENERIMA 8
SAPI (4 SAPI DARI 383 DAN 4 SAPI KELUARGA DARUSSALAM)DAN SATU
DOMBA...HARAPAN MASYARAKAT TAHUN INI AKAN LEBIH BANYAK LAGI BERHUBUNG
TAHUN LALU MUSTAHIK SUDAH MENCAPAI 2800 ORANG DARI BERBAGAI DAERAH DI
WILAYAH WANARAJA dan sekitarnya

Kurban

adalah wujud akan

kecintaan kepada Allah,

dan tidak dikatakan

cinta bila tidak dibuktikan

dengan suatu

pengorbanan. Kurban

asal kata

dari arab kata qaraba,

dekat (upaya

mendekatkan diri pada

Allah

sebagai wujud syukur)

adalah dg pemotongan

hewan tentu saja yang

diwajibkan bagi orang

mampu akan tetapi bila

dilihat kaidah pendekatan

tidak hanya orang yang

mampu bahkan yang

tidak punya pun bisa

melaksanakan dengan

sedekah.

akan tetapi bila sedekah

harta tidak ada, bisa

dilakukan dengan

tenaga, pikiran, mengajak

amar makruf dan

melarang kejahatan dan

minimal mendoakan

orang lainpun adalah

sedekah

karna apapun ucapan,

perbuatan dan semua

yang kita lakukan dg baik

itu

adalah sedekah, dengan

kata lain sedekah tidak

hanya orang mampu saja


Berkurbanlah sebelum

jadi Korban


Dan

siapa yang dipelihara dari

ke kikiran dirinya, mereka

itulah orang orang yang

beruntung Surah: Al-

Hasyr - Ayat: 9 faittaquu

allaaha maa istatha'tum

waisma'uu wa-athii'uu wa-

anfiquu khayran li-

anfusikum waman yuuqa

syuhha nafsihi faulaa-ika

humu almuflihuuna 16.

Maka bertakwalah kamu

kepada Allah menurut

kesanggupanmu dan

dengarlah serta ta'atlah

dan nafkahkanlah nafkah

yang baik untuk dirimu

[1481]. Dan barangsiapa

yang dipelihara dari ke

kikiran dirinya, maka

mereka itulah orang-

orang yang beruntung.

[1481] Maksudnya:

nafkahkanlah nafkah

yang bermanfaat bagi

dunia dan akhirat. Surah:

At-Taghaabun - Ayat: 16

alladzii jama'a maalan

wa'addadahu 2. yang

mengumpulkan harta dan

menghitung- hitung

[1601], [1601] Maksudnya

mengumpulkan dan

menghitung-hitung harta

yang karenanya dia

menjadi kikir dan tidak

mau menafkahkannya di

jalan Allah. Surah: Al-

Humazah - Ayat: 2

Ingatlah, kamu ini orang-

orang yang diajak untuk

menafkahkan (hartamu)

pada jalan Allah. Maka di

antara kamu ada yang

kikir, dan siapa yang kikir

sesungguhnya dia

hanyalah kikir terhadap

dirinya sendiri. Dan Allah-

lah yang Maha Kaya

sedangkan kamulah

orang-orang yang

berkehendak (kepada-

Nya); dan jika kamu

berpaling niscaya Dia

akan mengganti (kamu)

dengan kaum yang lain;

dan mereka tidak akan

seperti kamu ini. Surah:

Muhammad - Ayat: 38

aaminuu biallaahi

warasuulihi wa-anfiquu

mimmaa ja'alakum

mustakhlafiina fiihi

faalladz iina aamanuu

minkum wa-anfaquu

lahum ajrun kabiirun 7.

Berimanlah kamu kepada

Allah dan Rasul- Nya dan

nafkahkanlah sebagian

dari hartamu yang Allah

telah menjadikan kamu

menguasainya (l457).

Maka orang-orang yang

beriman di antara kamu

dan menafkahkan

(sebagian) dari hartanya

memperoleh pahala yang

besar. [1457]. Yang

dimaksud dengan

menguasai di sini ialah

penguasaan yang bukan

secara mutlak. Hak milik

pada hakikatnya adalah

pada Allah. Manusia

menafkahkan hartanya itu

haruslah menurut hukum-

hukum yang telah

disyariatkan Allah.

Karena itu tidaklah boleh

kikir dan boros. Surah: Al-

Hadiid - Ayat: 7 alladziina

yabkhaluuna waya/

muruuna alnnaasa

bialbukhli waman

yatawalla fa-inna allaaha

huwa alghaniyyu alh

amiidu 24. (yaitu) orang-

orang yang kikir dan

menyuruh manusia

berbuat kikir. Dan

barangsiapa yang

berpaling (dari perintah-

perintah Allah) maka

sesungguhnya Allah Dia-

lah Yang Maha Kaya lagi

Maha Terpuji. Surah: Al-

Hadiid - Ayat: 24

Syaitan menjanjikan

(menakut- nakuti) kamu

dengan kemiskinan dan

menyuruh kamu berbuat

kejahatan ( kikir); sedang

Allah menjadikan

untukmu ampunan

daripada-Nya dan karunia

[170]. Dan Allah Maha

Luas (karunia-Nya) lagi

Maha Mengatahui. [170]

Balasan yang lebih baik

dari apa yang dikerjakan

sewaktu di dunia. Surah:

Al-Baqarah - Ayat: 268

alladziina yabkhaluuna

waya/muruuna alnnaasa

bialbukhli wayaktumuuna

maa aataahumu allaahu

min fadhlihi wa-a'tadnaa

lilkaafiriina 'adzaaban

muhiinaan 37. (yaitu)

orang-orang yang kikir,

dan menyuruh orang lain

berbuat kikir, dan

menyembunyikan karunia

Allah yang telah

diberikan-Nya kepada

mereka. Dan Kami telah

menyediakan untuk

orang-orang kafir [296]

siksa yang menghinakan.

[296] Maksudnya kafir

terhadap ni'mat Allah,

ialah karena kikir,

menyuruh orang lain

berbuat kikir.

Menyembunyikan karunia

Allah berarti tidak

mensyukuri ni'mat Allah.

SEBAB TURUNNYA

AYAT: Ibnu Jarir

mengetengahkan dari

jalur Ibnu Ishak dari

Muhammad bin Abu

Muhammad dari Ikrimah

atau Said dari Ibnu

Abbas, katanya, "Kardum

bin Zaid yakni sekutu dari

Ka'ab bin Asyraf,

bersama Usamah bin

Habib, Nafi' bin Abu Nafi',

Bahri bin Amr, Huyay bin

Akhtab dan Rifa'ah bin

Zaid bin Tabut datang

kepada beberapa lelaki

Ansar memberi mereka

nasihat, kata mereka,

'Jangan belanjakan harta

kalian. Kami khawatir

kalian akan ditimpa

kemiskinan habisnya

harta itu. Dan jangan

buru-buru mengeluarkan

nafkah, karena kalian

tidak tahu apa yang akan

terjadi!' Maka Allah swt.

pun menurunkan

mengenai mereka ini,

"Yaitu orang- orang yang

kikir dan menyuruh

manusia bersifat kikir...'

sampai dengan firman-

Nya, 'dan Allah Maha

Mengetahui keadaan

mereka.'" (Q.S. An-Nisa

37-39) Surah: An-Nisaa -

Ayat: 37
sebenarnya tangan

merekalah yang

dibelenggu [427] dan

merekalah yang dila'nat

disebabkan apa yang

telah mereka katakan itu.

(Tidak demikian), tetapi

kedua-dua tangan Allah

terbuka; Dia

menafkahkan

sebagaimana Dia

kehendaki. Dan Al-

Qur'an yang diturunkan

kepadamu dari Tuhanmu

sungguh-sungguh akan

menambah kedurhakaan

dan kekafiran bagi

kebanyakan di antara

mereka. Dan Kami telah

timbulkan permusuhan

dan kebencian di antara

mereka sampai hari

kiamat. Setiap mereka

menyalakan api

peperangan Allah

memadamkannya dan

mereka berbuat

kerusakan dimuka bumi

dan Allah tidak menyukai

orang-orang yang

membuat kerusakan.

[426]. Maksudnya ialah

kikir. [427]. Kalimat-

kalimat ini adalah kutukan

dari Allah terhadap orang-

orang Yahudi berarti

bahwa mereka akan

terbelenggu di bawah

kekuasaan bangsa-

bangsa lain selama di

dunia dan akan disiksa

dengan belenggu neraka

di akhirat kelak. SEBAB

TURUNNYA AYAT:

Imam Thabrani

mengetengahkan dari

Ibnu Abbas yang

menceritakan, bahwa ada

seseorang lelaki Yahudi

berkata kepada Nabi

saw., "Sesungguhnya

Tuhanmu itu bakhil, tidak

mau memberi." Orang

tersebut dikenal dengan

nama Nabbasy bin Qais;

kemudian Allah

menurunkan firman-Nya,

"Orang-orang Yahudi

berkata, 'Tangan Allah

terbelenggu...'" (Q.S. Al-

Maidah 64) Abu Syekh

mengetengahkan dari

jalur lain yang bersumber

dari Ibnu Abbas juga, ia

mengatakan, "Ayat:

Orang-orang Yahudi

berkata, 'Tangan Allah

terbelenggu...' (Q.S. Al-

Maidah 64) diturunkan

sebagai bantahan

terhadap apa yang

dikatakan oleh Fanhash

pemimpin Yahudi Bani

Qainuqa." Surah: Al-

Maidah - Ayat: 64


65.

Katakanlah: " Dialah yang

berkuasa untuk

mengirimkan azab

kepadamu, dari atas

kamu atau dari bawah

kakimu [482] atau Dia

mencampurkan kamu

dalam golongan-

golongan (yang saling

bertentangan) dan

merasakan kepada

sebahagian kamu

keganasan sebahagian

yang lain. Perhatikanlah,

betapa Kami

mendatangkan tanda-

tanda kebesaran Kami

silih berganti [483] agar

mereka memahami

(nya)". [482] Azab yang

datang dari atas seperti

hujan batu, petir dan lain

lain. Yang datang dari

bawah seperti gempa

bumi, banjir dan

sebagainya. [483]

Maksudnya: Allah s.w.t.

mendatangkan tanda-

tanda kebesaranNya

dalam berbagai rupa

dengan cara yang

berganti-ganti. Adapula

para mufassirin yang

mengartikan ayat di sini

dengan ayat-ayat Al-

Quraan yang berarti

bahwa ayat Al-Quraan itu

diturunkan ada yang

berupa berita gembira,

ada yang berupa

peringatan, cerita-cerita,

hukum-hukum dan lain-

lain. SEBAB TURUNNYA

AYAT: Ibnu Abu Hatim

mengetengahkan melalui

Zaid bin Aslam yang telah

mengatakan, bahwa

tatkala ayat ini turun,

yaitu firman-Nya,

"Katakanlah! 'Dialah yang

berkuasa untuk

mengirimkan azab

kepadamu dari atas

kamu...'" (Q.S. Al-An'am

65) Rasulullah saw.

bersabda, "Janganlah

kamu kembali menjadi

kufur sesudahku di mana

sebagian kamu memukul

leher sebagian lainnya

dengan pedang."

Kemudian para sahabat

berkata, "Bukankah kami

telah bersaksi, bahwa

tidak ada tuhan selain

Allah dan sesungguhnya

engkau adalah sebagai

utusan-Nya?" Sedangkan

sebagian orang-orang

mengatakan, "Tidak akan

terjadi selamanya

sebagian di antara kami

memukul sebagian

lainnya sedangkan kami

sama-sama sebagai

kaum muslimin."

Kemudian turunlah ayat,

"Perhatikanlah, betapa

Kami mendatangkan

tanda-tanda kebesaran

Kami silih-berganti agar

mereka memahaminya.

Dan kaummu

mendustakannya (azab)

padahal azab itu benar

adanya. Katakanlah, 'Aku

ini bukanlah orang yang

diserahi mengurus

urusanmu.' Untuk tiap-

tiap berita (yang dibawa

oleh rasul-rasul) ada

(waktu) terjadinya dan

kelak kamu akan

mengetahui." (Q.S. Al-

An`am 65-67). Surah: Al-

An'am - Ayat: 65 fa-

akhadzat-humu alrrajfatu

fa-ashbahuu fii daarihim

jaatsimiina 78. Karena itu

mereka ditimpa gempa,

maka jadilah mereka

mayat- mayat yang

bergelimpangan di tempat

tinggal mereka. Surah: Al-

A'raf - Ayat: 78 fa-

akhadzat-humu alrrajfatu

fa-ashbahuu fii daarihim

jaatsimiina 91. Kemudian

mereka ditimpa gempa,

maka jadilah mereka

mayat- mayat yang

bergelimpangan di dalam

rumah-rumah mereka,

Surah: Al-A'raf - Ayat: 91



--

--
MisbaH
http://www.anandadarussalam.tk
http://nandang-misbah.blogspot.com

وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ
صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More