Thursday 19 December 2013

Mulia

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Metpagi mentemen semoga kita tetap sehat walafiat dan makin bertambah berkah lahir batin dan selamat dunia akhirat dengan Rahmat Allah aamiin
Mentemen Allah menjadikan kita kecintaan kepada apa yang dinginkan seperti anak keturunan; harta kekayaan;  tahta kekuasaan dan atau titel jabatan dan berbagai asesoris popularitas....tapi apa yang kita banggakan dalam dunia ini atau kita utamakan...

Banyak orang menganggap kekayaanlah yang menjadikannya mulia; tidak sedikit orang membanggakan titel jabatan dan kekuasaannya bahkan orang mengejar ketenaran dan popularitasnya ...tapi apakah semua itu bisa menjamin terbebas dari siksa Allah yang maha dahsyat. ...

Klo semua itu kita anggap sebagai kenikmatan yg dikarunikan Allah;  itu sifatnya sementara ujian dan cobaan apakah dijadikan tujuan hidup kita atau wasilah tuk mendekatkan kepada-Nya...

Kalo memang harta kekayaan kita anggap mulia; kenapa Korun yang kaya raya sampai kunci kekayaanya lima belas peti  harus mati terhina ditelan bumi bersama hartanya ....
Kalo  kekuasaan itu kita anggap mulia kenapa Raja Firaun yang berkuasa  itu mati terhina  dikerm air laut ...
Kalo anak keturunan dan kebangsawanan itu sebagai kemuliaan kenapa Kan'an  anak seorang nabi harus mati terhina terbawa hanyut air bah...

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.(49:13)
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" Maksudnya: ialah Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat 15 dan 16. Tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi hamba-hamba-Nya.
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim (Yang dimaksud dengan "tidak memuliakan anak yatim" ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya). dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, (89:15-18)

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More