Monday 10 October 2011

MASIH ADAKAH TANGIS HARI RAYA

Tangisan Dihari Raya

Dari Anas bin Malik Ra,
dari Nabi Saw:
"Bahwasannya Nabi
Saw berangkat menuju
shalat Ied, anak-
anakpun asyik bermain gembira menyambut
kehadiran 'Idul fitri. Dan
diantara mereka ada
seorang anak duduk
menyaksikan mereka
yang tengah bergembira, pakaiannya
bekas dan ia pun
menangis. Kemudian Nabi Saw bertanya, "Hai anak
kecil, kenapa kamu
menangis sendirian,
sedang teman-temanmu
yang lain tengah asyik
bermain dan bergembira?" Anak kecil
itu belum mengenal
Rasul Saw, lalu ia
menjawab, "Hai tuan,
ayahku meninggal disisi
Rasulullah Saw dalam berperang bersamanya.
Dan sesudah itu ibuku
menikah lagi dengan
mengambil semua harta
peninggalan ayahku,
kemudian aku disingkirkan oleh
suaminya atau ayah
tiriku dari rumahku. Dan
kini tiada makanan,
minuman dan tempat
tinggal bagiku. Sewaktu aku melihat teman-
temanku pada hari raya
ini, sedang mereka
masih memiliki seorang
ayah, maka ingatanku
tertuju ketika ayahku meninggal, itulah yang
menyebabkan aku
menangis." Kemudian Rasulullah
Saw memegang
tangannya, seraya
berkata," Hai anak kecil,
sukakah jika aku
sebagai ayahmu, Aisyah sebagai ibumu,
Ali sebagai pamanmu,
Hasan dan Husein
sebagai saudaramu dan
Fatimah sebagai
saudara wanitamu?" Maka ia baru tahu
bahwa pria
dihadapannya adalah
Rasulullah Saw, dan ia
menjawab,"Kenapa
tidak suka Ya Rasul?" Selanjutnya iapun
dibawa pulang ke rumah
Nabi Saw, diberi
pakaian yang bagus,
disuruh makan yang
kenyang, dihiasi dan diberi minyak harum.
Lalu iapun tertawa
gembira, keluar
menjumpai kawan-
kawannya. Dan ketika
itu kawan-kawannya bertanya,"Tadi kamu
menangis, sekarang
tertawa gembira,
apakah yang terjadi
padamu?"
Jawabnya,"Ya, tadinya perutku lapar kini sudah
kenyang, tadinya aku
telanjang kini
berpakaian, dan
keberadaanku sebagai
anak yatim maka Rasulullah Saw sebagai
ayah dariku, Aisyah
sebagai ibuku, Hasan
dan Husein sebagai
saudara lelakiku, Ali sebagai pamanku,
Fatimah sebagai
saudara wanitaku,
kenapa aku tidak
bergembira dengan hal
yang demikian?" Sahut kawan-
kawannya,"Sekiranya
ayah kami gugur dalam
perang tersebut,
tentunya aku akan
sepertimu." Alkisah, setelah
Rasulullah Saw wafat,
anak kecil itu keluar
merasa sangat
bersedih, sehingga ia
menaburkan pasir pada kepalanya, ia minta
bantuan, katanya,"Kini
keberadaanku seperti
semula menjadi anak
yatim lagi." Akhirnya ia
ditampung oleh sahabat Abu Bakar Shiddiq , untuknya sendiri.

--
[image: MisbaH] <http://feeds.feedburner.com/%7Er/misbah2405/%7E6/3>
<http://wwwabah-blogspotcom.blogspot.com/2008/06/akibat-berbuat-maksiat.html>
--
MisbaH

http://anandadarussalam.co.cc/nyoba.html

وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ
صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More