Saturday 10 July 2010

Sombong

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh [294], dan teman sejawat, ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri, (4:36).
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong)
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
(31:18)
Tidak diragukan lagi bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang
mereka rahasiakan dan apa yang mereka lahirkan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong. (16:23)
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan
sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya
berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan
apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa. (17:37,38)
Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat Kami
adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka
segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula
mereka tidaklah sombong. (32:15)
(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita
terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (57:23)
Dari Haritsah bin Wahab katanya: "Saya mendengar Rasulullah bersabda:
"Tidaklah saya memberitahukan padamu semua, siapakah ahli neraka itu?
Mereka itu ialah orang yang keras kepala, suka mengumpulkan harta
tetapi enggan membelanjakannya - untuk kebaikan - lagi bersikap
sombong."(Muttafaq 'alaih)
Dari Abu Hurairah pula, katanya: "Ada tiga macam orang yang tidak akan
diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula menganggap
mereka sebagai orang bersih - dari dosa, juga tidak hendak melihat
mereka itu dan bahkan mereka akan memperoleh siksa yang pedih sekali,
yaitu orang tua yang berzina, raja/kepala negara-yang suka membohong
dan orang miskin yang sombong." (Riwayat Muslim)
Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu , ia
berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah Taala
melipat langit-langit pada hari kiamat, kemudian menggenggam
langit-langit itu dengan tangan kanan-Nya, lalu berfirman: Akulah
Raja! Manakah orang-orang penguasa yang suka menindas? Manakah
orang-orang yang sombong? Kemudian Dia melipat bumi dengan tangan
kiri-Nya, lalu berfirman: Akulah Raja! Manakah orang-orang penguasa
yang suka menindas? Manakah orang-orang yang sombong?
Dari Jabir Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk golongan orang yang
paling saya cintai di antara engkau semua serta yang terdekat
kedudukannya dengan saya pada hari kiamat ialah yang terbaik
budipekertinya di antara engkau semua itu, dan sesungguhnya termasuk
golongan orang yang paling saya benci di antara engkau semua serta
yang terjauh kedudukannya dengan saya pada hari kiamat ialah
orang-orang yang banyak berbicara, sombong bicaranya serta merasa
tinggi apa yang dipercakapkannya itu - karena kecongkakannya." Para
sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti apa arti
orang yang banyak bicara serta orang yang sombong bicaranya. Tetapi
apakah yang dimaksud mutafaihiq itu." Beliau Shallallahu 'alaihi wa
sallam menjawab: "Mereka itu ialah orang-orang yang sombong - merasa
tinggi isi pembicaraannya."
Diriwayatkan oleh ImamTermidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Atstsartsar ialah orang yang banyak bicaranya secara dipaksa-paksakan
sendiri. Almutasyaddiq ialah orang yang berlagak sombong kepada orang
banyak dengan kata- katanya dan kalau berbicara itu serasa penuh isi
mulutnya karena hendak memfasih-fasihkan serta mengagung-agungkan
pembicaraannya sendiri itu. Adapun Almutafaihiq asalnya dari kata
fahq, yaitu membuat penuh isi mulut dengan percakapannya serta
meluas-luaskan apa yang dibicarakannya, bahkan merasa asing - bangga -
dengan kata-katanya karena ketakabburan serta perasaan tingginya dan
menampakkan bahwa dirinya adalah lebih utama dari orang lain.
Imam Termidzi meriwayatkan dari Abdullah bin al-Mubarak rahimahullah
dalam menafsiri arti "bagusnya budipekerti", ia mengatakan: "Bagusnya
budipekerti ialah manisnya wajah, memberikan kebaikan dan menahan
kejahatan." Mujahid berkata, "Pemalu dan orang sombong tidak akan
dapat mempelajari pengetahuan agama."[39]
Aisyah berkata, "Sebaik-baik kaum wanita adalah kaum wanita sahabat
Anshar. Mereka tidak dihalang-halangi rasa malu untuk mempelajari
pengetahuan yang mendalam tentang agama."sesungguhnya Allah tidak malu
terhadap kebenaran. Dalam riwayat lain menyebutkan bahwa Tidak akan
masuk Surga orang yang ada dalam hatinya merasa sombong walaupun hanya
sebesar atom. Sombong dan angkuh perbuatan tinggi hati seakan paling
baik dan benar atau merasa diri lebih utama dan merasa bersih tdk
bersalah atau merasa paling unggul dari yang lain. Yang demikian bukan
hanya tidak masuk Surga bahkan Allah tidak mau melihatnya, mengampuni
dan menyayanginya. Allahummaghfirlana innana amanna faghfirlana
dunubana waqina adzabannar, laailaha illa anta subhanaka inni kuntu
minazhzhalimin amin

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More