Penonton lebih pintar dr Pemain

Umumnya manusia senang jadi penonton walaupun bukan pemain, karena memang bukan dan tidak alhlinya jadi pemain, akan tetapi walaupun cuma penonton lebih senang mengomentarinya seakan dia ahlinya seperti penonton bola..

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang...

Bersatulah jangan Bercerai-berai

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah keep

Kawinkanlah yang sendirian

Di usia selevel kita ini sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk anak-anak kita sebagai hak dan kewajiban kita untuk menikahkan mereka..

Monday 28 October 2013

Anak Yatim


وَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه عَنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( وَاَلَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ عَبْدٌ حَتَّى يُحِبَّ لِجَارِهِ - أَوْ لِأَخِيهِ- مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Anas bin Malik radhiallâhu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah (sempurna) iman seseorang diantara kalian hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri". (H.R. Muttafaqun 'Alaih).

Bersikap Lemah-lembut Kepada Anak Yatim, Anak-Anak Perempuan Dan Orang Lemah Yang Lain-lain, Kaum Fakir Miskin, Orang-orang Cacat, Berbuat Baik Kepada Mereka, Mengasihi, Merendahkan Diri Serta Bersikap Merendah Kepada Mereka

Allah Ta'ala berfirman: "Dan tundukkanlah sayapmu -yakni bersikap merendahlah kepada sesama kaum mu'minin," (al-Hijr: 88)

Allah Ta'ala berfirman pula: "Dan sabarkanlah dirimu beserta orang-orang yang menyeru Tuhannya di waktu pagi dan sore yang mereka itu menginginkan keridhaan Allah dan janganlah engkau hindarkan pandanganmu terhadap mereka itu, karena engkau menginginkan keindahan hiasan keduniaan." (al-Kahf: 28)

Allah Ta'ala berfirman lagi: "Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau bersikap kasar dan kepada peminta-peminta, janganlah engkau membentak-bentak." [26] (ad-Dhuha: 9-10)

Juga Allah Ta'ala berfirman: "Adakah engkau mengetahui siapa orang yang mendustakan Dia -Islam atau hari pembalasan di akhirat- itu? Yang sedemikian itu ialah orang yang tidak menghiraukan keadaan anak yatim dan tidak menyuruh -orang lain atau jiwanya sendiri- untuk memberi makan kepada orang miskin." (al-Ma'un: 1-3)

261. Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., katanya: "Kita beserta Nabi s.a.w. dan kita semua ada enam orang -selain Beliau s.a.w-. Kaum musyrikin lalu berkata: "Usirlah keenam orang itu, supaya mereka tidak berani -bersikap tidak sopan- kepada kita. Enam orang itu ialah saya -yang merawikan hadits ini-, Ibnu Mas'ud, seorang dari kabilah Hudzail, Bilal dan dua orang lagi yang tidak saya sebut namanya. Mereka ini dianggap tidak setaraf derajatnya oleh kaum musyrikin kalau duduk-duduk bersama mereka. Hal itu mengesan sekali dalam jiwa Rasulullah s.a.w. sedalam yang dikehendaki oleh Allah pengesanannya. Beliau mengusikkan itu dalam jiwanya, kemudian turunlah firman Allah -yang artinya-: "Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru kepada Tuhannya di waktu pagi dan sore yang mereka itu sama menginginkan keridhaan Allah belaka." (al-An'am: 52) (Riwayat Muslim)

262. Dari Abu Hurairah, yaitu 'A-idz bin 'Amr, al-Muzani dan ia termasuk golongan yang menyaksikan Bai'atur Ridhwan r.a. bahwasanya Abu Sufyan mendatangi Salman, Shuhaib, Bilal dalam sekelompok sahabat. Mereka lalu berkata: "Pedang-pedang Allah belum lagi bertindak terhadap musuh Allah sebagaimana tindakan yang semestinya -yang dimaksudkan musuh Allah ialah Abu Sufyan itu, sebab di kala itu ia masih menjadi kafir. Abu Bakar berkata: "Adakah engkau mengucapkan itu kepada sesepuh Quraisy dan penghulu mereka?" -Abu Bakar berkata ini karena mengharapkan supaya Abu Sufyan masuk Islam, bukan hendak melukai hati para sahabat yang berkata di atas-. Abu Bakar lalu mendatangi Nabi s.a.w. kemudian memberitahukan apa yang terjadi itu. Nabi s.a.w. bersabda: "Hai Abu Bakar, barangkali engkau menyebabkan mereka menjadi marah -sebab ucapanmu itu-. Jikalau engkau menyebabkan mereka marah, sesungguhnya engkau menyebabkan juga kemurkaan Tuhanmu." Kemudian Abu Bakar mendatangi orang-orang tadi lalu berkata: "Wahai saudara-saudaraku, apakah saya telah menyebabkan engkau semua menjadi marah?" Mereka menjawab: "Tidak. Semoga Allah memberikan pengampunan padamu, hai saudaraku." (Riwayat Muslim) Ucapannya: Ma'khadzaha artinya tidak memenuhi hak ketentuannya. Ya akhi diriwayatkan dengan fathahnya hamzah dan kasrahnya kha' serta diringankannya ya' - yakni tidak disyaddahkan. Juga diriwayatkan dengan dhammahnya hamzah, fathahnya kha' dan syaddahnya ya' -lalu berbunyi: Ukhayya.

263. Dari Sahl bin Sa'ad r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam syurga seperti ini." Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dan merenggangkan antara keduanya itu." (Riwayat Bukhari) Kafilul yatim ialah orang yang menanggung segala perkara yang diperlukan oleh anak yatim -baik makan, minum, kediaman, pakaian dan pendidikannya, juga lain-lainnya pula.

264. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pemelihara anak yatim, baik miliknya sendiri atau milik lainnya, saya -Nabi s.a.w.- dan ia adalah seperti kedua jari ini di dalam syurga." Yang merawikan hadits ini yakni Malik bin Anas mengisyaratkan dengan menggunakan jari telunjuk serta jari tengahnya. (Riwayat Muslim) Sabda Nabi s.a.w. Alyatim iahu au lighairihi, artinya ialah yang masih termasuk keluarganya atau yang termasuk orang lain. Yang masih keluarganya seperti anak yatim yang dipelihara oleh ibunya, neneknya, saudaranya atau lain-lainnya orang yang masih ada kekeluargaan dengannya. Wallahu a'lam.

265. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bukannya orang miskin itu orang yang ditolak oleh orang lain ketika meminta sebiji atau dua biji kurma, atau ketika meminta sesuap atau dua suap makanan. Tetapi sesungguhnya orang miskin yang sebenar-benarnya ialah orang yang enggan meminta-minta -sekalipun sebenarnya ia membutuhkan-." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat kedua kitab Shahih Bukhari dan Muslim itu disebutkan pula demikian: Nabi s.a.w. bersabda: "Bukannya orang miskin itu orang yang berkeliling menemui orang-orang banyak, lalu ditolak ketika meminta sesuap dua suap makanan atau sebiji dua biji kurma, tetapi orang miskin yang sebenar-benarnya ialah orang yang tidak mempunyai kekayaan untuk mencukupi kebutuhannya, tidak pula diketahui kemiskinannya, sebab andaikata diketahui tentu ia akan diberi sedekah, bahkan tidak pula ia suka berdiri lalu meminta-minta sesuatu kepada orang-orang."

266. Dari Abu Hurairah r.a. juga dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Orang yang berusaha untuk kepentingan seorang janda atau orang miskin itu seperti orang yang berjihad fisabilillah," dan saya -yang merawikan Hadits ini- mengira bahwa beliau s.a.w. juga bersabda: "Dan seperti pula seorang yang melakukan shalat malam yang tidak pernah letih -yakni setiap malam melakukannya, juga seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka -yakni berpuasa terus setiap harinya-." (Muttafaq 'alaih)

267. Dari Abu Hurairah r.a. lagi dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Seburuk-buruk makanan ialah makanan walimah yang tercegah -yakni tidak diundang- orang yang ingin mendatanginya yaitu kaum fakir miskin, sebab membutuhkannya, tetapi diundanglah orang yang tidak ingin mendatanginya -yaitu kaum kaya raya sebab sudah sering makan yang enak-enak. Namun demikian barangsiapa yang tidak mengabulkan undangan walimah -pengantin- itu, maka ia telah bermaksiat kepada Allah dan RasulNya." (Riwayat Muslim) Dalam riwayat kedua kitab shahih Bukhari dan Muslim juga disebutkan demikian yaitu dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: "Sejelek-jelek makanan ialah makanan walimah yang diundanglah ke situ orang-orang kaya dan ditinggalkanlah orang-orang fakir miskin."

268. Dari Anas r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa yang menanggung segala keperluan dua gadis -dan mencukupkan makan minumnya, pakaiannya, pendidikannya, dan lain-lain- sampai keduanya meningkat usia baligh, maka ia datang pada hari kiamat, saya -Nabi Muhammad s.a.w.- dan ia adalah seperti kedua jari ini dan beliau mengumpulkan jari-jarinya." (Riwayat Muslim) Jariyataini yakni dua jariah artinya dua orang anak perempuan.

269. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Ada seorang wanita masuk ke tempatku dan beserta wanita itu ada dua anak gadisnya. Wanita itu meminta sesuatu, tetapi tidak menemukan sesuatu apapun di sisiku selain sebiji kurma saja, kemudian itulah yang kuberikan padanya, lalu wanita tadi membaginya menjadi dua untuk kedua anaknya itu, ia sendiri tidak makan sedikitpun dari kurma tersebut. Selanjutnya ia berdiri lalu keluar. Nabi s.a.w. kebetulan masuk di tempatku pada waktu itu, lalu saya beritahukanlah hal tadi. Beliau s.a.w. terus bersabda: "Barangsiapa yang diberi cobaan sesuatu dari gadis-gadis seperti ini, lalu berbuat baik kepada mereka, maka gadis-gadis itulah yang akan menjadi tabir untuknya dari siksa neraka." (Muttafaq 'alaih)

270. Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula, katanya: "Saya didatangi oleh seorang wanita miskin yang membawa kedua anak gadisnya, lalu saya memberikan makanan kepada mereka itu berupa tiga biji buah kurma. Wanita itu memberikan setiap sebiji kurma itu kepada kedua anaknya. Seorang dapat sebuah dan sebuah lagi diangkatnya ke mulutnya -hendak dimakan sendiri-. Tiba-tiba kedua anaknya itu meminta supaya diberikan saja yang sebuah itu untuk mereka makan pula lalu wanita tadi memotong buah kurma yang hendak dimakan itu menjadi dua buah dan diberikan pada kedua anaknya. Keadaan wanita itu amat mengherankan saya, maka saya beritahukan apa yang diperbuat wanita itu kepada Rasulullah s.a.w., kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk wanita itu akan masuk syurga karena kelakuannya tadi dan akan dimerdekakan pula dari siksa neraka." (Riwayat Muslim)

271. Dari Abu Syuraih, yaitu Khuwailid bin 'Amr al-Khuza'i r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya saya sangat memberatkan dosa -yakni termasuk dosa yang berat- orang yang menyia-nyiakan haknya dua golongan yang lemah, yaitu anak yatim dan perempuan." Ini adalah hadits hasan yang diriwayatkan oleh an-Nasa'i dengan isnad yang baik. Makna Uharriju ialah aku menganggap dosa dan maksudnya berdosa bagi orang yang menyia-nyiakan haknya kedua macam orang di atas yakni anak yatim dan wanita, juga aku takut-takuti dengan sesangat-sangatnya orang yang melakukan sedemikian itu, bahkan kularang benar-benar, jangan sekali-kali dipermainkan hak-hak mereka itu.

272. Dari Mus'ab bin Sa'ad bin Abu Waqqash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Sa'ad merasa bahwasanya ia memiliki kelebihan keutamaan dari orang-orang yang sebawahnya, kemudian Nabi s.a.w. bersabda: "Bukankah engkau semua tidak akan memperoleh pertolongan atau rezeki melainkan dengan sebab usaha dari orang-orang yang lemah dari kalanganmu semua itu." Diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai hadits mursal, sebab sebenarnya Mus'ab bin Sa'ad itu adalah seorang Tabi'in. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Hafizh Abu Bakar al-Barqani dalam kitab shahihnya sebagai Hadis muttashil dari Mus'ab dari ayahnya r.a.

273. Dari Abuddarda', yaitu 'Uwaimir r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Carilah untukmu orang-orang yang lemah, sebab sesungguhnya engkau semua diberi rezeki serta pertolongan dengan sebab orang-orang yang lemah di kalangan engkau semua itu." Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan isnad yang baik.

Keterangan:
Hadis di atas menurut riwayat Imam an-Nasa'i berbunyi: "Sesungguhnya umat ini dapat memperoleh pertolongan -Allah Ta'ala- dengan sebab kaum yang lemah dari golongan mereka -kaum Muslimin-." Mengapa demikian? Dalam penafsirannya disebutkan bahwa kaum yang dha'if, lemah dan dipandang tidak berharga oleh umumnya masyarakat itulah yang justru banyak yang dikabulkan doanya, karena mereka ikhlas dalam berdoa dan lebih khusyu' dalam mengerjakan ibadah karena hati mereka sudah kosong sama sekali dari pemikiran perihal keduniawiyahan, sebab memang tidak memiliki kelebihan-kelebihan. Oleh sebab itu kita yang dari golongan berada, apalagi yang hartawan, jangan sekali-kali menganggap hina dina kepada mereka itu, sebab kefakiran dan kelemahan dalam hal harta benda itu memang bukan suatu cela. Mereka seyogyanya kita tolong sesuai dengan kemampuan kita, agar suka membantu kita berdoa untuk memperoleh rezeki yang halal. Mereka tentu suka mendoakan orang yang kasih sayang kepada mereka, sebab kalau ada rezeki yang kita peroleh, merekapun pasti akan merasakan bagiannya. Jadi sebagaimana orang yang tegap dan kuat merasa memiliki kelebihan dengan keberaniannya, maka kaum yang lemah itupun memiliki kelebihan di sisi Allah Ta'ala dengan doa yang mereka panjatkan yang mustajab (terkabul) kehadhirat Allah serta dengan keikhlasannya.

───
Catatan Kaki:

[26] Taqhar, dapat diartikan bersikap kasar atau menggunakan harta anak yatim itu untuk kepentingannya sendiri dan tidak ada maksud akan memberikan apabila ia telah dewasa. Adapun Tanhar yang artinya membentak-bentak, maksudnya ialah orang yang meminta-minta itu jangan ditolak secara kasar, tetapi berilah atau tolaklah dengan kata-kata yang baik dan halus.

Wednesday 23 October 2013

lebaran yatim

Ananda Darussalam, (panti asuhan dari Anak2 tanpa ayah bunda yang
ditinggalkan oleh orang tuanya, di Darussalam), Setelah mereka
ditinggalkan wafat oleh ayah atau ibunya, mereka menjadi yatim, atau
yatim piatu sementara bapak atau ibu yang ditinggal tersebut nikah
lagi akibatnya kehidupan mereka terancam dan tidak terurus baik
menyangkut makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan dan kelangsungan
hidupnnya sehingga kewajibannya tidak hanya walinya tetapi anda,
bapak, ibu, saudara saya, kita semua yang mengaku muslim bertanggung
jawab, oleh karena itu harus ada diantara kita yang mengurus, untuk
membesarkan, memelihara dan mendidiknya, dan mejadikannya mereka
sebagai keluarga kita.
Dari permasalahan tersebut di atas dan didorong dengan keinginan yang
kuat (ikhlas lillahi taala), maka kami memohon ridla dengan rahmat
dan berkah Allah kami aktulisasikan dalam Hikmah Merayakan Lebaran
Yatim dan Santunan Ananda Darussalam."

Maka dari penyelenggaraan ini merupakan kelima tahun sejak berdirinya
Ananda Darussalam:

Adapun acara yang akan digelar adalah karnaval 5o mobil keliling garut
sekitar dan festival minat dan bakat Ananda Darussalam pada tanggal 1o
november 2o13 sangatlah tepat dimana momen bersejarah ini merupakan
salah satu bulan yang dimuliakan Allah, disamping menyemarakan syiar2
Islam (tahun baru dan hari assyura) sekaligus perwujudan Sunnah Rasul
(khususnya dihari Assyura)
dan juga atas perintah Agama untuk menjadikan mereka sebagai keluarga
(Kafilul yatim ialah orang yang menanggung segala perkara yang
diperlukan oleh anak yatim - baik makan, minum, kediaman, pakaian dan
pendidikannya, dan juga lain-lainnya pula)
mohon doa restu

Friday 11 October 2013

Kebaikan

Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada (2:148)

"Jagalah kalian dari neraka sekalipun dengan (bershadaqah) sebelah butir kurma".

Kebaikan Kadang diaktualisasikan  sesuai Interpretasi dan keinginan kita yang diwujudkan dengan perbuatan dalam jumlah yang banyak sesuai selera kepuasan dan tidak memalukan, ...

hal ini tdk sesuai dengan keikhlasan dalam beramal, padahal sekecil apapun ada nilai dan ganjaran disisi Allah, bukan dinilai dengan kuantitas, rasa, dan estetika menurut hati kita, seperti pentil dalam sebuah mobil tidak dianggap remeh atau spele, sebentuk kecilpun tetap manfaatnya akan besar dalam memajukan mobil  demikian pula kita tdk menganggap kecil suatu kesalahan atau kejahatan karna itu  tetap akan diminta pertanggung jawabannya, seperti duri yang nancap dikaki, bila ada bakterinya bisa membuat seseorang diamputasi, demikian pula sebaliknya...

Rasulullah bersabda: "Telah didekatkan surga kepadaku hingga seandainya aku dibenarkan (berani) untuk mengambilnya tentu aku akan bawakan kepada kalian kurma dari kurma-kurma didalamnya. Dan didekatkan juga neraka kepadaku hingga aku berkata, 'Wahai Rabb, aku bersama mereka. Tiba-tiba aku melihat seorang wanita'. Aku (Nafi') menduga beliau mengatakan, "Dicakar-cakar oleh seekor kucing. Aku bertanya, 'Apa yang menyebabkan demikian? Mereka menjawab, 'Wanita tersebut mengurung  kucing tersebut hingga mati karena kelaparan karena dia tidak memberinya makan atau membiarkan kucing tersebut pergi mencari makan.' Nafi' berkata, "Aku menduga beliau mengatakan, "Mencari makan dari serangga di permukaan tanah'."

"Barangsiapa yang bershadaqah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya hingga membesar seperti gunung".

jagalah kalian dari neraka sekalipun dengan (bershadaqah) sebutir kurma. Jika dia tidak memilikinya maka dengan berkata yang baik".

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. ( Surah Al-Zalzala, Verse 7- 8)

Wednesday 9 October 2013

Rahmat Allah

RAHMAT ALLAH MENGALAHKAN MURKANYA

Assalamu alaikum wrwb, mentemen terkasih...

Zinah adalah perbuatan dosa besar, karna perbuatan itu keji dan kotor, maka sangsinya harus dirajam (disiksa dengan 100x cambukan pakai rotan disaksikan oleh masyarakat sekampung) tidak ada balasan yang pantas kepadanya kecuali neraka, (naudzubillahi mindalik)... namun karna rahmat allah yang maha luas, kasih sayangnya telah mengalahkan kemurkaannya dengan mengampuni atau menyiksa seseorang atas sekehendaknya..., 

ketika seorang pelacur yang hina dina sedang musafir di tengah padang pasir merasa kehausan, kemudian mencari air yang jauh dari keramaian hingga susah mendapatkan... namun setelah berjuang mencari kesana kemari akhirnya menemukan sumur lalu dia turun mengambil air lalu kemudian meminum air secukupnya... lalu kemudian kembali naik dan sampe di atas kaget melihat anjing yang sedang menjulur julurkan lidahnya kehausan, kemudian dia empati merasa kasihan dan sayang kepada anjing itu, akhirnya turun kembali ke sumur dan dikasihnya anjing minum..., maka dalam riwayat tsb pelacur itu mati dalam khusnul khatimah, dia dapat ampunan dan fadhalnya Allah, karna allah maha pengampun yang mengampuni kepada siapa saja yang bertaubat akan kesalahanya dan hanya allah yang dapat menganugrahkan surganya kepada siapa yang dikehendakinya...wallahu alam allahummahdinas sirathalmustaqim...amin

dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri [Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba. Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa diri sendiri baik yang besar atau kecil], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.(3:135)

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(2:284)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, Seorang lelaki yang sama sekali tidak pernah melakukan kebaikan berkata kepada keluarganya, apabila dia mati, hendaknya mereka membakarnya, kemudian menghamburkan sebagian abunya di darat dan sebagian lagi di lautan. Demi Allah! Jika sekiranya Allah menakdirkan menyiksanya, tentu Dia akan menyiksanya dengan siksa yang tidak pernah dia timpakan kepada seorangpun di antara orang-orang di dunia. Kebetulan, ketika orang itu mati keluarganya melaksanakan apa yang diperintahkan. Lalu Allah memerintahkan daratan untuk mengumpulkan hamburan abu jenazah orang itu yang ada di daratan, dan memerintahkan lautan untuk mengumpulkan tebaran abu jenazah orang itu yang ada di lautan. Kemudian Allah berfirman, Mengapa engkau lakukan hal itu ؟ orang itu menjawab, Karena takut kepada-Mu, wahai Tuhan-ku! dan Engkau lebih tahu hal itu. Lalu Allah mengampuni orang tersebut (1574-1575)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. tentang apa yang beliau ceritakan dari Allah swt. beliau bersabda, Seorang hamba melakukan dosa, lalu mengucap, الّلهُمَّ اغْفِرْلِى ذَنْبِى Ya Allah, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang mau mengampuni dosa, atau menghukum sebab dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi berbuat dosa, lalu mengucap sesudah itu, Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang bisa mengampuni dosa, atau menghukum sebab dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu mengucap, Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman, Hamba-Ku berbuat dosa, tetapi dia tahu bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa atau menghukum sebab dosa itu. Berbuatlah sesukamu, Aku benar-benar telah mengampunimu (selama engkau berdosa, lalu bertaubat)( 1576)

Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Di kalangan orang-orang sebelum kalian, ada seorang lelaki yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, kemudian dia bertanya tentang penduduk bumi yang paling berilmu. Dia ditunjukkan kepada seorang rahib (pendeta), diapun mendatangi rahib tersebut dan mengatakan, bahwa dia telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, apakah dia boleh bertaubat (dan diterima taubatnya) ؟ Rahib itu menjawab, Tidak! Mendengar jawaban rahib itu, dia segera membunuhnya, sehingga lengkaplah seratus orang yang telah dia bunuh. Kemudian dia bertanya-tanya lagi tentang penduduk bumi yang paling pintar. Ada yang menunjukkan kepada seorang yang alim (pandai). Dia datangi orang pandai itu dan mengatakan, bahwa dirinya telah membunuh seratus orang. Apakah dia masih layak bertaubat ؟ Orang alim itu menjawab, Ya! Siapa yang bisa menghalangi antara dia dengan taubat ؟ Pergilah ke negeri Anu. Di sana, orang-orang beribadah kepada Allah. Beribadahlah kepada Allah bersama mereka, jangan pulang ke negerimu, karena negerimu itu negeri yang jelek. Orang itu berangkat, sampai ketika dia sampai di pertengahan jalan, maut menjemputnya. Malaikat rahmat dan malaikat azab (siksa) saling berbantah mengenainya. Malaikat rahmat berkata, dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah, sementara itu malaikat azab mengatakan, dia belum sempat melakukan perbuatan baik sama sekali. Lalu datanglah seorang malaikat dalam bentuk manusia. Malaikat-malaikat yang sedang berbantah itu mengangkatnya sebagai penengah di antara mereka. Malaikat dalam bentuk manusia itupun berkata, Ukurlah jarak di antara dua negeri. Ke negeri mana dia lebih dekat, maka ke sanalah dia digolongkan. Para malaikat itu mengukurnya. Ternyata mereka dapatkan orang itu lebih dekat ke negeri yang dituju (negeri yang baik, tempat beribadah), maka malaikat rahmatlah yang berhak mengambilnya (1581)
 

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (39:53)
 

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (57:21)

dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (3:133.)

Nabi Adam dan Hawa as memiliki kisah penuh rahasia dan tanda tanya. Allah swt menempatkan mereka berdua di surga dan memerintahkan kepada mereka agar tidak memakan buah atau biji tertentu. Namun setan telah menggoda mereka dan mereka memakannya dan tertimpa bencana.
Allah swt berfirman kepada mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?(QS. Al-A’raf [7]: 22)

Dalam kondisi ini, nabi Adam dan Hawa as bertaubat dan mengangkat tangan sambil berdoa:

رَبّنا ظَلَمْنا أَنْفُسَنا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنا وَ تَرْحَمْنا لَنَكونَنَّ مِنَ الخاسِرينَ

“Keduanya berkata: Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf [7]: 23.)


Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Ketika Allah menciptakan makhluk, Dia menulis dalam Kitab-Nya yang berada di sisi-Nya di atas Arsy, Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku (1571)


Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.( 4:48.)



Cinta itu jujur

1. Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasu!Nya hendaklah dia
berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu
tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)

2. Barangsiapa mengutamakan kecintaan Allah atas kecintaan manusia
maka Allah akan melindunginya dari beban gangguan manusia. (HR.
Ad-Dailami)

3. Paling kuat tali huhungan keimanan ialah cinta karena Allah dan
benci karena Allah. (HR. Ath-Thabrani)

4. Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud
dan Ahmad)

--

--
MisbaH
http://www.anandadarussalam.tk
http://nandang-misbah.blogspot.com

وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ
صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

Saturday 5 October 2013

Berkurban

DARUSSALAM TIAP TAHUN MENERIMA DAN MENYALURKAN HEWAN/DAGING QURBAN
DARI PEKURBAN KEPADA PARA MUSTAHIK DIMANA TAHUN LALU KAMI MENERIMA 8
SAPI (4 SAPI DARI 383 DAN 4 SAPI KELUARGA DARUSSALAM)DAN SATU
DOMBA...HARAPAN MASYARAKAT TAHUN INI AKAN LEBIH BANYAK LAGI BERHUBUNG
TAHUN LALU MUSTAHIK SUDAH MENCAPAI 2800 ORANG DARI BERBAGAI DAERAH DI
WILAYAH WANARAJA dan sekitarnya

Kurban

adalah wujud akan

kecintaan kepada Allah,

dan tidak dikatakan

cinta bila tidak dibuktikan

dengan suatu

pengorbanan. Kurban

asal kata

dari arab kata qaraba,

dekat (upaya

mendekatkan diri pada

Allah

sebagai wujud syukur)

adalah dg pemotongan

hewan tentu saja yang

diwajibkan bagi orang

mampu akan tetapi bila

dilihat kaidah pendekatan

tidak hanya orang yang

mampu bahkan yang

tidak punya pun bisa

melaksanakan dengan

sedekah.

akan tetapi bila sedekah

harta tidak ada, bisa

dilakukan dengan

tenaga, pikiran, mengajak

amar makruf dan

melarang kejahatan dan

minimal mendoakan

orang lainpun adalah

sedekah

karna apapun ucapan,

perbuatan dan semua

yang kita lakukan dg baik

itu

adalah sedekah, dengan

kata lain sedekah tidak

hanya orang mampu saja


Berkurbanlah sebelum

jadi Korban


Dan

siapa yang dipelihara dari

ke kikiran dirinya, mereka

itulah orang orang yang

beruntung Surah: Al-

Hasyr - Ayat: 9 faittaquu

allaaha maa istatha'tum

waisma'uu wa-athii'uu wa-

anfiquu khayran li-

anfusikum waman yuuqa

syuhha nafsihi faulaa-ika

humu almuflihuuna 16.

Maka bertakwalah kamu

kepada Allah menurut

kesanggupanmu dan

dengarlah serta ta'atlah

dan nafkahkanlah nafkah

yang baik untuk dirimu

[1481]. Dan barangsiapa

yang dipelihara dari ke

kikiran dirinya, maka

mereka itulah orang-

orang yang beruntung.

[1481] Maksudnya:

nafkahkanlah nafkah

yang bermanfaat bagi

dunia dan akhirat. Surah:

At-Taghaabun - Ayat: 16

alladzii jama'a maalan

wa'addadahu 2. yang

mengumpulkan harta dan

menghitung- hitung

[1601], [1601] Maksudnya

mengumpulkan dan

menghitung-hitung harta

yang karenanya dia

menjadi kikir dan tidak

mau menafkahkannya di

jalan Allah. Surah: Al-

Humazah - Ayat: 2

Ingatlah, kamu ini orang-

orang yang diajak untuk

menafkahkan (hartamu)

pada jalan Allah. Maka di

antara kamu ada yang

kikir, dan siapa yang kikir

sesungguhnya dia

hanyalah kikir terhadap

dirinya sendiri. Dan Allah-

lah yang Maha Kaya

sedangkan kamulah

orang-orang yang

berkehendak (kepada-

Nya); dan jika kamu

berpaling niscaya Dia

akan mengganti (kamu)

dengan kaum yang lain;

dan mereka tidak akan

seperti kamu ini. Surah:

Muhammad - Ayat: 38

aaminuu biallaahi

warasuulihi wa-anfiquu

mimmaa ja'alakum

mustakhlafiina fiihi

faalladz iina aamanuu

minkum wa-anfaquu

lahum ajrun kabiirun 7.

Berimanlah kamu kepada

Allah dan Rasul- Nya dan

nafkahkanlah sebagian

dari hartamu yang Allah

telah menjadikan kamu

menguasainya (l457).

Maka orang-orang yang

beriman di antara kamu

dan menafkahkan

(sebagian) dari hartanya

memperoleh pahala yang

besar. [1457]. Yang

dimaksud dengan

menguasai di sini ialah

penguasaan yang bukan

secara mutlak. Hak milik

pada hakikatnya adalah

pada Allah. Manusia

menafkahkan hartanya itu

haruslah menurut hukum-

hukum yang telah

disyariatkan Allah.

Karena itu tidaklah boleh

kikir dan boros. Surah: Al-

Hadiid - Ayat: 7 alladziina

yabkhaluuna waya/

muruuna alnnaasa

bialbukhli waman

yatawalla fa-inna allaaha

huwa alghaniyyu alh

amiidu 24. (yaitu) orang-

orang yang kikir dan

menyuruh manusia

berbuat kikir. Dan

barangsiapa yang

berpaling (dari perintah-

perintah Allah) maka

sesungguhnya Allah Dia-

lah Yang Maha Kaya lagi

Maha Terpuji. Surah: Al-

Hadiid - Ayat: 24

Syaitan menjanjikan

(menakut- nakuti) kamu

dengan kemiskinan dan

menyuruh kamu berbuat

kejahatan ( kikir); sedang

Allah menjadikan

untukmu ampunan

daripada-Nya dan karunia

[170]. Dan Allah Maha

Luas (karunia-Nya) lagi

Maha Mengatahui. [170]

Balasan yang lebih baik

dari apa yang dikerjakan

sewaktu di dunia. Surah:

Al-Baqarah - Ayat: 268

alladziina yabkhaluuna

waya/muruuna alnnaasa

bialbukhli wayaktumuuna

maa aataahumu allaahu

min fadhlihi wa-a'tadnaa

lilkaafiriina 'adzaaban

muhiinaan 37. (yaitu)

orang-orang yang kikir,

dan menyuruh orang lain

berbuat kikir, dan

menyembunyikan karunia

Allah yang telah

diberikan-Nya kepada

mereka. Dan Kami telah

menyediakan untuk

orang-orang kafir [296]

siksa yang menghinakan.

[296] Maksudnya kafir

terhadap ni'mat Allah,

ialah karena kikir,

menyuruh orang lain

berbuat kikir.

Menyembunyikan karunia

Allah berarti tidak

mensyukuri ni'mat Allah.

SEBAB TURUNNYA

AYAT: Ibnu Jarir

mengetengahkan dari

jalur Ibnu Ishak dari

Muhammad bin Abu

Muhammad dari Ikrimah

atau Said dari Ibnu

Abbas, katanya, "Kardum

bin Zaid yakni sekutu dari

Ka'ab bin Asyraf,

bersama Usamah bin

Habib, Nafi' bin Abu Nafi',

Bahri bin Amr, Huyay bin

Akhtab dan Rifa'ah bin

Zaid bin Tabut datang

kepada beberapa lelaki

Ansar memberi mereka

nasihat, kata mereka,

'Jangan belanjakan harta

kalian. Kami khawatir

kalian akan ditimpa

kemiskinan habisnya

harta itu. Dan jangan

buru-buru mengeluarkan

nafkah, karena kalian

tidak tahu apa yang akan

terjadi!' Maka Allah swt.

pun menurunkan

mengenai mereka ini,

"Yaitu orang- orang yang

kikir dan menyuruh

manusia bersifat kikir...'

sampai dengan firman-

Nya, 'dan Allah Maha

Mengetahui keadaan

mereka.'" (Q.S. An-Nisa

37-39) Surah: An-Nisaa -

Ayat: 37
sebenarnya tangan

merekalah yang

dibelenggu [427] dan

merekalah yang dila'nat

disebabkan apa yang

telah mereka katakan itu.

(Tidak demikian), tetapi

kedua-dua tangan Allah

terbuka; Dia

menafkahkan

sebagaimana Dia

kehendaki. Dan Al-

Qur'an yang diturunkan

kepadamu dari Tuhanmu

sungguh-sungguh akan

menambah kedurhakaan

dan kekafiran bagi

kebanyakan di antara

mereka. Dan Kami telah

timbulkan permusuhan

dan kebencian di antara

mereka sampai hari

kiamat. Setiap mereka

menyalakan api

peperangan Allah

memadamkannya dan

mereka berbuat

kerusakan dimuka bumi

dan Allah tidak menyukai

orang-orang yang

membuat kerusakan.

[426]. Maksudnya ialah

kikir. [427]. Kalimat-

kalimat ini adalah kutukan

dari Allah terhadap orang-

orang Yahudi berarti

bahwa mereka akan

terbelenggu di bawah

kekuasaan bangsa-

bangsa lain selama di

dunia dan akan disiksa

dengan belenggu neraka

di akhirat kelak. SEBAB

TURUNNYA AYAT:

Imam Thabrani

mengetengahkan dari

Ibnu Abbas yang

menceritakan, bahwa ada

seseorang lelaki Yahudi

berkata kepada Nabi

saw., "Sesungguhnya

Tuhanmu itu bakhil, tidak

mau memberi." Orang

tersebut dikenal dengan

nama Nabbasy bin Qais;

kemudian Allah

menurunkan firman-Nya,

"Orang-orang Yahudi

berkata, 'Tangan Allah

terbelenggu...'" (Q.S. Al-

Maidah 64) Abu Syekh

mengetengahkan dari

jalur lain yang bersumber

dari Ibnu Abbas juga, ia

mengatakan, "Ayat:

Orang-orang Yahudi

berkata, 'Tangan Allah

terbelenggu...' (Q.S. Al-

Maidah 64) diturunkan

sebagai bantahan

terhadap apa yang

dikatakan oleh Fanhash

pemimpin Yahudi Bani

Qainuqa." Surah: Al-

Maidah - Ayat: 64


65.

Katakanlah: " Dialah yang

berkuasa untuk

mengirimkan azab

kepadamu, dari atas

kamu atau dari bawah

kakimu [482] atau Dia

mencampurkan kamu

dalam golongan-

golongan (yang saling

bertentangan) dan

merasakan kepada

sebahagian kamu

keganasan sebahagian

yang lain. Perhatikanlah,

betapa Kami

mendatangkan tanda-

tanda kebesaran Kami

silih berganti [483] agar

mereka memahami

(nya)". [482] Azab yang

datang dari atas seperti

hujan batu, petir dan lain

lain. Yang datang dari

bawah seperti gempa

bumi, banjir dan

sebagainya. [483]

Maksudnya: Allah s.w.t.

mendatangkan tanda-

tanda kebesaranNya

dalam berbagai rupa

dengan cara yang

berganti-ganti. Adapula

para mufassirin yang

mengartikan ayat di sini

dengan ayat-ayat Al-

Quraan yang berarti

bahwa ayat Al-Quraan itu

diturunkan ada yang

berupa berita gembira,

ada yang berupa

peringatan, cerita-cerita,

hukum-hukum dan lain-

lain. SEBAB TURUNNYA

AYAT: Ibnu Abu Hatim

mengetengahkan melalui

Zaid bin Aslam yang telah

mengatakan, bahwa

tatkala ayat ini turun,

yaitu firman-Nya,

"Katakanlah! 'Dialah yang

berkuasa untuk

mengirimkan azab

kepadamu dari atas

kamu...'" (Q.S. Al-An'am

65) Rasulullah saw.

bersabda, "Janganlah

kamu kembali menjadi

kufur sesudahku di mana

sebagian kamu memukul

leher sebagian lainnya

dengan pedang."

Kemudian para sahabat

berkata, "Bukankah kami

telah bersaksi, bahwa

tidak ada tuhan selain

Allah dan sesungguhnya

engkau adalah sebagai

utusan-Nya?" Sedangkan

sebagian orang-orang

mengatakan, "Tidak akan

terjadi selamanya

sebagian di antara kami

memukul sebagian

lainnya sedangkan kami

sama-sama sebagai

kaum muslimin."

Kemudian turunlah ayat,

"Perhatikanlah, betapa

Kami mendatangkan

tanda-tanda kebesaran

Kami silih-berganti agar

mereka memahaminya.

Dan kaummu

mendustakannya (azab)

padahal azab itu benar

adanya. Katakanlah, 'Aku

ini bukanlah orang yang

diserahi mengurus

urusanmu.' Untuk tiap-

tiap berita (yang dibawa

oleh rasul-rasul) ada

(waktu) terjadinya dan

kelak kamu akan

mengetahui." (Q.S. Al-

An`am 65-67). Surah: Al-

An'am - Ayat: 65 fa-

akhadzat-humu alrrajfatu

fa-ashbahuu fii daarihim

jaatsimiina 78. Karena itu

mereka ditimpa gempa,

maka jadilah mereka

mayat- mayat yang

bergelimpangan di tempat

tinggal mereka. Surah: Al-

A'raf - Ayat: 78 fa-

akhadzat-humu alrrajfatu

fa-ashbahuu fii daarihim

jaatsimiina 91. Kemudian

mereka ditimpa gempa,

maka jadilah mereka

mayat- mayat yang

bergelimpangan di dalam

rumah-rumah mereka,

Surah: Al-A'raf - Ayat: 91



--

--
MisbaH
http://www.anandadarussalam.tk
http://nandang-misbah.blogspot.com

وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَـٰمِ وَيَہۡدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ
صِرَٲطٍ۬ مُّسۡتَقِيم

Friday 4 October 2013

Berkurbanlah sebelum jadi korban

Menjadi Yang Paling
Dicintai

"Bukan daging-daging
unta dan darahnya itu
yang dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari
kamulah yang dapat
mencapainya …" (Al- Hajj: 37)

Maha Agung Allah
yang Menciptakan
kehidupan dengan
segala
kelengkapannya. Ada kelengkapan pokok,
ada juga yang cuma
hiasan. Sayangnya,
tak sedikit manusia
yang terkungkung pada
jeratan kelengkapan aksesoris.

Berkurbanlah, Anda
akan menjadi yang
paling kaya
Logika sederhana
manusia kerap mengatakan kalau
memberi berarti
terkurangi. Seseorang
yang sebelumnya
punya lima mangga
misalnya, akan berkurang jika ia
memberikan dua
mangga ke orang lain.
Logika inilah yang
akhirnya menghalangi
orang untuk berkurban. Jika bukan karena iman
yang dalam, logika ini
akan terus bercokol
dalam hati. Ia akan
terus menenggelamkan
manusia dalam kehidupan yang
sempit, hingga ajal
menjemput. Sulit
menerjemahkan
sebuah pemberian
sebagai keuntungan. Sebaliknya, pemberian
dan pengorbanan
adalah sama dengan
pengurangan.
Rasulullah saw.
mengajarkan logika yang berbeda. Beliau
saw. mengikis sifat-
sifat kemanusiaan
yang cinta kebendaan
menjadi sifat mulia
yang cinta pahala. Semakin banyak
memberi, orang akan
semakin kaya. Karena
kaya bukan pada
jumlah harta, tapi pada
ketinggian mutu jiwa. Rasulullah saw.
mengatakan, "Yang
dinamakan kekayaan
bukanlah banyaknya
harta benda. Tetapi,
kekayaan yang sebenarnya ialah
kekayaan jiwa
(hati)." (HR. Abu Ya'la)

Berkurbanlah, Anda
akan menjadi orang
sukses Sukses dalam hidup
adalah impian tiap
orang. Tak seorang
pun yang ingin hidup
susah: rezeki menjadi
sempit, kesehatan menjadi langka, dan
ketenangan cuma
dalam angan-angan.
Hidup seperti siksaan
yang tak kunjung usai.
Semua langkah seperti selalu menuju
kegagalan. Buntu.
Namun, tak sedikit
yang cuma berputar-
putar pada jalan yang
salah. Padahal, rumus jalan bahagia sangat
sederhana. Di
antaranya, kikis segala
sifat kikir, Anda akan
menemukan jalan hidup
yang serba mudah. Allah swt. berfirman,
"Ada pun orang yang
memberikan (hartanya
di jalan Allah) dan
bertakwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga), maka Kami
kelak akan menyiapkan
baginya jalan yang
mudah. Dan ada pun
yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
serta mendustakan
pahala yang terbaik,
maka kelak Kami akan
menyiapkan baginya
(jalan) yang sukar." (Al- Lail: 5-10)
Kalau jalan hidup
menjadi begitu mudah,
semua halangan akan
terasa ringan. Inilah
pertanda kesuksesan hidup seseorang.
Semua yang dicita-
citakan menjadi
kenyataan. Maha
Benar Allah dalam
firman-Nya, "…dan siapa yang dipelihara
dari kekikiran dirinya,
mereka itulah orang-
orang yang
sukses." (Al-Hasyr: 9)

Berkurbanlah, Anda akan sangat dekat
dengan Yang Maha
Sayang
Sebenarnya, Allah
sangat dekat dengan
hamba-hambaNya melebihi dekatnya sang
hamba dengan urat
lehernya. "Dan
sesungguhnya Kami
telah menciptakan
manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat
kepadanya dari pada
urat lehernya." (Qaaf:
16) Namun, ketika ada
hijab atau dinding, yang
dekat menjadi terasa
sangat jauh. Karena
hijab, sesuatu menjadi
tak terlihat, tak terdengar, bahkan tak
terasa sama sekali.
Dan salah satu hijab
yang kerap
menghalangi kedekatan
seorang hamba dengan Penciptanya adalah
kecintaan pada harta.
Islam tidak
mengajarkan umatnya
untuk tidak berharta.
Atau, menjadi miskin dulu agar bisa dekat
dengan Allah swt.
Tentu bukan itu. Tapi,
bagaimana meletakkan
harta atau fasilitas
hidup lain cuma di tangan saja. Bukan
tertanam dalam hati.
Dengan kata lain, harta
cuma sebagai sarana.
Bukan tujuan.
Karena itu, perlu pembiasaan-
pembiasaan agar jiwa
tetap terdidik. Dan
salah satu pembiasaan
itu adalah dengan
melakukan kurban. Karena dari segi
bahasa saja, kurban
berasal dari
kata qoroba-yaqrobu-
qurbanan artinya
pendekatan.

Berkurban adalah upaya seorang
hamba Allah untuk
mengikis hijab-hijab
yang menghalangi
kedekatannya dengan
Yang Maha Sayang.

Berkurbanlah, Anda
akan menjadi yang
paling dicintai
Setiap cinta butuh
pengorbanan. Kalau
ada orang yang ingin dicintai orang lain tanpa
memberikan
pengorbanan,
sebenarnya ia sedang
memperlihatkan cinta
palsu. Cinta ini tidak pernah abadi. Cuma
bergantung pada
sebuah kepentingan
sementara.
Allah swt. Maha Tahu
atas isi hati hamba- hambaNya. Mana yang
benar-benar mencintai,
dan mana yang cuma
main-main. Dan salah
satu bentuk keseriusan
seorang hamba Allah dalam mencari cinta
Yang Maha Pencinta
adalah dengan
melakukan
pengorbanan. Bisa
berkorban dengan tenaga, pikiran, dan
harta di jalan Allah. Dan
sebenarnya,
pengorbanan itu bukan
untuk kepentingan
Allah. Allah Maha Kaya. Justru,
pengorbanan akan
menjadi energi baru
bagi si pelaku itu
sendiri.

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More