Dari Abu
Said Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Sesungguhnya dunia adalah manis dan hijau - yakni menyenangkan
sekali - dan sesungguhnya Allah menjadikan engkau semua sebagai khalifah (pengganti)
di bumi itu - untuk mengolah dan
memakmurkannya. Maka Allah akan melihat bagaimana yang engkau semua lakukan
-untuk dibalas menurut masing-masing amalannya. Oleh sebab itu, bertaqwalah
dalam mengemudikan harta dunia dan bertaqwalah dalam urusan kaum wanita."
(Riwayat Muslim)
Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya [Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai
dan memakmurkan dunia], karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan
(doa hamba-Nya)." (11:61)
kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan
orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal
orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan
Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.( 2:212)
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia
dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku
telah memuliakanku".(89:15)
Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi
rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku" [Maksudnya: ialah
Allah menyalahkan orang-orang yang mengatakan bahwa kekayaan itu adalah suatu
kemuliaan dan kemiskinan adalah suatu kehinaan seperti yang tersebut pada ayat
15 dan 16. tetapi sebenarnya kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Tuhan bagi
hamba-hamba-Nya].( 89:16)
sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak
memuliakan anak yatim [Yang dimaksud dengan tidak memuliakan anak yatim ialah
tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya], (89:17) Itulah orang yang menghardik anak
yatim,
Bersikap
Lemah-lembut Kepada Anak Yatim, Anak-Anak Perempuan Dan Orang Lemah Yang
Lain-lain, Kaum Fakir Miskin, Orang-orang Cacat, Berbuat Baik Kepada Mereka,
Mengasihi, Merendahkan Diri Serta Bersikap Merendah Kepada Mereka
Dari Abu
Syuraih, yaitu Khuwailid bin 'Amr al-Khuza'i Shallallahu 'alaihi wa sallam ,
katanya: "Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya saya sangat memberatkan
dosa - kesalahan -orang yang menyia- nyiakan haknya dua golongan yang lemah,
yaitu anak yatim dan orang perempuan."
Makna Uharriju ialah aku menganggap dosa dan maksudnya
berdosa bagi orang yang menyia-nyiakan haknya kedua macam orang di atas yakni
anak yatim dan wanita, juga aku takut-takuti dengan sesangat-sangatnya orang
yang melakukan sedemikian itu, bahkan kularang benar-benar, jangan sekali-kali
dipermainkan hak-hak mereka itu.
Apa saja
harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah
Maha Mengetahuinya (2:215)
"Pemelihara anak yatim, baik miliknya sendiri
atau milik lainnya, saya – (Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) - dan ia adalah
seperti kedua jari ini di dalam syurga." Yang merawikan Hadis ini yakni
Malik bin Anas mengisyaratkan dengan menggunakan jari telunjuk serta jari
tengahnya. (Riwayat Muslim)
Hadis
riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: Sebaik-baik wanita adalah yang paling sayang
terhadap anak yatim yang masih kecil dan yang paling perhatian terhadap urusan
dan keadaan suami.
Bukankah Dia
mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu ? (93:6)
Dari Sahl
bin Sa'ad Radhiyallahu 'anhu , katanya: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Saya dan orang
yang memelihara anak yatim itu dalam syurga seperti ini." Beliau
mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dan merenggangkan antara
keduanya itu." (Riwayat Bukhari)
Kafilul yatim ialah orang yang menanggung segala
perkara yang diperlukan oleh anak yatim - baik makan, minum, kediaman, pakaian
dan pendidikannya, juga lain-lainnya pula.
dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa,( 3:133)
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik
di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan
(3:134), dan
penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya
(17:34), Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak
yatim dan orang yang ditawan. (76:8)
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah)
dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), Maka Kami
kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.( 92:5-7)
dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya
cukup[Yang dimaksud dengan merasa dirinya cukup ialah tidak memerlukan lagi
pertolongan Allah dan tidak bertakwa kepada-Nya], serta mendustakan pahala
terbaik, Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.( 92:8-10)
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.( 49:13)
Hadis
riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Dari Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam , beliau bersabda: Allah berfirman: Aku sediakan untuk
hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata dan tidak
pernah didengar oleh telinga serta tidak terbesit dalam hati manusia. Bukti
kebenaran itu terdapat dalam Alquran: Seorang pun tidak mengetahui apa yang
disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan
pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan
,,,,,