Monday 1 November 2010

kurban

Kurban
adalah wujud akan
kecintaan kepada Allah,
dan tidak dikatakan
cinta bila tidak dibuktikan
dengan suatu
pengorbanan. Kurban
asal kata
dari arab kata qaraba,
dekat (upaya
mendekatkan diri pada
Allah
sebagai wujud syukur)
adalah dg pemotongan
hewan tentu saja yang
diwajibkan bagi orang
mampu akan tetapi bila
dilihat kaidah pendekatan
tidak hanya orang yang
mampu bahkan yang
tidak punya pun bisa
melaksanakan dengan
sedekah.
akan tetapi bila sedekah
harta tidak ada, bisa
dilakukan dengan
tenaga, pikiran, mengajak
amar makruf dan
melarang kejahatan dan
minimal mendoakan
orang lainpun adalah
sedekah
karna apapun ucapan,
perbuatan dan semua
yang kita lakukan dg baik
itu
adalah sedekah, dengan
kata lain sedekah tidak
hanya orang mampu saja
Eksternal: MisbaH:
Berkurbanlah sebelum
jadi Korban
Dan
siapa yang dipelihara dari
ke kikiran dirinya, mereka
itulah orang orang yang
beruntung Surah: Al-
Hasyr - Ayat: 9 faittaquu
allaaha maa istatha'tum
waisma'uu wa-athii'uu wa-
anfiquu khayran li-
anfusikum waman yuuqa
syuhha nafsihi faulaa-ika
humu almuflihuuna 16.
Maka bertakwalah kamu
kepada Allah menurut
kesanggupanmu dan
dengarlah serta ta'atlah
dan nafkahkanlah nafkah
yang baik untuk dirimu
[1481]. Dan barangsiapa
yang dipelihara dari ke
kikiran dirinya, maka
mereka itulah orang-
orang yang beruntung.
[1481] Maksudnya:
nafkahkanlah nafkah
yang bermanfaat bagi
dunia dan akhirat. Surah:
At-Taghaabun - Ayat: 16
alladzii jama'a maalan
wa'addadahu 2. yang
mengumpulkan harta dan
menghitung- hitung
[1601], [1601] Maksudnya
mengumpulkan dan
menghitung-hitung harta
yang karenanya dia
menjadi kikir dan tidak
mau menafkahkannya di
jalan Allah. Surah: Al-
Humazah - Ayat: 2
Ingatlah, kamu ini orang-
orang yang diajak untuk
menafkahkan (hartamu)
pada jalan Allah. Maka di
antara kamu ada yang
kikir, dan siapa yang kikir
sesungguhnya dia
hanyalah kikir terhadap
dirinya sendiri. Dan Allah-
lah yang Maha Kaya
sedangkan kamulah
orang-orang yang
berkehendak (kepada-
Nya); dan jika kamu
berpaling niscaya Dia
akan mengganti (kamu)
dengan kaum yang lain;
dan mereka tidak akan
seperti kamu ini. Surah:
Muhammad - Ayat: 38
aaminuu biallaahi
warasuulihi wa-anfiquu
mimmaa ja'alakum
mustakhlafiina fiihi
faalladz iina aamanuu
minkum wa-anfaquu
lahum ajrun kabiirun 7.
Berimanlah kamu kepada
Allah dan Rasul- Nya dan
nafkahkanlah sebagian
dari hartamu yang Allah
telah menjadikan kamu
menguasainya (l457).
Maka orang-orang yang
beriman di antara kamu
dan menafkahkan
(sebagian) dari hartanya
memperoleh pahala yang
besar. [1457]. Yang
dimaksud dengan
menguasai di sini ialah
penguasaan yang bukan
secara mutlak. Hak milik
pada hakikatnya adalah
pada Allah. Manusia
menafkahkan hartanya itu
haruslah menurut hukum-
hukum yang telah
disyariatkan Allah.
Karena itu tidaklah boleh
kikir dan boros. Surah: Al-
Hadiid - Ayat: 7 alladziina
yabkhaluuna waya/
muruuna alnnaasa
bialbukhli waman
yatawalla fa-inna allaaha
huwa alghaniyyu alh
amiidu 24. (yaitu) orang-
orang yang kikir dan
menyuruh manusia
berbuat kikir. Dan
barangsiapa yang
berpaling (dari perintah-
perintah Allah) maka
sesungguhnya Allah Dia-
lah Yang Maha Kaya lagi
Maha Terpuji. Surah: Al-
Hadiid - Ayat: 24 Syaitan menjanjikan
(menakut- nakuti) kamu
dengan kemiskinan dan
menyuruh kamu berbuat
kejahatan ( kikir); sedang
Allah menjadikan
untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia
[170]. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengatahui. [170]
Balasan yang lebih baik
dari apa yang dikerjakan
sewaktu di dunia. Surah:
Al-Baqarah - Ayat: 268
alladziina yabkhaluuna
waya/muruuna alnnaasa
bialbukhli wayaktumuuna
maa aataahumu allaahu
min fadhlihi wa-a'tadnaa
lilkaafiriina 'adzaaban
muhiinaan 37. (yaitu)
orang-orang yang kikir,
dan menyuruh orang lain
berbuat kikir, dan
menyembunyikan karunia
Allah yang telah
diberikan-Nya kepada
mereka. Dan Kami telah
menyediakan untuk
orang-orang kafir [296]
siksa yang menghinakan.
[296] Maksudnya kafir
terhadap ni'mat Allah,
ialah karena kikir,
menyuruh orang lain
berbuat kikir.
Menyembunyikan karunia
Allah berarti tidak
mensyukuri ni'mat Allah.
SEBAB TURUNNYA
AYAT: Ibnu Jarir
mengetengahkan dari
jalur Ibnu Ishak dari
Muhammad bin Abu
Muhammad dari Ikrimah
atau Said dari Ibnu
Abbas, katanya, "Kardum
bin Zaid yakni sekutu dari
Ka'ab bin Asyraf,
bersama Usamah bin
Habib, Nafi' bin Abu Nafi',
Bahri bin Amr, Huyay bin
Akhtab dan Rifa'ah bin
Zaid bin Tabut datang
kepada beberapa lelaki
Ansar memberi mereka
nasihat, kata mereka,
'Jangan belanjakan harta
kalian. Kami khawatir
kalian akan ditimpa
kemiskinan habisnya
harta itu. Dan jangan
buru-buru mengeluarkan
nafkah, karena kalian
tidak tahu apa yang akan
terjadi!' Maka Allah swt.
pun menurunkan
mengenai mereka ini,
"Yaitu orang- orang yang
kikir dan menyuruh
manusia bersifat kikir...'
sampai dengan firman-
Nya, 'dan Allah Maha
Mengetahui keadaan
mereka.'" (Q.S. An-Nisa
37-39) Surah: An-Nisaa -
Ayat: 37
sebenarnya tangan
merekalah yang
dibelenggu [427] dan
merekalah yang dila'nat
disebabkan apa yang
telah mereka katakan itu.
(Tidak demikian), tetapi
kedua-dua tangan Allah
terbuka; Dia
menafkahkan
sebagaimana Dia
kehendaki. Dan Al-
Qur'an yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu
sungguh-sungguh akan
menambah kedurhakaan
dan kekafiran bagi
kebanyakan di antara
mereka. Dan Kami telah
timbulkan permusuhan
dan kebencian di antara
mereka sampai hari
kiamat. Setiap mereka
menyalakan api
peperangan Allah
memadamkannya dan
mereka berbuat
kerusakan dimuka bumi
dan Allah tidak menyukai
orang-orang yang
membuat kerusakan.
[426]. Maksudnya ialah
kikir. [427]. Kalimat-
kalimat ini adalah kutukan
dari Allah terhadap orang-
orang Yahudi berarti
bahwa mereka akan
terbelenggu di bawah
kekuasaan bangsa-
bangsa lain selama di
dunia dan akan disiksa
dengan belenggu neraka
di akhirat kelak.
SEBAB
TURUNNYA AYAT:
Imam Thabrani
mengetengahkan dari
Ibnu Abbas yang
menceritakan, bahwa ada
seseorang lelaki Yahudi
berkata kepada Nabi
saw., "Sesungguhnya
Tuhanmu itu bakhil, tidak
mau memberi." Orang
tersebut dikenal dengan
nama Nabbasy bin Qais;
kemudian Allah
menurunkan firman-Nya,
"Orang-orang Yahudi
berkata, 'Tangan Allah
terbelenggu...'" (Q.S. Al-
Maidah 64) Abu Syekh
mengetengahkan dari
jalur lain yang bersumber
dari Ibnu Abbas juga, ia
mengatakan, "Ayat:
Orang-orang Yahudi
berkata, 'Tangan Allah
terbelenggu...' (Q.S. Al-
Maidah 64) diturunkan
sebagai bantahan
terhadap apa yang
dikatakan oleh Fanhash
pemimpin Yahudi Bani
Qainuqa." Surah: Al-
Maidah - Ayat: 64
Katakanlah: " Dialah yang
berkuasa untuk
mengirimkan azab
kepadamu, dari atas
kamu atau dari bawah
kakimu [482] atau Dia
mencampurkan kamu
dalam golongan-
golongan (yang saling
bertentangan) dan
merasakan kepada
sebahagian kamu
keganasan sebahagian
yang lain. Perhatikanlah,
betapa Kami
mendatangkan tanda-
tanda kebesaran Kami
silih berganti [483] agar
mereka memahami
(nya)". [482] Azab yang
datang dari atas seperti
hujan batu, petir dan lain
lain. Yang datang dari
bawah seperti gempa
bumi, banjir dan
sebagainya. [483]
Maksudnya: Allah s.w.t.
mendatangkan tanda-
tanda kebesaranNya
dalam berbagai rupa
dengan cara yang
berganti-ganti. Adapula
para mufassirin yang
mengartikan ayat di sini
dengan ayat-ayat Al-
Quraan yang berarti
bahwa ayat Al-Quraan itu
diturunkan ada yang
berupa berita gembira,
ada yang berupa
peringatan, cerita-cerita,
hukum-hukum dan lain-
lain. SEBAB TURUNNYA
AYAT: Ibnu Abu Hatim
mengetengahkan melalui
Zaid bin Aslam yang telah
mengatakan, bahwa
tatkala ayat ini turun,
yaitu firman-Nya,
"Katakanlah! 'Dialah yang
berkuasa untuk
mengirimkan azab
kepadamu dari atas
kamu...'" (Q.S. Al-An'am
65) Rasulullah saw.
bersabda, "Janganlah
kamu kembali menjadi
kufur sesudahku di mana
sebagian kamu memukul
leher sebagian lainnya
dengan pedang."
Kemudian para sahabat
berkata, "Bukankah kami
telah bersaksi, bahwa
tidak ada tuhan selain
Allah dan sesungguhnya
engkau adalah sebagai
utusan-Nya?" Sedangkan
sebagian orang-orang
mengatakan, "Tidak akan
terjadi selamanya
sebagian di antara kami
memukul sebagian
lainnya sedangkan kami
sama-sama sebagai
kaum muslimin."
Kemudian turunlah ayat,
"Perhatikanlah, betapa
Kami mendatangkan
tanda-tanda kebesaran
Kami silih-berganti agar
mereka memahaminya.
Dan kaummu
mendustakannya (azab)
padahal azab itu benar
adanya. Katakanlah, 'Aku
ini bukanlah orang yang
diserahi mengurus
urusanmu.' Untuk tiap-
tiap berita (yang dibawa
oleh rasul-rasul) ada
(waktu) terjadinya dan
kelak kamu akan
mengetahui." (Q.S. Al-
An`am 65-67). Surah: Al-
An'am - Ayat: 65 fa-
akhadzat-humu alrrajfatu
fa-ashbahuu fii daarihim
jaatsimiina 78.
Karena itu
mereka ditimpa gempa,
maka jadilah mereka
mayat- mayat yang
bergelimpangan di tempat
tinggal mereka. Surah: Al-
A'raf - Ayat: 78 fa-
akhadzat-humu alrrajfatu
fa-ashbahuu fii daarihim
jaatsimiina 91. Kemudian
mereka ditimpa gempa,
maka jadilah mereka
mayat- mayat yang
bergelimpangan di dalam
rumah-rumah mereka,
Surah: Al-A'raf - Ayat: 91

--
MisbaH مصباح
http://www.facebook.com/abah.misbah?ref=profile#/group.php?gid=187256475997&ref=mf,
Http://nandang-MisbaH.blogspot.com,
http://sv-se.facebook.com/people/Nandang_Misbah/1297993210,
http://www.teladan.org/misbah/weblog,
http://profiles.friendster.com/56013272,
وَٱللَّهُ يَدعُواْ إِلَى دَارِ ٱلسَّلَـمِ وَيَہدِى مَن يَشَاءُ إِلَى
صِرَطٍ مُّستَقِيم‎ ‎ ‎‏

Komentar
0 Komentar

0 komentar:

Post a Comment

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More