Penonton lebih pintar dr Pemain

Umumnya manusia senang jadi penonton walaupun bukan pemain, karena memang bukan dan tidak alhlinya jadi pemain, akan tetapi walaupun cuma penonton lebih senang mengomentarinya seakan dia ahlinya seperti penonton bola..

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang...

Bersatulah jangan Bercerai-berai

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah keep

Kawinkanlah yang sendirian

Di usia selevel kita ini sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk anak-anak kita sebagai hak dan kewajiban kita untuk menikahkan mereka..

Wednesday 19 November 2008

Yang Mulia

Yang Mulia Siapakah yang Mulia itu, dan bagaimana Kriterianya orang mulia? Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (89.14-15), Padahal Kemulian itu bukan diukur oleh limpahan dan kesusahan rezeki akan tetapi sejauhmana manusia bisa mendekatkan diri kepada ilahi, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (26.89) agar supaya manusia sesuai dengan takdir yang kehendaki. Susah senang atau kaya miskin adalah dua duanya ujian yang bila disikapi dengan baik maka dua duanya akan berhasil dengan baik pula. Sesungguhnya orang mulia disisi Tuhannya adalah Takwanya. Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (6.53) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (64.15) Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (18.46) Allah selalu menciptakan pasangan yang berbeda…adakalanya menganugrahkan nikmat, maka orang itu bisa mensyukurinya tentu saja dia akan selamat, akan tetapi dia tidak bersyukur malah mengufurinya, maka nikmat bisa menjadi laknat (14.7), demikian pula apabila manusia dianugrahi kesusahan dengan segala penderitaannya dia bisa bersabar dan bertawakal tentu saja dia pun akan selamat dengan ganjaran rahmat dan shalawat serta hidayahnya (2.157), akan tetapi bila dia mengingkari dan tidak bisa bersabar bahkan dia prustasi apalagi bunuh diri maka dia mati dengan laknat dan tidak terhormat, Bila seseorang mendapatkan rejeki bukan berarti hasil mutlak dari dirinya sendiri melainkan sudah mendapatkan kemudahanNya, demikian pula seseorang yang tidak berusaha maka dia tidak akan mendapat apa apa, sementara Allah akan memberikan kepada siapa yang sungguh sungguh dalam berusahanya (13.11), namun dalam usaha ini tidak dibarengi dengan tamak dan hianat, Banyak orang mengira akan kemuliaan melalui hartanya yang berlimpah, atau jabatan yang membanggakan sampai dia menguasainya hingga papan atas atau dia nomor satu atau merasa puas dengan kecantikannya, dan merasa hina bila keberadaannya serba kekurangan dalam kemiskinannya. Kemuliaan seseorang bukan karena warna kulitnya, suku dan kebangsawanannya, bukan karena harta yang melimpah, jabatan yang menggiurkan, atau pangkat yang berlipat atau popularitas papan atas akan tetapi kemulian itu adalah ketakwaannya. Allah menciptakan kamu laki2 dan perempuan, bersuku suku dan berbangsa bangsa adalah untuk saling kenal mengenal, sesungguhnya yang mulia disisi Allah adalah ketakwaannya. (49.13) Wahai segenap manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang orang sebelum kamu agar supaya kamu bertakwa.(2.21), untuk meraih ketakwaan harus melakukan ibadah baik secara vertical kepada Allah maupun secara horizontal sesame manusia dengan cara dan banyak macam ibadah, termasuk dalam menjalankan puasa.(2.183) Wahai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkannya kepada orang orang sebekum kamu agar supaya kamu bertakwa. Allah berfirman dalam Quran yang karim bahwa Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mau mengabdi kepadaku (untuk beribadah kepada Allah) Allah ciptakan perbedaan untuk dikenali satu sama lain sehingga tidak melulu putih, hitam, coklat, atau bule, akan tetapi dengan perbedaan itulah kita bisa mengenalinya siapakah bule itu dan orang mana, demikian pula laki dan perempuan juga bisa kita kenali berbeda, hal ini karena membuktikan bahwa kita mengenal seseorang itu karena ada ciri ciri atau tandanya, demikian pula tanda2 orang beriman.. Sebagaimana difirmankan Allah dalam surat (8.2) Iman yang sesungguhnya itu adalah 1. apabila diingatkan akan Allah atau disebut salah satu namanya, maka akan tergetar hatinya karena kecintaannya terhadap Allah sehingga segala sesuatu yang dicintainya semata karena Allah, begitu dekatnya dengan Allah sehingga bilamana diingatkannya akan Allah langsung samina wa athona 2. dan bila dibacakannya ayat-ayat Allah mereka semakin bertambah keimanan mereka, Quran mereka jadikan pedoman hidup, sebagai hujah dan narasumber dalam berbagai bijakan hokum bahkan menjadi way of life 3. dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, tidak menyekutukannya, tidak mendahuluinya dan tidak menjadikan sesuatu tandingan atas segala permasalahannya dia menggantungkan nasibnya semata hanya kepada Allah 4. yaitu mereka yang senantiasa mendirikan shalat, mendirikan konotasinya adalah membangun dan tiap orang membangun pasti akan memeliharanya, dan tiap orang yang merawat bangunannya dia akan nyaman bersamanya sehingga akan terasa nikmat menempatinya, hingga muncul kalimat baiti jannati, rumahku adalah syurgaku, menjadikan sebagai satu satunya milik dan tidak ada pengakuan dari yang lainnya, sholat pulalah yang membedakan yahudi, nashoro atau muslim. 5. dan mau menafkahkan seperti yang di paparkan dibawah berikut di point 3 Lantas bagaimana sikap dan tindakan kita untuk mencapai tingkat ketakwaan, kebahagiaan atau kemuliaan, maka Allah telah memberikan petunjuk dan criteria ketakwaan itu di dalam firmanNya (2.2) 1. yaitu orang orang yang beriman kepada yang ghaib, (yang dirahasiakan Allah, termasuk nasib) 2. mendirikan shalat, (telah di bahas di atas poin 4) 3. menafakahkan sebagian harta yang telah Allah anugrahkan kepadanya, bukan semuanya Cuma sebagian dan itu adalah hak orang lain contoh klo kita makan pisang harus kita keluarkan sebagiannya (yaitu kulitnya) karena ada hak yang lain misalnya kambing. Bilamana kita makan semuanya itu menunjukkan kerakusan dan pada akhirnya kita akan kena penyakit murus. 4. mempercayai kitab yang diturunkan kepada engkau Muhammad (Quran) dan mempercayai akan kitab kitab sebelum engkau Muhammad (Shuhuf, Injil, Taurat dan Zabur) mempercayai bukan sekedar memiliki, akan tetapi menjadikannya sebagai pedoman dan literature hidup dan permasalahannya, serta mengamalkannya. 5. dan mereka yakin akan hari pembalasan, penghabisan, (kiamat) (2.2-4). Klo tidak yakin hari kiamat, maka semuanya telah meyakini kehidupan ini akan berahir dan tidak ada yang hidup abadi, pasti mati dan tidak bisa dipungkiri, hanya tinggal tunggu antri. Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kamu dengan sebenar benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali sudah taslim berserah diri kepadanya (3.102). Berseradh diri adalah ketaatan terhadap islam dan mau menjalankan syariatnya yang terkandung dalam Quran dan Hadits secara keseluruhan. Ketika kita mau menjual emas yang kita miliki lalu kita datang kepada toko emas dan ternyata mereka tidak langsung membelinya akan tetapi dia menawarnya bahkan dia menguji kebenarannya, beda dengan imitasi klo mau kita jual kita bingung kemana datangnya dan si pembeli juga tidak menguji terlebih dahulu…begitu pula orang yang mengaku beriman…maka Allah menguji terlebih dahulu sebagaimana ujian kepada orang sebelumnya. Syarat mutlak untuk mendapatkan title muttaqien (bertakwa) adalah harus orang yang beriman (mukmin), kemudian apakah akan dibiarkan begitu saja cukup mengaku saya sudah beriman sebelum diuji sebagaimana orang orang sebelumnya, lantas kita sudah cukup mengaku menjadi orang yang beriman (29.1) Allah akan menurunkan kepadamu berbagai ujian yaitu dengan sedikit ketakutan (takut dipecatm takut miskin), kekurangan makanan, kekurangan harta dan terganggunya jiwa dan buah buahan (2.145) dalam menghadapi persoalan semacam ini orang beriman akan selalu sabar dan tawakal dan menggantungkan hidupnya hanya kepada Allah (8.1) apakah kamu mengira masuk surga itu gampang sehingga datang kepadamu berbagai ujian sebagaimana kepada orang orang sebelum kamu berupa ujian kesusahan dan penderitaan dan diombang ambingnya (terguncang) hati….(2.214) mereka akan berkata sesungguhnya semua ini berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah (tawakal).

Bersyukur

Bersyukur

Bersyukur adalah ungkapan balasan, rasa balas budi kepada yang memberi sehingga kita dapat mengucapkan terima kasih atau memanfaatkan hasil pemberiannya yang pada akhirnya sipemberi akan senang dan menambahkan pemberiannya.

Tasyakuran, merupakan anjuran agama untuk senantiasa mensyukuri berbagai nikmat yang diberikan disamping juga sunnah beribadah sedekah, termasuk memberikan makanan atau menaburkan salam kepada sesama, sering disebut Selamatan = (dapat rizki, sehat, pangkat, hadiah dsb)

Syukur, adalah upaya untuk melestarikan suatu nikmat demikian rupa sehingga akan lestari dan akan bertambah kenikmatannya, bila kita berterimaksih. (14.7)

Untuk mencapai keberhasilan syukuran diperlukan perjuangan dan perjuangan memerlukan pengorbanan. (korban waktu, tenaga, atau biaya)

Manifestasi aktualisasi dari pada mensyukuri nikmatnya adalah ibadah, baik dengan :

1. sholat

2. maupun dengan berkorban (mengeluarkan sebagian harta yang dianugerahkan Allah kepadanya=sedekah), sehingga akan diganti oleh Allah dengan berlipat ganda,

3. disamping dengan menyebut-nyebut atas limpahan rahmat (hamdalah)

24 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru r.a katanya: Seseorang telah bertanya kepada Rasulullah s.a.w: Apakah sifat yang paling baik dalam Islam? Rasulullah s.a.w bersabda: Memberikan makanan serta memberi salam baik kepada orang yang engkau kenali atau pun tidak dikenali.

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah. 2:172

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.qosos77

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (Lukman 14)

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.7.10

"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". Lukman 12]

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.16:97

dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.(Hud 3)

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, (contoh .........mensukuri nikmat cantik..) dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (ibrahim 7)

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak., Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah., Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.(alkausaar 1-3)

Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih. (Hud 9)

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (Innalinsana lirobbihi lakanud)

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". (Thoha124)

Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Arrahman) sebagai ni`mat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (alqomar35), Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur).(Waamma binikmati robbika fahadits; adduha,)

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni`mat) -Ku. (2:152)

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.2.261

Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.2.267

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.(3.92)

Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.(attaghobun 17)

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan. (2.245)

1638 Diriwayatkan daripada al-Mughirah bin Syukbah r.a: Bahawa Nabi s.a.w telah mengerjakan sembahyang hingga pecah-pecah telapak kaki baginda. Maka baginda ditanya: Mengapa engkau menyusahkan diri dengan ini semua? Sedangkan Allah telah mengampuni segala kesalahanmu samada yang telah lalu ataupun yang akan datang, baginda menjawab: Tidak bolehkah aku ingin menjadi seorang hamba yang bersyukur!

570 Diriwayatkan daripada Asma' binti Abu Bakar r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda kepadaku: Berinfaqlah iaitu berbelanjalah atau bersedekahlah dan jangan mengungkit-ungkitnya kerana Allah akan menghitung nikmatNya ke atas kamu

Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.(alhadid:18)

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (2:276)

"Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (2.215)

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (almunafikun 10)

25 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru bin al-As r.a katanya: Seseorang telah bertanya Rasulullah s.a.w: Apakah sifat orang Islam yang paling baik? Rasulullah s.a.w bersabda: Seseorang yang menyelamatkan orang-orang Islam dengan lidah dan tangannya

26 Diriwayatkan daripada Abu Musa r.a katanya: Aku bertanya: Wahai Rasulullah! Apakah sifat orang Islam yang paling baik? Rasulullah s.a.w bersabda: Seseorang yang menyelamatkan orang-orang Islam dengan lidah dan tangannya

30 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, maka hendaklah dia bercakap hanya perkara yang baik atau diam dan sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, maka hendaklah dia memuliakan jiran tetangganya. Begitu juga sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, maka hendaklah dia memuliakan para tetamunya

31 Diriwayatkan daripada Abu Syuraih al-Khuza'iy r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia berbuat baik kepada jiran tetangganya. Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia memuliakan para tetamunya. Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia bercakap hanya perkara yang baik atau diam

50 Diriwayatkan daripada Abu Zar r.a katanya: Aku pernah bertanya Rasulullah s.a.w: Wahai Rasulullah! Apakah amalan yang paling utama? Rasulullah s.a.w bersabda: Beriman kepada Allah dan berjuang pada jalanNya. Aku bertanya: Hamba yang bagaimanakah paling utama? Rasulullah s.a.w bersabda: Hamba yang paling baik menurut pemiliknya dan paling banyak harganya. Aku bertanya lagi: Bagaimana Jika aku tidak bekerja? Rasulullah s.a.w bersabda: Engkau boleh membantu orang yang bekerja atau berkerja untuk orang yang tidak memiliki pekerjaan. Aku bertanya lagi: Wahai Rasulullah! Apa pendapatmu jika aku tidak mampu melakukan sebahagian dari amalan? Rasulullah s.a.w bersabda: Engkau hendaklah memberhentikan kejahatanmu terhadap orang lain kerana, hal itu merupakan sedekah darimu kepada dirimu

554 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Pada setiap hari terdapat sedekah di setiap sendi manusia ketika matahari terbit. Seterusnya baginda bersabda: Berlaku adil di antara dua orang manusia adalah sedekah, membantu seseorang naik ke atas binatang tunggangannya atau mengangkatkan barang-barangnya ke atas belakang binatang tunggangannya juga adalah sedekah. Rasulullah s.a.w bersabda lagi: Perkataan yang baik adalah sedekah, setiap langkah menuju sembahyang adalah sedekah dan membuang sesuatu yang berbahaya di jalan adalah sedekah

559 Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sedekah seseorang itu tidak dikira kecuali dari hasil atau harta yang baik. Allah tidak menerima sedekah kecuali dari hasil yang baik dan sudah pasti Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih) akan menerima hasil sedekah itu dari kananNya walaupun sedekah itu hanya berupa sebiji kurma. Lalu sedekah tersebut dijaga di sisi Allah Yang Maha Pengasih sehingga menjadi lebih besar dari gunung sebagaimana seseorang di antara kamu membesarkan anak kuda atau anak untanya

574 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w sedang berdiri di atas mimbar. Baginda memperkatakan mengenai sedekah dan menjaga diri dari meminta-minta. Baginda bersabda: Tangan yang berada di atas itu lebih baik daripada tangan yang berada di bawah. Tangan yang berada di atas adalah yang memberi manakala yang berada di bawah adalah tangan yang meminta

575 Diriwayatkan daripada Hakim bin Hizam r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sedekah yang paling utama atau sedekah yang paling baik ialah sedekah dari orang kaya dan tangan yang berada di atas itu lebih baik daripada tangan yang berada di bawah serta mulakanlah dengan orang yang berada di bawah tanggunganmu

1593 Diriwayatkan daripada Abdullah bin Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Ketika tiga orang lelaki sedang berjalan-jalan, tiba-tiba turun hujan. Lalu mereka berteduh di dalam gua sebuah gunung. ....................................................... “Engkau tahu bahawa apa yang aku lakukan itu adalah semata-mata untuk mencari keredaanMu, tolonglah kami dari kesulitan yang tinggal hanya sedikit lagi. Akhirnya Allah pun menolong mereka dengan menggerakkan batu besar yang menutupi gua tempat di mana mereka berteduh”

Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" 6.53

Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". 7.189

Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". 6.40

"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (27:19)

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni`mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri". (Ahqof, 46:15)

Yang Mulia

Yang Mulia

Siapakah yang Mulia itu, dan bagaimana Kriterianya orang mulia?

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (89.14-15),

Padahal Kemulian itu bukan diukur oleh limpahan dan kesusahan rezeki akan tetapi sejauhmana manusia bisa mendekatkan diri kepada ilahi, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, (26.89) agar supaya manusia sesuai dengan takdir yang kehendaki. Susah senang atau kaya miskin adalah dua duanya ujian yang bila disikapi dengan baik maka dua duanya akan berhasil dengan baik pula. Sesungguhnya orang mulia disisi Tuhannya adalah Takwanya.

Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (6.53) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi Allah-lah pahala yang besar. (64.15) Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (18.46)

Allah selalu menciptakan pasangan yang berbeda…adakalanya menganugrahkan nikmat, maka orang itu bisa mensyukurinya tentu saja dia akan selamat, akan tetapi dia tidak bersyukur malah mengufurinya, maka nikmat bisa menjadi laknat (14.7), demikian pula apabila manusia dianugrahi kesusahan dengan segala penderitaannya dia bisa bersabar dan bertawakal tentu saja dia pun akan selamat dengan ganjaran rahmat dan shalawat serta hidayahnya (2.157), akan tetapi bila dia mengingkari dan tidak bisa bersabar bahkan dia prustasi apalagi bunuh diri maka dia mati dengan laknat dan tidak terhormat,

Bila seseorang mendapatkan rejeki bukan berarti hasil mutlak dari dirinya sendiri melainkan sudah mendapatkan kemudahanNya, demikian pula seseorang yang tidak berusaha maka dia tidak akan mendapat apa apa, sementara Allah akan memberikan kepada siapa yang sungguh sungguh dalam berusahanya (13.11), namun dalam usaha ini tidak dibarengi dengan tamak dan hianat,

Banyak orang mengira akan kemuliaan melalui hartanya yang berlimpah, atau jabatan yang membanggakan sampai dia menguasainya hingga papan atas atau dia nomor satu atau merasa puas dengan kecantikannya, dan merasa hina bila keberadaannya serba kekurangan dalam kemiskinannya.

Kemuliaan seseorang bukan karena warna kulitnya, suku dan kebangsawanannya, bukan karena harta yang melimpah, jabatan yang menggiurkan, atau pangkat yang berlipat atau popularitas papan atas akan tetapi kemulian itu adalah ketakwaannya. Allah menciptakan kamu laki2 dan perempuan, bersuku suku dan berbangsa bangsa adalah untuk saling kenal mengenal, sesungguhnya yang mulia disisi Allah adalah ketakwaannya. (49.13)

Wahai segenap manusia, beribadahlah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang orang sebelum kamu agar supaya kamu bertakwa.(2.21), untuk meraih ketakwaan harus melakukan ibadah baik secara vertical kepada Allah maupun secara horizontal sesame manusia dengan cara dan banyak macam ibadah, termasuk dalam menjalankan puasa.(2.183) Wahai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkannya kepada orang orang sebekum kamu agar supaya kamu bertakwa.

Allah berfirman dalam Quran yang karim bahwa Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka mau mengabdi kepadaku (untuk beribadah kepada Allah)

Allah ciptakan perbedaan untuk dikenali satu sama lain sehingga tidak melulu putih, hitam, coklat, atau bule, akan tetapi dengan perbedaan itulah kita bisa mengenalinya siapakah bule itu dan orang mana, demikian pula laki dan perempuan juga bisa kita kenali berbeda, hal ini karena membuktikan bahwa kita mengenal seseorang itu karena ada ciri ciri atau tandanya, demikian pula tanda2 orang beriman..

Sebagaimana difirmankan Allah dalam surat (8.2) Iman yang sesungguhnya itu adalah

  1. apabila diingatkan akan Allah atau disebut salah satu namanya, maka akan tergetar hatinya karena kecintaannya terhadap Allah sehingga segala sesuatu yang dicintainya semata karena Allah, begitu dekatnya dengan Allah sehingga bilamana diingatkannya akan Allah langsung samina wa athona
  2. dan bila dibacakannya ayat-ayat Allah mereka semakin bertambah keimanan mereka, Quran mereka jadikan pedoman hidup, sebagai hujah dan narasumber dalam berbagai bijakan hokum bahkan menjadi way of life
  3. dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, tidak menyekutukannya, tidak mendahuluinya dan tidak menjadikan sesuatu tandingan atas segala permasalahannya dia menggantungkan nasibnya semata hanya kepada Allah
  4. yaitu mereka yang senantiasa mendirikan shalat, mendirikan konotasinya adalah membangun dan tiap orang membangun pasti akan memeliharanya, dan tiap orang yang merawat bangunannya dia akan nyaman bersamanya sehingga akan terasa nikmat menempatinya, hingga muncul kalimat baiti jannati, rumahku adalah syurgaku, menjadikan sebagai satu satunya milik dan tidak ada pengakuan dari yang lainnya, sholat pulalah yang membedakan yahudi, nashoro atau muslim.
  5. dan mau menafkahkan seperti yang di paparkan dibawah berikut di point 3

Lantas bagaimana sikap dan tindakan kita untuk mencapai tingkat ketakwaan, kebahagiaan atau kemuliaan, maka Allah telah memberikan petunjuk dan criteria ketakwaan itu di dalam firmanNya (2.2)

1. yaitu orang orang yang beriman kepada yang ghaib, (yang dirahasiakan Allah, termasuk nasib)

2. mendirikan shalat, (telah di bahas di atas poin 4)

3. menafakahkan sebagian harta yang telah Allah anugrahkan kepadanya, bukan semuanya Cuma sebagian dan itu adalah hak orang lain contoh klo kita makan pisang harus kita keluarkan sebagiannya (yaitu kulitnya) karena ada hak yang lain misalnya kambing. Bilamana kita makan semuanya itu menunjukkan kerakusan dan pada akhirnya kita akan kena penyakit murus.

4. mempercayai kitab yang diturunkan kepada engkau Muhammad (Quran) dan mempercayai akan kitab kitab sebelum engkau Muhammad (Shuhuf, Injil, Taurat dan Zabur) mempercayai bukan sekedar memiliki, akan tetapi menjadikannya sebagai pedoman dan literature hidup dan permasalahannya, serta mengamalkannya.

5. dan mereka yakin akan hari pembalasan, penghabisan, (kiamat) (2.2-4). Klo tidak yakin hari kiamat, maka semuanya telah meyakini kehidupan ini akan berahir dan tidak ada yang hidup abadi, pasti mati dan tidak bisa dipungkiri, hanya tinggal tunggu antri.

Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kamu dengan sebenar benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali sudah taslim berserah diri kepadanya (3.102). Berseradh diri adalah ketaatan terhadap islam dan mau menjalankan syariatnya yang terkandung dalam Quran dan Hadits secara keseluruhan.

Ketika kita mau menjual emas yang kita miliki lalu kita datang kepada toko emas dan ternyata mereka tidak langsung membelinya akan tetapi dia menawarnya bahkan dia menguji kebenarannya, beda dengan imitasi klo mau kita jual kita bingung kemana datangnya dan si pembeli juga tidak menguji terlebih dahulu…begitu pula orang yang mengaku beriman…maka Allah menguji terlebih dahulu sebagaimana ujian kepada orang sebelumnya.

Syarat mutlak untuk mendapatkan title muttaqien (bertakwa) adalah harus orang yang beriman (mukmin), kemudian apakah akan dibiarkan begitu saja cukup mengaku saya sudah beriman sebelum diuji sebagaimana orang orang sebelumnya, lantas kita sudah cukup mengaku menjadi orang yang beriman (29.1)

Allah akan menurunkan kepadamu berbagai ujian yaitu dengan sedikit ketakutan (takut dipecatm takut miskin), kekurangan makanan, kekurangan harta dan terganggunya jiwa dan buah buahan (2.145) dalam menghadapi persoalan semacam ini orang beriman akan selalu sabar dan tawakal dan menggantungkan hidupnya hanya kepada Allah (8.1) apakah kamu mengira masuk surga itu gampang sehingga datang kepadamu berbagai ujian sebagaimana kepada orang orang sebelum kamu berupa ujian kesusahan dan penderitaan dan diombang ambingnya (terguncang) hati….(2.214) mereka akan berkata sesungguhnya semua ini berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah (tawakal).

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More