Penonton lebih pintar dr Pemain

Umumnya manusia senang jadi penonton walaupun bukan pemain, karena memang bukan dan tidak alhlinya jadi pemain, akan tetapi walaupun cuma penonton lebih senang mengomentarinya seakan dia ahlinya seperti penonton bola..

Membantu Janda

1687 Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Nabi saw. bersabda, Orang yang berusaha membantu para janda dan orang miskin, bagaikan orang...

Bersatulah jangan Bercerai-berai

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah keep

Kawinkanlah yang sendirian

Di usia selevel kita ini sudah saatnya kita mempersiapkan diri untuk anak-anak kita sebagai hak dan kewajiban kita untuk menikahkan mereka..

Wednesday 24 September 2008

zakat

Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk 2:43 Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.2.83 Nama Surah Surah Ayat <>Al Baqarah 2 43 <>Al Baqarah 2 83 Al Baqarah 2 110 <>Al Baqarah 2 177 <>Al Baqarah 2 277 <>An Nisaa' 4 77 <>An Nisaa' 4 162 <>Al Maa-idah 5 12 <>Al Maa-idah 5 55 <>Al A'raaf 7 156 <>At Taubah 9 5 <>At Taubah 9 11 <>At Taubah 9 18 <>At Taubah 9 58 <>At Taubah 9 60 <>At Taubah 9 71 <>At Taubah 9 103 <>At Taubah 9 104 <>Maryam 19 31 <>Maryam 19 55 <>Al Hajj 22 41 <>Al Hajj 22 78 <>Al Mu'minuun 23 4 <>An Nuur 24 37 <>An Nuur 24 56 <>An Naml 27 3 <>Ar Ruum 30 39 <>Luqman 31 4 <>Al Ahzab 33 33 <>Fush shilat 41 7 <>Al Mujaadilah 58 13 <>Al Muzzammil 73 20 <>Al Bayyinah 98 5 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Ketika Rasulullah saw. wafat dan kekhalifahan digantikan oleh Abu Bakar, sebagian masyarakat Arab kembali kepada kekufuran. (Ketika Abu Bakar ingin memerangi mereka), Umar bin Khathab berkata kepada Abu Bakar: Kenapa engkau memerangi manusia (orang-orang murtad), bukankah Rasulullah saw. telah bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: Laa ilaaha illallah. Barang siapa telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah berarti harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syara, sedangkan perhitungannya terserah pada Allah. Abu Bakar menanggapi: Demi Allah, aku akan perangi orang yang membedakan antara salat dan zakat. Karena zakat adalah hak harta. Demi Allah, seandainya mereka enggan memberikan zakat binatang ternak kepadaku yang sebelumnya mereka bayar kepada Rasulullah saw., niscaya aku akan perangi mereka karena tidak membayar zakat binatang ternak Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 29 Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: Laa ilaaha illallah, barang siapa telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah, maka harta dan dirinya terlindung dariku, kecuali dengan sebab syara, sedangkan perhitungannya (terserah) pada Allah Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 30 Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad saw. adalah utusan Allah, mendirikan salat dan mengeluarkan zakat. Barang siapa melaksanakannya berarti ia telah melindungi diri dan hartanya dariku kecuali dengan sebab syara, sedang perhitungannya (terserah) pada Allah Taala Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 33 Hadis riwayat Musayyab bin Hazn ra., ia berkata: Ketika Abu Thalib menjelang kematian, Rasulullah saw. datang menemuinya. Ternyata di sana sudah ada Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah bin Mughirah. Lalu Rasulullah saw. berkata: Wahai pamanku, ucapkanlah: Laa ilaaha illallah, ucapan yang dapat kujadikan saksi terhadapmu di sisi Allah. Tetapi Abu Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah berkata: Hai Abu Thalib, apakah engkau membenci agama Abdul Muthalib? Rasulullah saw. terus-menerus menawarkan kalimat tersebut dan mengulang-ulang ucapan itu kepada Abu Thalib, sampai ia mengatakan ucapan terakhir kepada mereka, bahwa ia tetap pada agama Abdul Muthalib dan tidak mau mengucapkan: Laa ilaaha illallah. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Sungguh, demi Allah, aku pasti akan memintakan ampunan buatmu, selama aku tidak dilarang melakukan hal itu untukmu. Kemudian Allah Taala menurunkan firman-Nya: Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat mereka, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu penghuni neraka jahim. Dan mengenai Abu Thalib, Allah Taala menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 35 Hadis riwayat Ubadah bin Shamit ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa mengucapkan: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya dan bersaksi bahwa Nabi Isa as. adalah hamba Allah dan anak hamba-Nya, serta kalimat-Nya yang dibacakan kepada Maryam dan dengan tiupan roh-Nya, bahwa surga itu benar dan bahwa neraka itu benar, maka Allah akan memasukkannya melalui pintu dari delapan pintu surga mana saja yang ia inginkan Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 41 Hadis riwayat Muaz bin Jabal ra., ia berkata: Aku pernah membonceng Nabi saw, yang memisahkan antara aku dan beliau hanyalah bagian belakang pelana. Beliau bersabda: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau bersabda lagi: Hai Muaz bin Jabal. Aku menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Kemudian berjalan sejenak, kemudian beliau kembali memanggil: Hai Muaz bin Jabal. Aku pun menyahut: Wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Beliau bersabda: Tahukah engkau, apa hak Allah atas para hamba? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu. Setelah berjalan sesaat, beliau memanggil lagi: Hai Muaz bin Jabal Aku menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bertanya: Tahukah engkau apa hak hamba atas Allah, bila mereka telah memenuhi hak Allah? Aku menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan menyiksa mereka Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 43 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. dan Muaz bin Jabal berboncengan di atas tunggangan. Rasulullah saw. bersabda: Hai Muaz. Muaz menyahut: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. memanggil lagi: Hai Muaz. Muaz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Sekali lagi Rasulullah saw. memanggil: Hai Muaz. Muaz menjawab: Ya, wahai utusan Allah, aku siap menerima perintah. Rasulullah saw. bersabda: Setiap hamba yang bersaksi bahwa: Tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, maka Allah mengharamkan api neraka atasnya. Muaz berkata: Wahai Rasulullah, bolehkah aku memberitahukan hal ini kepada orang banyak agar mereka merasa senang? Rasulullah saw. bersabda: Kalau engkau kabarkan, mereka akan menjadikannya sebagai andalan Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 47 Hadis riwayat Itban bin Malik ra.: Dari Mahmud bin Rabi` ia berkata: Aku datang ke Madinah dan bertemu Itban. Dan aku berkata: Aku mendengar cerita tentang engkau. Itban berkata: Mataku terkena suatu penyakit. Lalu aku menyuruh orang menghadap Rasulullah saw. untuk mengatakan kepada beliau bahwa aku ingin engkau (Rasulullah saw.) datang dan mengerjakan salat di rumahku, sehingga aku dapat menjadikannya sebagai mushalla. Nabi pun datang bersama beberapa orang sahabat beliau. Beliau masuk dan mengerjakan salat di rumahku. Sementara itu para sahabat saling berbincang di antara mereka. Mereka umumnya sedang membicarakan Malik bin Dukhsyum (artinya, mereka membicarakan sikap orang-orang munafik yang buruk, di antaranya Malik). Mereka ingin Rasulullah saw. berdoa agar Malik mendapat celaka. Mereka ingin ia tertimpa malapetaka. Ketika Rasulullah saw. selesai salat, beliau bertanya: Bukankah ia bersaksi: Bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah? Para sahabat menjawab: Memang benar ia mengucapkan itu, tetapi itu tidak ada dalam hatinya. Rasulullah saw. bersabda: Seseorang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa aku adalah utusan Allah, tidak akan masuk neraka atau dimakan api neraka Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 48 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Iman itu ada tujuh puluh cabang lebih. Dan malu adalah salah satu cabang iman Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 50 Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Nabi saw. mendengar seseorang menasehati saudaranya dalam hal malu, lalu Nabi saw. bersabda: Malu adalah bagian dari iman Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 52 Hadis riwayat Imran bin Husaini ra., ia berkata: Nabi saw. pernah bersabda: Malu itu tidak datang kecuali dengan membawa kebaikan Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 53 Hadis riwayat Abdullah bin Amru ra., ia berkata: Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw. Islam manakah yang paling baik? Rasulullah saw. bersabda: Memberikan makanan, mengucap salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 56 Hadis riwayat Abdullah bin Amru bin Ash ra., ia berkata: Seseorang bertanya kepada Rasulullah saw: Orang Islam manakah yang paling baik? Rasulullah menjawab: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 57 Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Aku pernah bertanya: Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama? Rasulullah saw. bersabda: Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 59 Hadis riwayat Anas ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Ada tiga hal yang barang siapa mengamalkannya, maka ia dapat menemukan manisnya iman, yaitu orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lain, mencintai orang lain hanya karena Allah, tidak suka kembali ke dalam kekufuran (setelah Allah menyelamatkannya) sebagaimana ia tidak suka dilemparkan ke dalam neraka Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 60 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Seorang hamba (dalam hadis Abdul Warits, seorang laki-laki) tidak beriman sebelum aku lebih dicintainya dari keluarganya, hartanya dan semua orang Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 62 Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Salah satu di antara kalian tidak beriman sebelum ia mencintai saudaranya (atau beliau bersabda: tetangganya) seperti mencintai diri sendiri Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 64 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia berbicara yang baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 67 Hadis riwayat Abu Syuraikh Al-Khuza'i ra., ia berkata: Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 69 Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.: Dari Thariq bin Syihab ra. ia berkata: Orang yang pertama berkhutbah pada hari raya sebelum salat Ied adalah Marwan. Ada seseorang yang berdiri mengatakan: Salat Ied itu sebelum khutbah. Marwan menjawab: Telah ditinggalkan apa yang ada di sana. Abu Said berkata: Orang ini benar-benar telah melaksanakan kewajibannya. Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran (hal yang keji, buruk), maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Kalau tidak sanggup, maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah iman Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 70 Hadis riwayat Abu Masud ra., ia berkata: Nabi saw. pernah memberi isyarat dengan tangan ke arah Yaman, seraya bersabda: Ingatlah, sesungguhnya iman ada di sana, sedangkan kekerasan dan kekasaran hati ada pada orang-orang yang bersuara keras di dekat pangkal ekor unta ketika muncul sepasang tanduk setan, yaitu pada golongan Rabiah dan Bani Mudhar Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 72 Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Penduduk Yaman datang. Mereka lebih halus hatinya. Iman ada pada orang Yaman, fikih ada pada orang Yaman dan Hikmah ada pada orang Yaman Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 73 Hadis riwayat Jarir bin Abdullah ra., ia berkata: Aku berbaiat kepada Rasulullah saw. untuk selalu mendirikan salat, memberikan zakat dan memberi nasehat baik kepada setiap muslim Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 83

Bersegeralah terhadap Ampunan Allah

berdosa... bertobatlah Manusia tidak lepas dari salah dan dosa, makanya sebaik-baik manusia bukan berarti dia tidak pernah bersalah, akan tetapi dia menyadari akan kesalahannya dan tidak mengulanginya, apakah dia berdosa kepada sesama ataupun dosa kepada sang penciptanya, kemudian dia minta maaf kepada orang yang dizaliminya atau bertaubat kepada Allah. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui (3:135) Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal (3:136) Akan tetapi dosa kepada manusia tidak demikian, jangankan yang besar yang kecilpun belum tentu mendapatkan maafnya, hal ini bisa saja dipengaruhi oleh status kedudukan seseorang atau dilatarbelakangi oleh sesuatu yang merugikan baik harta, jiwa ataupun hilangnya nyawa. Saya teringat akan syair salah satu lagu: ”satu kali kumaafkan ...dua kali kuingatkan jangan sampai terulang lagi… berbuat lagi yang ke tiga kalinya ….tidak ada maaf bagimu”... lain halnya kepada Allah sebesar apapun dosa manusia tentu akan Allah maafkan, apabila manusia mau bertaubat kepadaNya, Dalam satu riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW tiga kali mengaminkan terhadap doanya Malaikat dimana doanya antara lain sebagai berikut: ”ya Allah janganlah engkau terima amal ibadahnya orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya yang telah mengandungnya, melahirkannya, memeliharanya, membesarkannya, memenuhi kebutuhannya dan bahkan mendidiknya hingga dia dewasa, semoga umat nabi Muhammad SAW tidak termasuk orang yang durhaka kepada orang tuanya” amiin ”ya Allah janganlah engkau terima amal ibadah suami istri yang selalu bertengkar dan tidak pernah bermaafan serta tidak bersyukur akan karunia yang telah mereka nafkahkan” semoga umat nabi Muhammad SAW tidak termasuk golongan yang ini, amiin dan “ya Allah janganlah engkau terima amal ibadahnya orang yang selalu bertengkar sesama saudaranya yang tidak pernah saling menyayangi satu dengan yang lainnya”, semoga ummat nabi Muhammad SAW tidak termasuk golongan yang merugi, karena setiap muslim itu adalah saudara sehingga belum dikatakan beriman seseorang yang tidak mencintai saudaranya sebagaimana mencitai dirinya sendiri..amiin.. Manusia umunya mempunyai sifat emosional, marah atau kesal pada manusia yang lainnya atas tindakan yang angkuh atau sesuatu yang tidak menyenangkan, akan tetapi kekesalan dan kemarahan ini tidak boleh lebih dari tiga hari, Sesama manusia wajib saling memaafkan, apalagi sesame muslim yang notabene saudare, karena Allah tidak akan memaafkan seseorang kecuali sudah dimaafkan oleh saudaranya. Dalam surat Ali-imran ayat 134 …, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Adakalanya kita mau memaafkan saudara kita klo sudah bisa membalas perbuatan saudaranya secara setimpal, paling tidak ada konvensasi dari tindakannya itu kemudian diperhitungkan dengan nilai uang, padahal perbuatan tersebut akan lebih baik di sisi Allah apabila kita mau memaafkan kesalahan orang lain (wal’afina aninnas wallahu yuhibbul muhsinin), tanpa harus diminta terlebih dahulu, apalagi sesorang itu sudah menyatakan bersalah dan mita maaf, tanpa harus menunggu lebaran atau iedil fitri. artinya sudah adanya saling memaafkan secara horizontal dalam rangka hablum minannas, maka dalam rangka hablum minallah atas segala dosa dan perbuatan ingkar dan kemaksiatan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, Allah akan mengampuninya walaupun sebesar apapun, kecuali perbuatan syirik, sombong atau perbuatan yang bersifat men-dua-kanNya. Adapun dosa yang dimaksud bukan perbuatan menyekutukan Allah, atau menjadikan sesuatu serupa atau sama denganNya. Analogisnya bisa kita gambarkan sebagai berikut: 1. manakala seorang karyawan yang digaji pada tiap bulannya oleh bosnya, tetapi dia mengerjakan pekerjaan perusahaan milik orang lain, begitu ketahuan maka tidak ada ampun lagi pasti segera di phk-kan, 2. manakala seorang istri yang dinikahi dan nafakahi oleh suaminya, tahu-tahu selingkuh dengan orang lain, begitu ketahuan maka segera turun talak tiga, 3. manakala seorang hamba, diciptakan dan dipelihara serta dianugerahi berbagai kenikmatan, tetapi justru mengingkarinya bukan mensyukurinya dan Allah maha mengetahuinya orang itu berbuat sirik dan maksiat sehingga dikatakan perbuatan kafur dan zalim , maka Allah tidak akan memaafkan perbuatan tersebut dan mengusirnya untuk enyah dibumi Allah yang kita tempati ini, dan di akhirat nanti, lalu kemana harus bergantung?... Berkaitan dengan pembahasan tersebut di atas, Allah menyerukan kepada kita untuk bersegera terhadap ampunan, dimana bulan rhomdhon para ulama menyebutnya ada maghfirah (ampunan). Jadi kita mendapatkan ampunan Allah apabila kita bertaubat atau berpuasa di bulan rhamadhan sebagaimana disabdakan oleh Rasul Allah SAW. Ampunan Allah akan diberikan kepada orang yang bertakwa sebagaimana firman Allah yang disebutkan pada suarat Al-Imran ayat 133, sedangkan ketakwaan akan bisa diraih oleh yang beriman dengan sungguh-sungguh puasa rhamadhan, sejalan dengan hal tersebut di atas maka sabdanya “man shoma rhamadhana imanan wahtisaban ghufirallahu ma taqaddama mindambih, barang siapa yang melaksanakan puasa di bulan rhamadhan karena iman dan sesuai dengan ketentuannya maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu” Bersegeralah terhadap ampunan Allah, menunjukkan supaya tidak ditunda-tunda, sebagian dari kalangan mengatakan “nanti klo sudah tua saya insap”, padahal kita tidak pernah tahu apakah hidup sampai usia tua, termasuk orang yang berniat mau berbuat amal mengarah kepada usia tua…. Mangap kata…apa sih yang bisa dikerjakan atau dilakukan amal pada usia tua..padahal yang kita tahu pasti adalah factor natural akan memberikan gejala yang fenomal seperti rambut jadi berkurang yang tadinya subur berangsur-angsur mundur…gigi yang tadinya penuhi gusi satu persatu permisi, tenaga yang tadinya gagah perkasa berkurang menjadi tak berdaya bahkan sakitan, bawa ini berat bawa itu gak kuat, kadang sholat maunya singkat, tidak bisa tumaninah sebagaimana kaifiat, bacaanpun maunya singkat cuma kul huwallahu ahat, lama dudukpun reumatik jadi kumat, kalaupun bisa shalat berjamaah cumat waktu jumat …lantas apa yang bisa dilakukan…? Bersegeralah karena kematian itu pasti adanya, walaupun banyak anak dan istri tidak pernah permisi, kita hanya bisa menunggu dengan antri ? Orang yang bertakwa akan mendapatkan keuntungan yang tidak hanya mendapatkan ampunan Allah akan tetapi akan mendapatkan syurganya Allah yang kekal di dalamnya tidak seperti di dunia yang serba fana dan tidak terasa tahu2 sudah lewat masa. Semoga kita dapat maghfirah Allah sebelum ajal menjemput, wallahu alam wass....

.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More